²⁸

973 36 2
                                    

ENJOY!











Zean menghela nafas nya panjang . Sudah seminggu marsha menghindari zean kerana masalah chika.

Hari ini zean memutuskan untuk menjemput marsha di depan restoran tempatnya bekerja. Zean sudah menunggu selama 30 menit .

"Marsha lama" gumamnya lesu . Zean mengetuk stringnya pelan seraya bersandar di kasurnya.

Tak sabar dia beranjak dari duduknya lalu keluar dari dalam mobil . Tak lupa memakai masker dan topi hitamnya.

Bertepatan dengan marsha yang baru keluar dari dalam restoran bersama seorang asisten chef di sebelahnya.

"Marshaaa!" Panggil zean semangat.

Marsha menoleh dan mendengus tak suka , untuk apa pria ini datang untuk menjemput nya.

"Makasih atas sarannya ya dek . Kakak pulang dulu" ujarnya pada asisten chefnya tadi. Asisten itu mengangguk, dia menepuk bahu marsha 2 kali lalu pergi berlalu.

Sepergiannya pria tadi , marsha hanya diam seraya masuk kedalam mobil. Zean diam , helaan nafas kasar kembali dia keluarkan dan ikut masuk ke dalam mobil.

Brak!

Zean menatap marsha yang sibuk meletakkan tasnya di dashboard.

"Maca , kamu masih ngehindari aku?" Ujar zean pelan.

Marsha terdiam kemudian menoleh ke arah zean . "Enggak , udah ya zee. Aku ngantuk , mau tidur" ujarnya malas seraya memakai headset di kedua telinganya.

Menyandar di kursi mobil lalu memejamkan matanya . Alunan musik pop langsung mengalun dikedua telinga marsha.

Zean menunduk lesu , bibirnya melengkuk ke bawah dan sedikit bergetar . Dia menyalakan mobilnya lalu mengendarainya pelan.

Disepanjang jalan , zean hanya diam dengan air mata yang terus menetes.

Dia merindukan marsha yang selalu memanjakannya , dia merindukan marsha-nya.

Kapan marsha-nya kembali "hiks . Marsha masih marah..." Isaknya pelan.

Dia tak merasa hidup beberapa hari ini , marsha menjauhinya tak pernah memeluknya lagi . Seakan jijik dan sangat anti dengan zean .

"Zee ngaku salah .. hiks .... Maafin aku .." isaknya sembari menyeka air matanya pelan.

Isakan zean menganggu marsha , dia membuka matanya perlahan dan menoleh.

"Nangis?" Tanya marsha datar .

Zean tersentak , dia menyeka kasar air matanya dan berusaha menahan isakannya.

"Eng-enggak kok , aku gak nangis.."

Marsha mendengus , dia me mengelus rambut zean pelan. Membuat pria itu tersentak kaget . "Maca udah gak marah?" Tanya nya penuh harapan.

"Berhenti menangis , aku udah gak marah , asal kamu janji untuk enggak biarin cewek manapun meluk kamu apalagi nyentuh kamu".

Zean menggigit bibir bawahnya kuat , kemudian menepikan mobilnya di pinggir jalan raya yang tak terlalu ramai.

Tanpa menunggu lama , zean memeluks marsha sangat erat dan menangis di bahunya.

"Zee kangen sama maca hikss... Maca jauhin zee terus.. hiks... Zee jadi sedih ." Racaunya sedih.

Marsha mengerjab pelan , dia mendengus geli kemudian mengelus punggung zean.

"Maaf ya . Aku gak suka suami aku dipeluk perempuan lain . Maaf udah jauhin zee" bisiknya lembut.

Zean mengangguk senang "zean juga minta maaf..hiks . Maafin hikks . Jangan jauhin zean lagi"

"Iya , aku janji".

"Hiks . Kangen .."

"Manja banget suami kecil aku ni.."

Zean tertawa pelan dibahu marsha, mendusel pelan disana dan menciumi leher marsha.

"Aku cinta banget sama kamu . Jangan pernah jauhin aku lagi ya  ..  aku kesepian.. hiks .."

Marsha mengangguk "aku juga cinta sama kamu" bisiknya lembut.

Untung saja kesalahfahaman ini sudah berakhir .Akhirnya zean bisa bernafas dengan leganya.







Bersambung .

Bantu vote terima kasih.

My Baby Boy ( ZeeSha)     [END]Where stories live. Discover now