14. Maju Selangkah

18 3 0
                                    

14. Maju Selangkah

Pagi-pagi sekali, Celina sudah terbangun. Lalu keluar dari kamar dan melihat Vian sedang duduk di sofa ruang tamu, Celina melewati nya begitu saja. Celina mengetuk pintu kamar orang tuanya, setelah di izinkan masuk barulah Celina melangkah masuk.

Menghampiri sang papa yang sedang duduk di ranjang bersampingan dengan mamanya. "Papa, Celina mau bicara sama mama." Bisik Celina. Erwin tersenyum mendengarnya, Celina memang tidak bisa mogok bicara dengan Noverida. "Oke. Papa tinggal ya, nanti ajak mama sarapan." Balas Erwin sambil berbisik juga.

Setelah Erwin pergi, langsung saja Celina mengambil tempat duduk di samping Noverida. "Mama. I love you more. I'am so sorry For all my mistakes, I have let you down." Celina menundukkan kepalanya.

Air mata Noverida menetes, dia sangat menyayangi anaknya, dirinya tidak suka di kecewakan tidak suka di bohongi. Tangan nya terangkat memeluk tubuh putrinya itu. "It's okay dear." Final Noverida. Lalu Celina tersenyum bahagia dan membalas pelukan mama nya tersebut. "Aku akan berusaha untuk ga kecewain mama lagi. Ayo kita sarapan ma."

Saat di meja makan tatapan Alvian terarah pada Celina. 'lo udah sering gue celakain tapi lo tetap menunjukkan baik-baik aja. Gue semakin benci sama lo! Harusnya lo lemah." Batin Vian.

"Aku udah siap," ujar Vian sambil berdiri dari kursinya. "Aku juga udah siap, Celina berangkat sekolah dulu ya. Ma, pa. Celina berangkat." Ujar Celina sembari menyalami tangan kedua orang tuanya.

Di lain tempat pula di kediaman Vernandes terjadi pertengkaran hebat antara sepasang suami istri. Mereka adalah orang tua Reyhan.

"KAMU YANG GA ADA WAKTU BUAT REY!"

PLAK

Tamparan keras mengenai pipi Cynthia. "AKU SIBUK KERJA! BUKAN SIBUK SELINGKUH KAYA KAMU!?"

"JAGA OMONGAN KAMU YA!"

"Pagi-pagi bukan nya sarapan nasi, malah sarapan tai" ucap Rey lalu pergi begitu saja.

"LIHAT! BEGITU CARA KAMU MENDIDIK ANAK?! JAWAB CYNTHIA!"

"APA MAKSUD KAMU!? DI SINI BUKAN AKU AJA YANG SALAH TAPI KAMU JUGA!"

"MULAI HARI INI KAMU BUKAN LAGI ISTRI SAYA! SAYA TALAK TIGA KAMU CYNTHIA LAUREN!"

Deg.

Begitu mendengar talak dari suami nya, Cynthia benar-benar lemas. Bukan ini yang dia inginkan, bertahan-tahun menikah bukan akhir seperti ini yang di inginkan nya.

"Kita bisa bicarakan baik-baik, kamu mengambil keputusan di saat sedang emosi."

Dengan nafas memburu Abul berucap. "Maaf, beri aku waktu Cynthia." Abul melihat Cynthia pergi mengemasi barang-barang nya, lalu pergi meninggalkan tempat itu. Rey yang belum benar-benar pergi sekolah mendengar dan melihat semua yang terjadi.

"Gue jadi benalu, dan gue juga alasan mereka untuk tetap bertahan?" Tanya Rey pada dirinya sendiri. Muak dengan segalanya Rey pergi dari perkarangan rumah yang mewah ini menuju sekolah menggunakan motor kesayangan nya.

***

Kini kembali telat, lima pentolan sekolah di tambah 1 gadis menawan. Namun tak dapat memikat hati Rey:)

Entah keberuntungan atau kesialan, kali ini Celina terlambat bersama sang pujaan hati beserta antek-antek nya. Pas sekali mereka berenam. Sedari tadi Leyon terus-terusan menggoda Celina seperti saat ini.

"Celina sini deketan! Biar lo ga kena sinar matahari," ucap Leyon sambil menunjukkan senyuman nya.

"Aduh, ga usah kak makasih." Balas Celina. Sedikit risih karena sedari tadi dirinya di cekcokin saja.

Kita Beda Agama [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang