¹⁸

528 41 3
                                    


ENJOY!

















Bunyi defibilator terdengar  memecah keheningan di kamar inap seseorang gadis , gadis muda yang terlelap dengan tenangnya disana.

Dengan alat oksigen yang ada diwajahnya , alat-alat medis ditubuhnya . Semua yang diperlukan untuk membantu gadis itu agar tetap hidup.

Satu persatu sanak saudara dan rekan kerja sudah menjenguknya dan memberikan doa agar gadis itu segera terbangun dari mimpinya yang amat panjang.

"Bagaimana? Sudah tau kabar zean di Indonesia?"

"Sudah dia sedang menjalani ujian kelulusan" . Sudah 2 bulan semenjak kejadian itu dia tak kunjung membuka mata . Zean juga tak kunjung buka suara."

Wanita tua itu menghembuskan nafas nya pelan , ini semua salahmya . Kalau saja dia tak memaksa cucu sulungnya untuk menikah dengan jodoh yang dia tentukan. Pastinya saat ini cucu kesayangannya masi membuka matanya dan berbicara padanya. Sekali lagi air matanya luruh.

"Mama!" Putra sulungnya dengan cepat menahan tubuh sang wanita tua itu . Tubuh nya hampir meluruh ke lantai.

"Ini semua salahku...hiks... Ini semua salahku ." Isaknya menyayat hati.

Memang benar . Ini semua adalah salahnya . "Kalau saja aku tak memaksanya.. hiks .. ini tak mungkin terjadi..hikss.." racaunya.

3 putranya hanya diam . Ini memang salahnya . "Udah la jangan menyalahkan dirimu." Bujuk suaminya.

"Enggak hikss .. hikss ini salahku.." wanita itu tetap menyalahkan dirinya , dia tetap memeluk suaminya erat dan menangis.

Tragedi itu terjadi 2 bulan yang lalu , sehari setelah zean kembali ke Indonesia. Malam dimana marsha akan bertunang .

Ben yang akan menjadi tunangan marsha ternyata hanyalah seorang pria yang memiliki kelainan, dia suka menyiksa seseorang tanpa orang lain sedari.

Marsha memergoki ben tengah menguliti seorang pelayan wanita digudang rumhnya , padahal saat itu adalah hari pertunangan mereka.

Dan yang terjadi terhadap marsha adalah.....

Gadis itu ditikam 10 kali dan ditinggalkan digudang begitu saja. Untung papa marsha menemukan gadis itu yang sudah hampir mati kerana kehabisan darah.

"Hikss.. anakku . Hikss .. papa anak kita...hiks..." Histeris mama marsha .

Tentu saja dia terpuruk , putri kesayangannya tak lagi membuka matanya sejak 2 bulan yang lalu. Dan kali ini mereka akan menuruti keinginan marsha. Iaitu membiarkan dia menjalinkan hubungan bersama zean.

.
.
.
.
.
.
.
.

Zean baru saja selesai dengan ujiannya dan setelah hari ini dia resmi lulus dari sekolahnya ini.

"Fuck benci banget gue sama soal-soal tadi". Umpat ollan kesal , soal yang menyebalkan menurutnya.

Zean terkekeh pelan dan menepuk bahu ollan pelan . Memberi semangat . "Cafe kuy ! Traktir hari ini gue ultah!" Seru fiont yang baru saja keluar dari kelas.

Ollan , lulun , oniel , aldo dan floran mengangguk semangat . Padahal mereka orka ya tapi dengar traktiran langsung gercep .

"Kuylah!" Fiont merangkul bahu zean dan mereka berjalan beriringan keluar dari area sekolah.

Sesekali bercerita Hal yang tak penting atau membongkar aib ollan yang ketahuan buat tiktok nyawn icihinisan .

"Hahahahaha dan lucunya lagi ,mama nya si ollan hampir aja kena serangan jantung lihat si ollan joget-joget kayak uget!" Ujar aldo semangat.

Seneng ya aldo nistain ollan.

Mereka asik tertawa sampai akhirnya orang suruhan keluarga marsha mendatangi mereka . "Tuan zean. Kami diperintahkan untuk membawa anda bersama kami." Ujar salah satunya.

Zean terdiam . Dia menaikan sebelah alisnya tanda bertanya . Seakan faham mereka pun menjawab. "Ini perihal nona marsha yang sedang koma dirumah sakit." Ujarnya lagi.

Deg!

Tak cuma zean , mereka semua jantungan mendengar berita tersebut . Zean sampai pucat dan terhenyak ditempat.

Dia menggigit bibir bawahnya , matanga berkaca-kaca. Zean pikir marsha sudah bahagia dengan pria lain tapi ternyata marsha dirumah sakit.

Betapa bersalahnya zean . Kerana dia sudah mengutuk marsha dengan kata-kata buruk beberapa hari ini .

"Hiksss... Sayangg...hiksss". Deden dan yang lainnya tersenyum lebar . Akhirnya zean mengeluarkan
suaranya lagi .

"Baik ayo kita pergi". Ucap oniel tenang.

"Tapi hanya tuan zean".

"Lo kira kami gak bisa ikut? Lo gatau siapa gue?". Ketus aldo kesal , dia menelepon mereka saat ini juga di lapangan sekolah.

"Jemput saya dilapangan sekolah , kita harus ke New York lagi".

"Baik Tuan muda".

Aldo mendengus di menatap datar pengawal-pengawal tersebut. "Lo bisa pergi deluan , katakan aja dimana rumah sakit ya . Biar zean bareng kami". Ceuts floran tenang.

Kedua pengawal itu mengangguk.

Zean masih menangis tapi hatinya lega mengetahui jika marsha tak bersama pria lain.








Happy end ka? Yo gak tahu.

Bersambung.

Vote vote gak maksa sih tapi ngasi tahu aja .

My Baby Boy ( ZeeSha)     [END]Where stories live. Discover now