bab 3 (pulang ke Indonesia)

47.8K 4.4K 165
                                    

Selamat membaca

 
Saat ini Rendra berada didekat pesawat pribadi miliknya, pesawat tersebut adalah hadiah ultah dari sang opa.

(Rendra kita panggil Sean aja ya ^^)

"Nih sayang."ujar sang Oma seraya memberikan kartu hitam kepada Sean

"Dh banyak."jawab Sean seadanya,lagian didalam dompetnya ada banyak kartu hitam.

"Udah ambil aja."pinta Oma Sean sambil memberikan kartu tadi kepada Sean dan diterima oleh Sean.

"Sean pergi."setelah mengatakan kalimat tersebut Sean masuk kedalam pesawatnya,dan langsung duduk.

Perjalanan yang ditempuh Sean dari Jepang ke Indonesia memakan waktu lumayan lama,saat ini pesawat yang ditumpangi Sean sudah mendarat.

Sean keluar dari pesawatnya bak seorang model atau artis terkenal, banyak pasang mata yang melihat kearah Sean,dan tidak sedikit juga yang berteriak.

"Kyaaa calon laki gw."

"Omo Omo laki gw dh Dateng."

"Mas ayok kita langsung ke KUA."

"Duluan ya laki gw dah ngejemput."

"Halu lu."

"Biarin yang penting bahagia."

Dan masih banyak lagi omongan yang keluar dari mulut orang orang yang melihat Sean,Sean hanya acuh tak acuh,dan langsung masuk kedalam mobil,mobil tersebut merupakan mobil suruhan dari orang tua Sean.

Sementara disisi lain

"Tumben mah ngumpul gini?"tanya seorang gadis kepada ibunya

"Ada deh bentar lagi kamu juga tau."ujar sang ibu

"Pah?"tanyanya kepada sang papa yang mendapat gidikan bahu, membuat gadis tersebut tambah kesal.

*Ding

*Dong

Bunyi bell pintu berhasil membuat perhatian seluruh anggota keluarga tertuju kepada pintu.

"Akhirnya."ujar sang mama senang,dan langsung berdiri untuk membukakan pintu.

*Cklek

Pintu tersebut terbuka menampilkan seorang pemuda tengah berdiri di depan pintu.

*Grep

"Anak mama aaaaa akhirnya pulang."ujar wanita tersebut yang bernama Viona Nagaswara.

Orang yang menyebut dirinya mama tadi menyeret pemuda yang berdiri didepan pintu, pemuda tersebut adalah Sean.

Sean hanya bisa pasrah diseret oleh mamanya karena dia sangat lelah, walaupun hanya duduk tapi itu melelahkan.

"Siapa dia ma?"tanya gadis tadi

"Dia Abang kamu Raya,Abang Sean masak lupa sih sama Abang sendiri."ucap Viona membuat gadis tadi yang tak lain adalah Raya Nagaswara terkejut.

"Heh!?"Raya terkejut melihat abangnya yang tidak bertemu selama hampir 10 tahun,Raya langsung memeluk Sean.

Sean membalas pelukan Raya,Raya menangis didalam pelukan Sean,ia sangat senang akhirnya abangnya kembali.

"Udah jangan nangis."ucap Sean menenangkan Raya yang menangis di pelukannya.

Kedua orang tua Sean saling tatapan dan tersenyum melihat momen adek kakak ini.

"Ray."panggil sang papa yang bernama Gio Nagaswara.

"Ya pa?"tanya Raya kepada papanya

"Antar Abang kamu ke kamar pasti dia lelah."ujar Gio yang langsung mendapatkan anggukan dari Raya.

"Ayok bang raya anter."ucap Raya

★★★

 
Sean beserta keluarganya tengah makan malam bersama, tidak ada suara yang terdengar mungkin ini adalah sebuah tradisi di keluarga ini tidak ada yang boleh bersuara ketika makan.

Hingga mereka telah siap makan, suara dari sang kepala keluarga memecah keheningan.

"Besok kamu sekolah disekolah Raya."ucap Gio kepada Sean.

"Untuk baju serta hal lainnya sudah diurus."sambung Gio

"Hmm."Sean membalas dengan deheman singkat.

'Bertambah Kulkas nih.'batin Viona dan Raya.

"Yaudah kalian tidur gih, besok kan sekolah."ucap Viona yang membuat Sean serta Raya pergi ke kamar masing masing.

"Ikut."ujar Sean kepada Raya.

Raya dan Sean berada di kamar Sean,ia menyuruh Raya duduk dan setelah itu Sean memberikan Raya sebuah hadiah.

"Wahh."ucap Raya kagum dengan hadiah yang diberikan oleh Sean.

"Suka?"tanya Sean

"Banget bang, makasih banyak."jawab Raya sambil tersenyum.

"Tidur dh malam."ujar Sean yang dibalas anggukan oleh Raya,Raya langsung keluar dari kamar Sean.

Sean segera merebahkan dirinya ke kasur kingsize miliknya,Sean memikirkan sudah dihalaman berapa cerita ini berjalan, karena sibuk memikirkan itu membuat Sean tertidur.

To be continued

become an older brother S1  (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang