AUTHOR POV
"kemana kita akan pergi?" Jennie bertanya ketika dia masih sibuk menggunakan riasan pada wajahnya.
"Aku tidak tahu" Lisa menjawab dengan acuh dan tetap terfokus pada ponsel di tangannya.
Jennie mengerutkan keningnya ketika mendengar jawaban acuh tak acuh tersebut, dia memperhatikannya dari balik cermin di hadapannya dan menemukannya yang sibuk mengetik sesuatu pada ponselnya.
Dia segera bangkit dari kursinya dan berjaran ke arah Lisa yang masih terduduk di atas ranjang dan dengan paksa mengambil ponsel di tangannya yang membuat wanita itu terkejut karena tindakan yang tiba-tiba.
"Yah!" Dia mengeluh.
"Apa yang sangat menarik perhatianmu dari ponsel ini sehingga kau berani mengabaikan ku?" Jennie bertanya ketika dia mulai memeriksa ponsel di tangannya.
Lisa memutar matanya mendengarnya dan hanya menunggu reaksinya setelah memeriksa ponselnya.
Jennie membaca beberapa pesan dari ponsel itu dan kemudian mengangguk mengerti. "Itu Mommy" katanya kemudian menyerahkan ponselnya kembali.
"Siapa yang kau harapkan?" Dia mengejek "aku tahu kau memiliki banyak kecurigaan padaku, kan?"
"Well.. hanya untuk berjaga-jaga karena kau genit" Jennie mengangkat bahu acuh dan segera meraih tasnya.
Lisa berdecih sebelum kemudian ikut beranjak dari posisinya saat melihat wanita kecil itu sudah rapih dengan penampilannya.
"Apakah kau serius hanya ingin menggunakan Hoodie?" Lisa bertanya.
"Kenapa? Kau tidak menyukai aku berpakaian sederhana seperti ini? Atau apakah kau mungkin ingin aku menggunakan pakaian yang ketat atau seksi?" Jennie menyipitkan Matanya saat balik bertanya.
Lisa menggelengkan kepalanya saat mendengarnya. "Aku hanya bertanya, berjaga-jaga jika kau mungkin akan merasa panas dengan pakaian itu, dan... Yah! aku tidak menyukai gagasan yang terakhir, jangan pernah berpikir untuk keluar dengan pakaian seperti itu karena aku tidak akan mengizinkanmu!" Dia menegaskan yang membuat sudut bibir Jennie terangkat.
"Bagaimana jika aku melakukannya?" Dia menantangnya.
"Aku akan membakar semua pakaian itu" Lisa mengancam dengan serius yang membuat Jennie tertawa.
"Kau akan mati jika berani melakukannya"
"Tsst! terserah, ayo pergi sekarang"
Lisa melingkarkan tangannya di Leher Jennie dan segera menariknya merapat pada tubuhnya yang membuat Jennie tercekik.
"Yyaakk!! Kau mau mati?!" Jennie memukuli tangannya untuk melepaskannya yang membuat Lisa terkikik melihat kesulitannnya dan segera melonggarkan rangkulannya, dia kemudian hanya menarik bahunya dan mereka akhirnya berjalan keluar kamar.
"Sebenarnya aku tidak tahu kemana kita akan pergi hari ini?" Kata Lisa. mereka mulai menuruni anak tangga untuk mencapai pintu Apartemen.
"Bagaimana jika kita ke pantai? aku merindukan suasana pantai" Jennie menyarankan menatap Lisa penuh harap.
Lisa mempertimbangkan sarannya, dia melihat Jam tangannya untuk memeriksa waktu dan sekarang pukul 09:30 pagi.
"Aku tidak yakin karena ini hampir menjelang siang, matahari mungkin sudah mulai panas di luar. tapi jika kau sangat menginginkannya, siapa aku yang akan menolaknya?" kata Lisa terkekeh. Mereka telah mencapai pintu Apartemen.
Jennie tersenyum puas mendengarnya "Cium aku" dia memintanya dan berusaha menarik kerah Lisa.
Lisa akan melakukannya ketika dia mulai memperhatikan bibir Jennie, dia menyipitkan matanya pada apa yang dilihatnya dan dia agak kesal. Dia dengan cepat menangkup kedua sisi wajah Jennie dan segera merapatkan bibirnya dengan paksa, dia melumat bibir itu dengan rakus yang membuat wanita kecil itu terkejut dan mencoba melepaskan diri tetapi dia tidak membiarkannya. Setelah puas, saat itulah dia akhirnya melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
23 DAYS - JENLISA
RomanceSituasi mencekam di hadapi Aktris/Aktor yang akan menjalani syuting di Paris. Na'as, bukannya menikmati pemandangan indah selama penerbangan, mereka justru mengalami suatu tragedi yang dapat menyebabkan Trauma. Peristiwa tersebut terjadi saat pesawa...