bab 22 (🔞)

37.7K 2.6K 242
                                    

Ada adegan 18+ yang puasa mohon di skip

Mohon bijak




Happy reading


Twins menarik tangan Sean menuju kedalam kamar mereka, mereka membawa Sean kedalam kamar dan tak lupa mengunci pintu agar Sean tidak kabur.

"Heh, kenapa dibawa ke kamar."ucap Sean masih ngelaq

"Bukannya bunda kangen."sambung Sean,dan tanpa aba-aba Rafa langsung mencium bibir peach milik Sean,Sean terkejut bukan main mencoba untuk mendorong Rafa tapi tenaga mereka beda jauh.

Karena tidak mendapatkan balasan dari Sean  Rafa menggigit bibir bawah Sean, membuat Sean membuka mulutnya dan saat itulah Rafa memasukkan lidahnya.

Rafa mengabsen semua deretan gigi milik Sean,dan tak lupa dia mengajak lidah Sean untuk bertarung.

Cukup lama mereka berciuman,Rafa memutuskan ciumannya dari Sean karena pemuda itu sudah kehabisan nafas.

Sean mengambil nafas banyak banyak,
"Hah,apa yang kau lakukan."ucap Sean dengan wajah memerah,sial ciuman pertamanya sudah diambil oleh Rafa.

Tak ada yang menjawab Sean hendak keluar tapi dia tiba-tiba digendong dan tanpa aba-aba tubuhnya dijatuhkan diatas kasur lumayan kasar.

"Shh."Sean meringis tak kala tubuhnya mendarat diatas kasur.

Rafael memegang tangan Sean dan meletakkan tangan pemuda itu diatas kepalanya,ia mengambil sebuah dasi lalu mengikatnya pada tangan Sean dengan erat.

"Lepasin."berontak Sean, tapi Rafael tidak menggubris dia membuka baju Sean, Rafael menggigit leher Sean, sementara Rafa dia mengulum nipple pink Sean.

"Arkk lepas lepas."Sean terus memberontak.

"Aduh Vi anak lu dah kek di perkosa aja." Ucap fia

"Dia belum pernah njir, apalagi ini jadi pihak bawah." Jawab Viona sambil memakan Snack

Setelah selesai dengan aksi menandai Sean di lehernya, Rafael mulai membuka resleting celana Sean,Sean yang mengetahui itu sudah capek.

'serah dah capek gw.'batin Sean

Bak mendapatkan lampu hijau karena Sean tidak memberontak, Rafael membuka semua pakaian Sean hingga pemuda itu full naked men.

Twins menyeringai
( Sean keknya lu besok nggak bisa jalan deh 😔🙏)

Rafael memegang junior Sean,dan mulai mengocok nya(ini maaf ya author baru pertama kali buat beginian jadi kalau aneh mohon maaf 😭🙏)

"Angh."suara itu terdengar dari bibir Sean.

Rafael terus mengocok semakin lama semakin cepat dan akhirnya

"Arkk."sebuah cairan kental keluar dimana mana


"Gila anak lu fi."

"Anak gw gitu loh."bangga fia

"Stress."ucap Viona julid
(Ini Mak siapa tolong dipungut 👁️👄👁️)


"Hah hah."

"Let's play baby."ucap Rafael dan

*Jleb

Junior nya masuk kedalam lobang pantat Sean mengakibatkan Sean menjerit kesakitan dan cairan merah kental keluar ( ayoloh nggak perjaka lagi 🙏)

"Keluarkan hiks keluarkan."Sorak Sean mencoba untuk mengeluarkan punya Rafael dari lobang nya.

Bukannya dikeluarkan justru Rafael mencium bibir Sean, sedangkan Rafa pemuda itu masih mengulum nipple Sean(kek bakalan keluar aja susu dari situ 👁️👄👁️🙏)

Setelah merasa Sean sudah tenang Rafael mulai Menggerakkan pinggulnya, sadar akan hal itu Sean kembali merasa kesakitan.

Rafa sih bodo amat yang penting minum susu ygy.

"Shh."ucap Sean,dia mengigit bibirnya agar suara laknat tidak keluar.

Sadar Sean yang mengigit bibirnya Rafa mencium bibir Sean ( dah siap dia nyusu)
Bukan memberontak seperti tadi tapi sekarang Sean membalas ciuman Rafa.

Sementara Rafael pemuda itu semakin mencepatkan temponya,dan sesuatu hangat terasa mengalir didalam perut Sean.

Sean pikir ini sudah berakhir tapi pikirannya itu salah,Rafa berdiri dan membuka celananya, sedangkan Rafael pemuda itu masih menancapkan 'si kecil'

'kok firasat gw nggak enak ya.' batin Sean

"Cok treeasome." Senang fia

"Arkk akhirnya mata gw bisa melihat ini secara live." Sorak Viona

"Tumpengan sih ini."lebay fia

"Wajib." Jawab Viona tak kalah lebay

Dan benar saja dugaan Sean, Rafa berdiri di samping Rafael,dan

*Jleb

Dia memasukkan 'si kecilnya.' kedalam holl Sean,dan benar saja Sean memberontak kesakitan tak kala 2 benda tumpul itu berada didalam tubuhnya.

"Arkk sakit hiks."air mata Sean kembali turun,bak tuli twins segera menggerakkan junior mereka didalam sana.

"Aaa lepas."Sean masih memberontak dan tak mendapatkan sahutan dari si kembar, membuat Sean akan bersuara tapi, mereka menaikan temponya.

"Ahh~"sial suara itu berhasil keluar dari bibir Sean, membuat nya sangat malu.

"Ahh,nghh,hah."ucap Sean, sudahlah dia lelah dia sangat menyesal tadi mencium twins kalau tau akhirnya begini dia tidak akan Sudi mencium mereka.

"Ahh gw keluar."ucap Sean dan sebuah cairan putih kental keluar,dan twins semakin mempercepat temponya hingga, mereka berdua keluar.

Sean kira ini sudah berakhir tapi.....

Ini berlanjut,Sean yang tidak kuat sampai pingsan

"Oi anak gw sampai pingsan."

"Calm jancok."

"Hehe."








Maaf jika tidak sesuai ekspektasi

TBC

become an older brother S1  (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang