bab 9 ( ngurusin anak horang)

35.9K 3.6K 173
                                    

Doble up ^^
Baik banget kan author

Happy reading


Ternyata twins R sedang menggigil kedinginan karena kasian Sean mendekat dan memegang kening keduanya panas, itulah yang Sean rasakan saat memegang kening si kembar.

Rafael membuka matanya dan menangis

"Hiks."Sean terkejut karena biasanya Rafael ini tidak pernah menangis,di novel saja waktu Rafael tertembak dia hanya menampilkan raut wajah datar nah sekarang hanya karena demam Rafael sampai menangis.

"Kenapa hmm?"tanya Sean

"Sakit hiks."ujar Rafael, astaga Sean benar benar beruntung bisa melihat keimutan Rafael, karena mendengar suara Rafael yang menangis Rafa juga membuka matanya, kemudian..

"Hiks huwa."tangisnya pecah,Sean kalang kabut.

"Stt."ucap Sean mencoba menenangkan twins R, kelihatannya Sean tidak jadi untuk pulang,dia kasian melihat protagonis yang kesakitan.

Sean menepuk kepala mereka berdua, karena usapan lembut di kepala mereka membuat twins R mulai mengantuk,dan akhirnya mereka tertidur.

Sean keluar dari kamar pelan pelan dan langsung menuju kedapur untuk memasak bubur, sekitar 20 menit bubuk buatan Sean jadi dia membawa bubur dan air putih menggunakan nampan dan membawanya kedalam kamar twins R.

Sean membangun kan keduanya

"Makan dulu ya."ucap Sean lembut

"Buka mulut nya aaa."dan dibalas gelengan oleh sikembar,Sean mulai berfikir apa yang kurang.

"Panas."jawab Rafa

Mendengar perkataan Rafa Sean langsung meniup bubur nya,dan hap masuk kedalam mulut.

Setelah selesai makan Sean memberikan mereka minum dan mengecup kening mereka berdua,seat akan pergi Sean ditahan oleh keduanya.

"Hiks kamu disini bersama kami."ucap Rafa dengan mata memelas,Sean yang melihat itu berteriak dalam hati.

'kyaa kawai.' batin Sean untung saja dia tidak mimisan.

*Tes

Terdengar air hujan kembali turun membasahi bumi,yah terpaksa Sean harus disini,ia segera mengambil handphonenya dan menelfon sang mama.

"Ma Sean nginep di rumah temen."ucap Sean

"Siapa sayang?"tanya Viona

"Rafael sama Rafa."jawab Sean

"Boleh ma?"tanya Sean

"Boleh dong sayang."jawab Viona cepat sekarang sebuah senyuman muncul dibibir Viona

"Kalo gitu sampai ketemu besok ya sayang mama."

*Tut

Viona mematikan handphone nya,Raya yang berada disamping Viona saja terkejut melihat sang mama senyum senyum sendiri.

"Kenapa ma?"

"Abang kamu nginep sama Rafa dan Rafael katanya 🌝🌝." Ujar sang mama dengan senyuman,raya yang tau apa pikiran sang mama pun ikut tersenyum.

Kembali ke sisi Sean pemuda itu sedang mengompres si twins,tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22:45 menit,Sean segera berdiri dari duduknya,dia berencana akan tidur di sofa tapi Rafael memegang tangan Sean.

"Tidur disini ya."ucap Rafael yang akan menangis,Sean yang melihat itu menjadi gelagapan sendiri.

"Hiks plis."ujar Rafael memelas,dan langsung memeluk pinggang milik Sean membuat Sean menghela nafas untuk kesekian kalinya,mau ditinggal takut nangis nanti apa kata orang kamar sebelah ( padahal kamar si kembar kedap suara loh an.)

"Stt udah iya Sean tidur disini." Ucap Sean menenangkan Rafael, sedangkan Rafa ia hanya melihat saja.

Sean tidur ditengah disebelah kirinya Rafa dan kanan Rafael,Sean menepuk kepala sikembar membuat mereka mengantuk dan tertidur, melihat twins R sudah tertidur.

Sean mengecup kening mereka berdua

"Hoam."Sean menguap dan dalam waktu singkat dia tertidur,si kembar membuka matanya dan tersenyum kecil.

Mereka berdua memeluk tubuh Sean,Sean sama sekali tidak terganggu malahan dia merasa nyaman (🌝🌝)

.
.
.
.
.
.

Pagi hari tiba,Sean membuka matanya dan langsung melihat jam di handphonenya jam menunjukkan pukul 09:12 menit, untung saja hari ini adalah weekend.

Sean memegangi kening si kembar

"Udah lumayan."gumam Sean dan turun dari tempat tidur,dia segera pergi kedapur untuk membuat makanan untuk dua pasien nya.

Selesai membuat makanan Sean segera pergi ke kamar saat masuk Sean melihat twins sudah bangun,Sean segera meletakkan nampannya.

"Udah mulai baikan hmm?"tanya sean lembut dan mendapat anggukan dari kedua pasiennya.

"Mau makan sendiri atau disuapi?"tanyanya lagi ( dah kek ibu ibu kamu yan🗿)

"Suapi."cicit Rafa, membuat Sean sedikit terkekeh kecil.

Sean mulai menyuapi mereka berdua dengan telaten,(udah pro si Sean cocok jadi bini eh maksudnya laki yang baik ☺️)

Sekarang sudah siang keadaan si kembar juga sudah membaik karena pertolongan Sean, karena sudah siang Sean pamit untuk pulang kerumahnya, awalnya si kembar nggak mau tapi Sean terus memaksa dan akhirnya mereka setuju.

Lagian besok mereka masih bisa ketemu dengan Sean disekolah

Muehehe
Maaf rada kgk nyambung ye otak author lagi rada konslet

TBC



become an older brother S1  (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang