bab 10 ( emosi )

33K 3.4K 106
                                    

Shalsa yang cantik kembali lagi muehehe
Aku baru nyadar semua episode pada pendek 😭💅
Dan aku bingung judul yang bagus apa

Happy reading

Hari ini adalah hari Senin hari yang paling dibenci oleh semua murid, karena hari Senin itu adalah waktu upacara bendera,mana nasehat dari kepala sekolah panjang lagi sepanjang dosa yang lagi baca.

"Hah seger nya."ucap Rafka

Pemuda itu berada di kantin bersama dengan Sean, mereka kepanasan, kehausan tadi pas upacara, untung nya mereka nggak pingsan.

*Kring

"Anjir cepat bet masuknya,ye elah baru juga ngadem."omel Rafka,Sean berdiri dan diikuti oleh Rafka mereka berjalan menuju kelas mereka.

S
K
I
P

Setelah bell istirahat berbunyi Sean beserta Rafka berniat untuk ke kantin tadi mereka cuman beli minum doang, sarapan juga cuman roti.

Saat keluar mereka dikejutkan dengan kedatangan 3 makhluk astral (canda ges)
Mereka adalah Rafael, Rafa dan Kevin.

"Lah ngapain kalian."tanya Rafka bingung

"Mau ngebahas olimpiade tuh 2 kulkas." Jawab Kevin

"Lu ngapain?"tanyanya lagi kepada Kevin

"Nemenin mereka."jawab Kevin dan mendapat anggukan dari twins R

"Oh yaudah bahas di kantin aja,kami berdua lapar uy."ucap Rafka dan menarik tangan Sean,Sean mah pasrah saja.( Ciri ciri orang gampang buat di culik ini mah)

Disepanjang jalan orang orang pada ngeliatin 5 makhluk yang gamteng ini, mereka yang di perhatikan hanya acuh dan tak acuh.

Mereka sampai di kantin

'anjir si kembar ganteng woi😭'

'tumben mereka kekantin '

'kya cowok'

Dan masih banyak lagi, dah kayak artis ni mereka

"Nah duduk situ aja."tunjuk Kevin ke kursi kosong dipojokkan

"Nah lu mesen Vin."ucap Rafka tak lupa menyeret Sean dan langsung pergi duduk

Rafael mengeluarkan uang merah sekitar 2 lembar lalu memberikannya kepada Kevin yang kelihatan tertekan.

Sedangkan Rafa pemuda itu sudah duduk di sebelah Sean. setelah ngasih uang Rafael pun nyusul si kembaran laknat nya

'untung sayang.' batin Kevin sambil menatap Rafka

Tak butuh waktu lama Kevin pergi kemeja di pojok sambil membawa nampan berisi minuman,dan disebelahnya ada ibu kantin yang membawa nampan berisi makanan.

Mereka makan dengan hikmat hingga suara teriakan seseorang menggema di kantin

"SEAN,RAYA LAGI BERANTEM."sorak seorang pemuda

*Deg

Sean langsung berdiri dan berlari menuju ke kelas Raya,sial padahal si kembar bersama dia siapa yang memukuli adiknya.Hanya ada satu orang yang terlintas di otak Sean.

Dan saat Sean tiba di kelas Raya

*Plak

Flashback on

Bell istirahat sudah berbunyi Raya segera membereskan buku-bukunya dia ingin cepat menemui abangnya.

Hingga suara seseorang membuat langkah Raya terhenti

"Wah² apa yang lu lakuin sama Tiara anjing."sorak orang tersebut

"Apa maksud lu?"tanya Raya bingung padahal dia nggak ada ketemu sama tu ppb.

(Temen Raya itu beda jurusan ya sama dia.)

"Jangan sok nggak tau deh lu."pemuda tadi mulai berdiri.

"Lu yang mencelakakan Tiara kan."ucap pemuda tadi dan menunjuk ke arah Raya

"Lu cemburu kan, gw dekat sama Tiara." sambung nya

"Pfft lawak lu Matteo."ucap Raya berhasil memancing emosi pemuda tadi yang di panggil Matteo

Matteo mencengkram tangan Raya

"Lepas bangsat."ucap Raya mencoba memberontak tapi Matteo malah mencengkram tangan Raya sangat kuat membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Jangan sok deh lu,lu seneng kan gw megang tangan lu."ujar Matteo

"Lepas anjing."teriak Raya membuat Matteo semakin marah dan

*Plak

Flashback off

Aneh kenapa Raya tidak merasakan sakit sama sekali padahal suara tamparan itu begitu keras, karena penasaran Raya membuka matanya alangkah terkejutnya Raya melihat yang di tampar oleh Matteo adalah abangnya.

*Tes

Air mata milik Raya berhasil keluar,dia melihat pipi sang kakak merah dan bibirnya mengeluarkan darah.

Sean yang melihat Raya menangis segera menenangkan adiknya, Matteo pun semakin geram

"SIAPA LU ANJING, JANGAN JANGAN LU ITU ADALAH PACAR SI JALANG ITU HAH!!"sorak Matteo

Sean melihat Matteo dengan tajam, bukannya takut Matteo malah semakin membuat Sean marah.

"Apa yang gw bilang itu benar?" Ujar Matteo dengan wajah mengejek, sudah cukup emosi Sean sudah tidak bisa di tahan dan.

*Bugh

Hanya sekali pukulan yang Sean berikan mampu membuat Matteo terjatuh di lantai,darah mulai mengalir dari wajah Matteo

"Dengerin saya Matteo Sebastian,kalau sampai kau memegang Raya sedikitpun habis kau." Ucap Sean penuh penekanan di kalimatnya.

Matteo terkejut siapa pemuda didepannya ini kenapa dia tau nama belakangnya dan pukulannya itu sangat kuat.

Sean kembali memeluk tubuh Raya yang menggigil

"Udah ya." Ujar Sean mencoba menenangkan Raya.

"Nggak boleh nangis ya cantik."

Tak lama sahabat Raya datang ke kelas Raya,niat mereka ingin mengajak Raya makan di kantin tapi saat masuk mereka terkejut melihat Raya yang menangis di pelukan sean.

Kedua sahabat Raya langsung pergi ketempat Raya

"Bang ada apa ini?"tanya Cindy khawatir melihat Raya yang menangis, pasalnya Raya jarang sekali menangis.

"Bang Raya sama kita aja Abang obati aja dulu luka Abang."ujar Nata

"Iaa bang Raya sama mereka aja."suruh Raya dia kasian melihat muka abangnya yang memar.

Sean memberikan Raya kepada kedua sahabat Raya saat ingin keluar dari kelas tiba tiba didepan Sean ada twins R yang kelihatan marah dan khawatir dalam waktu yang bersamaan.

Mereka membawa Sean ke UKS untuk mengobati lukanya.

Aduh maaf ya kalo nggak nyambung dan kata katanya aneh

TBC

become an older brother S1  (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang