16. Tak terduga
Saat sedang mendribble bola Rey melihat Celina, dari hidung nya mengeluarkan darah. Dan setelah pertandingan berakhir tubuh Celina langsung ambruk di lantai lapangan indoor. Saat ingin bergerak menolong Celina tapi terhenti saat melihat sosok lelaki dengan cekatan mengangkat tubuh Celina.
Rey menajamkan penglihatan nya ternyata sosok lelaki itu adalah siswa paling berandal di sekolah ini yang bernama Nathaniel.
***
Di sinilah mereka berada, Celina dan Nathan di rumah sakit terkenal di pusat ibu kota. Celina yang masih setia menutup matanya dan Nathan yang menunggu mata indah itu terbuka.
Nathan melarang orang-orang yang menyusul mereka untuk sekedar menjenguk Celina.
Hubungan Celina dan Nathan adalah sepupu. Sebab ayah Celina dan ayah Nathan Abang-beradik. Jadilah mereka ini sepupu.
Celina adalah sepupu perempuan satu-satunya yang Nathan punya.
Nathan sangat menyayangi Celina sehingga dulu orang tuanya pergi keluar negeri namun Nathan memilih menetap di Indonesia dan tinggal di rumah Celina juga di rawat oleh keluarga Celina.
Tetapi ada satu kejadian yang membuat Nathan harus pergi meninggalkan rumah itu dan tinggal sendiri di rumah mewah milik orang tua pemuda itu.
Status persepupuan mereka masih di rahasiakan termasuk para sahabat Celina satu pun tak ada yang tahu.
"Lo ngeyel banget ya?" Tanya Nathan pada Celina yang masih menutup matanya.
"Leukemia mieloid akut ya? Dan sekalipun lo ga ada minum obat? Anjing! Niat banget lo mau ninggalin gue?" Nathan si brandal kini meneteskan air matanya. Meremas ulu hati nya yang terasa sakit saat mengingat penjelasan dokter Aini tadi.
"Gue udah bilang kan, jangan di pendem!"
"Gue sayang banget sama lo Na!"
Dengan perlahan Celina membuka matanya. "Atan?" Panggil Celina dengan lemah. Nathan mendongakkan kepalanya, "Ada yang sakit? Mau minum?"
"Gue oke"
"Bullshit!"
"Atan? Lo-"
"Iya! Gue udah tau semuanya. Dari awal lo ke RS juga gue udah tau, tapi gue diem aja. Gue nunggu lo yang cerita apa lo masih anggap gue apa engga." Potong Nathan dengan cepat.
"Mama." Tekan Celina.
"Na! Masalah mama dan lo berbeda, bahkan lo lebih parah Na!"
"Gue ga mau ngerepotin! Gue benalu, biarin semuanya berjalan. Semua udah di atur sama yang maha kuasa," ucap Celina sambil menundukkan kepalanya.
"Marcelina, gue ada di sini. Kapan pun lo butuh gue pasti siap! Seniat itu lo mau ninggalin gue? Ingat! Gue rela ga ikut mom and dad biar gue bisa terus sama lo. Tapi balasan lo?"
"Gue mau pulang aja Atan,"
"Celina, masih belum terlambat!" Balas Nathan dengan tegas.
"Gue yang ngerti diri gue Nathan!" Deg. Nathan terkejut, seumur hidupnya Celina tidak pernah memanggil dirinya dengan sebutan itu, biasanya 'Atan' tapi kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Beda Agama [end]
Teen FictionTerkadang kita harus merasa sakit, agar kita tahu bagaimana cara bersyukur. Namun bagaimana jika sudah bersyukur pun rasa sakit itu tak kunjung menghilang malah bertambah. Mencintai seseorang dengan sangat namun beda keyakinan. Sudah beda keyakinan...