Marcelina Azura

227 22 35
                                    

Pagi-pagi sekali Celina terbangun dari tidurnya. Hari ini Celina merasa cuaca cukup cerah.

"Morning world" gumam Celina saat membuka tirai jendela nya yang langsung di hadap kan pemandangan ibukota Jakarta.

Setelah selesai mandi dan mempersiapkan segala sesuatu perlengkapan sekolah nya, Celina keluar kamar dan menghampiri Ibunya yang sedang duduk di teras rumah.

Celina melihat arloji yang melekat manis pada tangan nya menunjukkan pukul 06.45 WIB sedangkan masuk sekolah jam 07.15 WIB.

'Masih ada waktu' Celina membatin. "Bagaimana keadaan Mama? Jadi nanti ke Rumah Sakit?" Tanya Loli pada Noverida Eryanti Ibunya Celina.

Noverida tersenyum melihat anak bungsunya yang bertanya. "Jadi, nanti siang Mama sama Papa ke Rumah Sakit" jawab Noverida.

Noverida Eryanti sudah lama mengidap penyakit jantung sejak Celina masih umur 2 tahun. Karena terlalu banyak mengonsumsi obat jantung Noverida mengidap batu ginjal saat Celina kelas 3 SD.

Sekarang Celina sudah berumur 16 tahun. Dan juga akhir-akhir ini Noverida sudah terbaring lemah karena sakit di area pinggang. Karena sudah tak tertahankan saat siang hari nanti Noverida dan Erwin Gutawa suaminya, akan ke Rumah Sakit.

"Ya udah deh Celina mau berangkat sekolah dulu ya, Ma" ujar Celina seraya pergi meninggalkan pekarangan rumah nya.

***

Saat sudah sampai di sekolah dengan santainya Celina bergabung dengan beberapa orang yang juga terlambat. "Yah, telat lagi deh" ujar Celina dengan dengan bahu yang merosot, saat Celina mengedarkan pandangannya seketika pupil matanya membola. Bagaimana tidak, tepat di belakangnya berdiri pria tampan sang pujaan hati Celina. Yap, benar itu Rey kakak tingkat Celina.

'Ya Tuhan ga kuat ganteng banget' apa kalian kira kalimat itu terucap di bibirnya tentu saja kalimat itu hanya terucap di dalam hatinya.

Celin memang mempunyai seribu satu kepercayaan diri, dan mental sekuat baja. Namun itu semua tidak berlaku di hadapan sang pujaan hatinya ini. Hilang kepercayaan diri dan mental seketika menjadi yupi.

Dari samping Celin merasa ada yang menyenggol bahu nya, saat dia menoleh ternyata itu salah satu sahabatnya yang juga terlambat hari ini bernama Anggreini Lolisa kerap di panggil Reni.

Reni memberikan tatapan seolah berkata 'telat lagi Lo, gara-gara yg lagi berdiri di belakang Lo' Celina malah tersenyum lebar seolah membalas 'iya dong apalagi' Reni merotasi kan matanya. Nyatanya keluhan dia yang terlambat itu hanyalah formalitas saja.

Memang ini bukan sekali atau dua kali Celina terlambat, tapi hampir setiap hari Ia terlambat. Alasannya simpel agar dia dan Rey dapat berjumpa dan berdekatan seperti saat ini meski tak ada kata yang terucap. Ya, Rey memang lebih sering terlambat ke sekolah karena Ia malas cepat-cepat di sekolah membosankan katanya.

Sebenarnya Celina bisa saja datang cepat namun dia lebih memilih terlambat agar berdekatan dengan Rey.

Di depan sana sosok Guru paling kejam memberi instruksi kepada seluruh siswa yang terlambat untuk membersihkan lapangan sekolah yang luas dan lebarnya tak terhingga.

***

Setengah jam sudah Celina melaksanakan hukumannya dan keringat sudah membanjiri wajahnya.

Seketika terdengar teriakan yang begitu lantang dari arah tengah lapangan. "CAPE BANGET PENGEN PULANG AJA" seketika pandangan orang di sekitaran lapangan berpusat pada gadis yang baru saja berteriak. Ya gadis yang barusan berteriak barusan adalah Celina.

"Ren sumpah gue cape banget, gue mau masuk kelas aja" Celin berucap pada Reni yang bersama dengan nya yang juga sedang manyapu lapangan sekolah. "Si bego, ucapan Lo barusan ga pantes sama kelakuan Lo yang suka telat. Udah tau cape ngapa mau telat mulu" ujar Reni dengan menggebu-gebu.

Celin menampilkan cengiran nya dan berucap "Ya kan harus nya Lo paham gue tuh mau deket-deket sama kak Rey setidaknya deket aja deh ga us-" Celin tidak melanjutkan ucapannya sebab Reni lebih dulu sudah meninggalkan nya.

"REN ELAH TUNGGUIN ANYING" teriak Celin sambil berlari mengejar Reni.
Memang Celin ini tidak tahu malu tidak ada jaga image, tidak sadar kah Dia, Rey sudah menatap nya dengan tatapan yang entah lah author pun tidak tau tatapan apa yang di beri Rey.

***

Saatnya jam istirahat Celina dan teman-temannya sudah duduk manis di bangku yang sudah tersedia di kantin. Oh ya kenalin dua gadis sahabat Celina. Ziva Margaretha gadis yang lebih dewasa pemikirannya di antara empat orang ini. Dia memiliki pacar seangkatan nya mereka berdua cukup bucin.

Dan yang terakhir adalah Vanyadey Alova gadis yang sangat pendiam di antara mereka berempat tapi sifat pendiam nya hanya berlaku di luar jika cuma mereka berempat akan lebih gila dari teman nya.

"Lo berdua tadi telat ya?" Ziva bertanya kepada kedua temannya yang terlambat.
"Ho'oh iya Ziv gue sih seperti biasa" Celin dengan santainya menjawab pertanyaan dari Ziva. Sambil memakan makanan yang ada di hadapannya "Cukup ya Cel Lo tuh udah sering terlambat ntar Lo masuk BK gimana" dengan nada yang sedikit tegas Reni berucap.
***


Haiiiiii segini dulu cerita nya. Spam next untuk upload selanjutnya👉🏼

Maniezzz kasih komentar manja kalian dan tandai kalau ada typo, jangan lupa juga untuk vote.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Follow ig aku untuk info lengkap nya.
@mariadwiiiii

13 Maret 2023

Kita Beda Agama [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang