Chapter 29

2.4K 268 21
                                    

5 Days On The Island.

06:30Am.
~~~~~~

CHAEYOUNG POV

Semilir angin pagi menyentuh wajahku yang membuatku seketika menutup mata.

Aku bangun lebih dulu dari yang lainnya dan kini tengah berada di pantai sendirian.

Aku menghirup udara yang masih terasa sangat sejuk pagi ini dan kemudian menghembuskannya dengan pelan. Aku meregangkan tubuhku, memutar ke kiri dan ke kanan ketika merasakan tulang-tulang ku sedikit kaku. tidur di atas permukaan tanah yang keras seolah sangat meremukkan tubuhku, itu sangat tidak nyaman. Mungkin Karena aku terbiasa tidur di atas kasurku yang empuk sebelumnya. tapi di sini, jangankan tempat tidur yang nyaman, air tawar saja rasanya sangat sulit untuk mendapatkannya. aku bahkan mungkin sudah lupa bagaimana rasanya karena hanya air kelapa yang terus masuk ke dalam tubuhku sejak hari pertama terjebak di pulau ini. Berharap mendapatkan air tawar melalui hujan? sayangnya hujan bahkan tidak pernah turun sekalipun. Untuk menemukan sumber mata air di sekitaran sini juga itu sangat sulit.

Aku tersenyum miris memikirkan nasib kami saat ini.

Aku duduk dan menatap pantai,
Melihat bagaimana air Laut terlihat begitu tenang di depan sana.

Betapa aku sangat berharap bahwa akan ada sebuah kapal yang melintas di depanku saat ini sehingga aku bersumpah!, aku tidak akan berfikir dua kali untuk segera berenang meminta tolong pada mereka agar dapat menyelamatkan kami dari pulau ini secepatnya. sayangnya, itu hanyalah angan-anganku karena faktanya tidak ada apapun yang melintasi Lautan.

Sejujurnya, aku juga selalu merasa takut setiap harinya ketika berpikir bahwa kami mungkin tidak akan pernah selamat dari tempat ini. meskipun aku selalu berusaha untuk memenuhi pikiranku dengan hal-hal positif, tetap saja, suatu waktu ketakutanku adalah yang paling mendominasi. Bersyukur karena aku memiliki teman-teman ku sehingga aku masih dapat bertahan sampai sejauh ini, ditambah lagi dengan dia. Ya! dia, Jisoo Unnie. Dia menjadi alasan utamaku ingin selalu bertahan setiap harinya.

Ah.. Memikirkannya. Sangat miris ketika aku kembali mengingat rencanaku untuk mengungkapkan perasaanku padanya di paris nanti. kini semua itu hanyalah tinggal khayalan semata. semuanya menjadi kacau dan tidak sesuai rencana ketika musibah ini datang menimpa kami. tapi meski begitu, selama terjebak di pulau ini, Aku selalu melihatnya setiap hari sehingga rasanya itu cukup untuk menjadi penyemangatku. Aku tidak tahu bagaimana nasib kami selanjutnya di pulau ini apakah kami akan selamat atau tidak, tapi... aku ingin selalu bersamanya dan melihatnya sampai akhir hidupku.

"Hei, kau baik-baik saja?"

Lamunanku terhenti saat mendengar suara seseorang dan melihat Lisa telah duduk di sebelah ku.

"Kau melamun?"

Suara lainnya datang dari Seulgi yang juga ikut mengambil posisi untuk duduk di sisi tubuhku yang lainnya.

"Aku baik-baik saja" kataku memberitahu mereka dan kembali menatap Lautan.

"Chaeyoung-ahh..." Lisa memanggilku yang membuatku kembali menatapnya.

"Waeyo?" Tanyaku ketika melihatnya tengah menatapku dengan sendu.

"Kita akan menghadapi ini bersama-sama okay? ku mohon untuk jangan pernah menyerah"

Aku tersenyum kecil mendengarnya dan mengangguk.

"Aku baik-baik saja Lisa, aku baik-baik saja selama kita semua bersama"

"Ya, kita akan" katanya tersenyum hangat.

Aku melihat ke belakang Ketika berpikir bahwa yang lainnya juga sudah bangun tapi ternyata belum ada tanda-tanda seorangpun keluar dari dalam gua. bahkan penghuni Gua di sebelah kami juga sama.

23 DAYS - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang