Selamat membaca
Saat ini Sean serta Rafka sedang berada didalam kelas (mereka satu kelas)Sean asik melihat keluar jendela mengabaikan sang guru yang menerangkan pelajaran.
"Kamu!"ujar guru tersebut kepada Sean,Sean pun menoleh.
"Jawab pertanyaan ini."guru itu berfikir bahwa Sean tidak akan bisa menjawab pertanyaannya karena dari tadi Sean hanya melamun.
Sean berdiri dan berjalan menuju ke papan tulis dengan lihai tangan Sean menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sang guru,ia menjawab dengan tepat serta menyertakan rumus rumus yang belum dipelajari.
Guru tersebut melongo, dia terlalu menganggap enteng Sean yang otaknya ini sangat pintar.(jangan salah buk,Sean ini merupakan murid berprestasi yang sering mengikuti olimpiade dan selalu menang.)
*Kring
Suara yang ditunggu tunggu oleh para murid akhirnya terdengar, apalagi kalau bukan bell pulang.
"Kamu bisa duduk."ujar guru tadi yang langsung dilakukan oleh Sean.
"Semuanya kalian boleh pulang."ucap guru tadi dan langsung keluar dari kelas.
Mendengar perkataan dari guru tadi semua siswa berhamburan keluar dari kelas, sementara Sean pemuda itu sedang membereskan buku-bukunya dan memasukkan buku tadi kedalam tas.
"Fin gw balik dulu bye."sorak Rafka dan langsung pergi ke parkiran karena mobil jemputannya sudah datang, setelah Rafka keluar Sean juga keluar dari kelas dia pergi ke parkiran dan melihat Raya yang tengah menunggunya.
Raya yang tadi sibuk main hp tak sengaja ia melihat sang kakak Raya langsung menghampiri Sean
"Abang!!"
"Hati hati."Tegur Sean yang melihat Raya berlari kearahnya.
"Hehe."Raya cengengesan
"Dh lama hmm?"tanya Sean seraya mengacak rambut Raya
"Belum bang."balas Raya
Sean membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam mobil dan langsung di lakukan juga oleh Raya.
"Bang ke minimarket dulu ya bang mau beli cemilan." Ucap Raya
"Abang jga mau beli cemilan."ujar Sean kepada Raya
Tak lama mobil yang mereka tumpangi tiba di minimarket keduanya keluar dan lagi menjadi pusat perhatian, mereka hanya acuh tak acuh dan langsung masuk kedalam minimarket.
Keduanya berpencar untuk memilih makanan yang akan mereka beli,troli belanjaan Sean yang tadi kosong sekarang sudah hampir penuh.
'dimana ya"batin Sean mencari sesuatu hingga ia melihat sebuah Snack yang dari tadi dia cari berada di rak makanan paling atas.
"Ini emang disengaja apa."ketus Sean yang susah mengambil Snack, hingga seseorang mengangkat tubuh Sean membuat nya kaget.
"Bang ini..." Ucapan raya terpotong saat melihat apa yang terjadi,buru buru Raya mengambil hapenya dan *cekrek raya mengambil foto Sean yang sedang diangkat oleh seseorang, dia ingin pamer kepada sang mama.
Setelah selesai Raya langsung pergi, kembali kesisi Sean pemuda itu sedang mengambil Snack tdi setelah dia merasa cukup.
"Udah."ujar Sean sedikit senang karena dapat Snack yang dia incar
Pemuda tadi langsung menurunkan Sean
"Thanks ."ujar Sean dan pergi
"Gila main pegang pegang aja lo"ucap seseorang yang muncul saat Sean sudah pergi.
"Selangkah didepan mu."ujar pemuda itu dan pergi
"Woi tunggu ajg."sorak pemuda tadi yang ditinggal oleh kembarannya.
.
.
."Maaa!!" Sorak Raya didalam Mension keluarga mereka.
"Mama dikamar dek!"balas sang mama tak kalah kencang
"Bang Raya ke kamar mama dulu bang."ucap Raya dan langsung pergi ke kamar mama nya, didalam kamar sang mama tengah menonton film.
"Mah Raya punya sesuatu yang mau Raya tunjukkan."
"Paan?"tanya Viona bingung melihat tingkah anaknya
"Ini."ujar Raya dan memberikan foto yang tadi dia ambil.
"Ehh."hp raya langsung diambil oleh Viona
"Ini serius dek?"tanyanya memastikan
"Iya maaaa."
"Kyaaaa." Teriak senang Viona
"Mama doain semoga Abang kamu punya seme bukan hanya satu tapi dua."ucap Viona
"Duh kalo gitu bisa diabetes kita mah."balas Raya
"Tapi nggak papa dh mah biar threesome" ヾ( ͝° ͜ʖ͡°)ノ♪
(Dasar kaum Fujo (⌐■-■)
"Hachim"
"Ada yang ngomongin gw?"batin Sean
"Entah lah bodo amat."lanjut nya dan kembali menonton anime serta memakan cemilan yang tadi di beli nya
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
become an older brother S1 (End) ✔️
Short StoryRendra yang ingin menuju kelasnya tiba tiba dia merasa pusing dan terjatuh dari tangga. Saat membuka mata ternyata Rendra berada di dunia yang berbeda bisa disebut dunia novel dan apesnya lagi ia menjadi Abang antagonis yang akan mati. Rendra tidak...