10. Bersama
Setelah di tegur tadi, kini Celina dan Clara bergabung mulai latihan awal. Celina dan Clara juga sudah mulai akrab.
"Lo pulang naik apa?" Tanya Clara saat latihan mereka sudah selesai.
"Gue naik busway aja"
"Masih ada jam segini?" karena jam sudah menunjukkan jam 18.00 WIB.
"Santai aja." Balas Celina saat matanya melihat jam yang sudah larut dan cuaca terlihat akan turun hujan.
"Kalau gitu, gue luan ya Cel." Ucap Clara sambil melambaikan tangannya dan berjalan menghampiri mobil yang menjemput nya.
***
Tin Tin.
Saat Celina sedang menunggu busway di halte terdengar klekson dari motor di hadapannya.
Saat pemuda itu membuka helm full face nya, ternyata itu adalah Rey.
Celina tersentak dalam lamunannya. Rey turun dari motornya dan menghampiri Celina. Kini Rey berdiri menjulang tinggi di hadapan Celina.
"Udah mau hujan. Pulang bareng gue aja" ketika melihat Celina ingin berbicara Rey lebih dulu memotong. "Seminggu lagi acara susah buat cari pengganti lo."
Celina terdiam, mencoba untuk mencerna kalimat Rey barusan. Karena Rey tidak sabar dengan otak mungil Celina yang tentu sulit untuk berpikir cepat, Rey menarik tangan Celina dan membawanya ke motor pemuda itu.
Celina sudah duduk di jok belakang motor Rey. Lalu Rey memberikan jaket kulit nya ke arah Celina, Celina menatap heran ke arah Rey. "Buat tutupin paha ga seberapa lo itu!" Barulah Celina menerimanya, mengingat hari ini dia menggunakan pakaian ganti yang celana nya super ketat dan pendek sehingga paha mulus nya terekspos.
Kini motor Rey sudah berada di perkarangan rumah Celina. "Makasih kak, mau mampir dulu?" Tanya Celina sambil mengembalikan jaket Rey pada pemilik nya.
"Lain kali aja. Dan hutang lo nambah lagi" balas Rey lalu langsung saja menancapkan motor nya.
Celina mendengus mendengar kalimat Rey barusan. 'kalo ga ikhlas ga usah repot-repot ngantar gue lo babi. Untung lo ganteng' gerutu Celina dalam hati.
Celina memasuki rumah nya yang masih sepi karena mamanya masih belum diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Celina mengganti pakaiannya dan mulai membereskan rumah nya yang sedikit berantakan. Kini Celina sedang mencuci piring. Terasa darah segar menetes dari hidung nya. "Shh darah sialan." Desis Celina.
Celina menitikan air matanya, terasa hari-hari begitu berat dan melelahkan. Sehingga kondisinya seperti ini.
"Ngapain nangis Celina tolol, goblok banget gitu aja nangis" gerutu Celina merutuki dirinya.
***
+6252547890××
saveAnda
Siapa?+6252547890××
ReyhanAnda
OhCelina tidak bisa menahan rasa kegirangannya.
"Arghhhh anjing, babi, bajingan, Rey setan anjing lo Rey anjing"
Celina benar-benar merasa girang saat ini sambil meloncat-loncat kegirangan.
Kak Rey🤘🏼
Jgn pd gue mau nagih hutang lo
Takutnya tbtb lo menghilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda Agama [end]
Teen FictionTerkadang kita harus merasa sakit, agar kita tahu bagaimana cara bersyukur. Namun bagaimana jika sudah bersyukur pun rasa sakit itu tak kunjung menghilang malah bertambah. Mencintai seseorang dengan sangat namun beda keyakinan. Sudah beda keyakinan...