bab 20

25K 2.6K 54
                                    

Happy reading

Sari boti boti sari boti




Saat ini Sean sedang marah kepada twins, gimana nggak marah Sean aja dikurung di ruangan OSIS hampir 2 jam,2 jam cuy gimana nggak marah coba.

Twins merasa bersalah, mereka bukan lupa tapi mereka ingin Sean jadi penurut(ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ)
Lagian diruangan ini ada makanan sama minuman,bisa dijamin Sean betah.

Setiap kali mereka ingin berbicara Sean hanya memandang mereka dingin,atau hanya menanggapi dengan deheman.(mampus Sean nya marah.)

Twins menarik tangan Sean, mereka membawa Sean kedalam mobil dan melajukan mobil keluar dari pekarangan sekolah.(sekolah dah dari tadi pulang ya.)

Mereka membawa Sean ke


restoran (ya hahaha otaknya.)saat keluar dari mobil banyak pasang mata yang melihat mereka, ketiganya hanya acuh.

Twins menarik tangan Sean, biasa kalau ditarik gini dianya bakalan pasrah aja,Sean said Percuma memberontak tenaga mereka aja besar bukannya lepas eh malah ketemu sang pencipta.

Mereka duduk di meja paling pojokan, katanya sih biar nggak terlalu mencolok,twins memesan makanan Sean lagi lagi hanya diam.

Makanan mereka datang, ketiganya langsung memakan mereka dengan tenang, tidak ada percakapan sedikitpun,Sean memakan makanannya seperti hamster yang sedang makan.

Ah itu sangat imut dimana twins, mereka ingin menggigit pipi tembem itu, membayangkannya saja sudah membuat mereka bersemangat.

Sean hanya bodo amat yang jelas sekarang adalah makan,bagi Sean makan itu nomor satu eh tidur juga nomor satu nggak bisa diganggu gugat.

Keduanya sudah selesai makan,Rafael pergi membayar makanan,mata Sean mulai memberat.

Dan detik selanjutnya dia tertidur,Rafa yang menyadari bahwa Sean sedang tertidur langsung menggendong Sean ala koala 🐨,
Sean langsung menyamankan posisi tidur nya senyaman nyamannya,saat sudah mendapatkan posisi itu Sean tertidur kembali,Rafa terkekeh kecil.

Rafael kembali dan melihat Sean yang tertidur di gendongan Rafa,dia sangat iri kenapa nggak dia aja coba yang menggendong Sean.

Mereka keluar dari restoran dengan posisi yang sama Rafa menggendong Sean, karena itu Rafael lah yang membawa mobil.

Mereka pergi ke Mension Sean, nanti kalau ke tempat lain mereka yakin Sean akan bertambah marah,bisa bisa nanti Sean ngga mau ketemu mereka,kan nggak like.

Mobil itu tiba di Mension keluarga Nagaswara, penjaga yang tau bahwa didalam mobil ada tuan mudanya langsung membuka kan gerbang.

Mobil itu masuk,Viona dan Raya yang sedang berada dilantai atas melihat sebuah mobil masuk, siapa pikir mereka,kalau Sean mah dia bawa motor.

Twins keluar, Viona dan Raya terkejut melihat Rafa yang menggendong Sean dengan posisi ala koala 🐨.

Mereka memencet bell, kedua wanita itu langsung turun kebawah.

*Cklek

Pintu terbuka menampilkan apa yang dilihat mereka berdua dari atas, astaga kedua fujo ini pengen berteriak.

'akhirnya aku bisa melihat momen ini secara life.' batin Viona senang.

"Eh masuk dulu."ucap Viona dengan nada lembut, mendengar itu twins masuk.

"Tante kamar Sean dimana ya?"tanya Rafael dia tidak mau melihat Sean yang lama lama digendong oleh Rafa.

"Oh itu dilantai dua nanti ada tulisan nama Sean itu kamar Sean."ucap Viona mencoba menjelaskan.

"Kalau gitu saya antar Sean ke kamarnya dulu Tan."ucap Rafa dan pergi.

Rafa membuka kamar yang diberitahukan oleh Viona tadi.

*Cklek

Kamar terbuka, terlihat jelas nuansa kamar bewarna putih dengan sedikit warna hitam.

Rafa meletakkan Sean diatas kasur sebelum pergi Rafa mencium kening Sean terlebih dahulu,lalu keluar dari kamar.

Rafa turun kebawah,saat melihat Rafa sudah turun Rafael pamit untuk pulang karena bunda mereka menelepon.


.
.
.



"Soal terakhir."ujar seorang pembawa acara

"Berapakah hasil dari........"

*Tenn

"Yak Scorpio school."ucap pembawa acara

"19.345.809"jawab Sean setengah ogah

"Yap benar sekali."

"Selamat Scorpio school,poin kalian sangat luar biasa."

Mereka sedang mengikuti olimpiade,dan yang kalian ketahui sekolah Sean menang dengan perolehan nilai sangat sempurna.

"Hah."helaan nafas terdengar dari bibir Sean,dia sangat benci suasana ramai, apalagi jika ada orang yang berteriak.

Ark itu sangat menggangu, kedua twins terkekeh melihat ekspresi Sean yang tidak ada semangat nya.

"Selamat, kalian sangat hebat."ucap buk Ririn semangat

"Terimakasih buk."jawab Sean dan tersenyum

Orang orang yang melihat Sean tersenyum bisa terkena diabetes sih ini.

Dan masih banyak ucapan selamat dari berbagai murid murid kepada sekolah mereka khususnya kepada 3 orang ini











Dh segini dulu shall lagi males



TBC

become an older brother S1  (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang