Zean dan Marsha

1K 47 3
                                    

ENJOY!











BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN..

Tanpa mereka sadari , pernikahan mereka sudah memasuki usia yang ke 10 tahun . Mereka telah dikurniakan 2 orang anak laki-laki.

Zain dan Malik . Keduannya kembar dan selalu merebut perhatian Zean dan Marsha.

Zean tentu merasa kesal kerana disaingi dua bocah itu.

Matahari tak begitu muncul pagi ini , hanya ada awan yang mendung dan rintikan hujan yang turun membasahi bumi.

Kedua insan yang tengah bergelung dibalik selimut terusik pasalnya hawa dingin dari AC dan suasana mendung menusuk kulit salah seorang dari mereka.

"Eunghhhh.. dinginnnn..." Gumamnya seraya menaikkan selimut tebalnya.

Tak lama tidur, kamar disebelah telah terbangun ia mengerjab sebentar kemudian duduk di kasur sambil mengumpulkan nyawanya.

Memandang seluruh isi kamar , sungguh berantakan, baju dimana-mana, celana dalam dan lain-lain lagi.

Ah dia baru ingat , tadi malam kan mereka baru saja melakukan kegiatan malam . "Aww , zee kasar banget . Sakit semua badan aku". Ringis marsha.

Dia bergerak turun dari kasur dan mengutipi pakaian kotor mereka lalu membawanya ke keranjang pakaian kotor.

"Sayang.."

Marsha menarik nafas nya dalam , kemudian menghembuskannya.

"Kenapa babyy?" Tanya nya lembut.

Zean membuka matanya kemudian bangun , dia menatap ke arah marsha yang masi berdiri dengan keranjang pakaian di tangannya.

Zean turun dengan tubuh telanjangnya , dia berlari pelan ke arah marsha dan memeluknya "ayo mandi bareng" ucapnya bernada.

Zean mendusel di dada terbuka marsha , bibir mungilnya dengan sengaja menghisap nipple marsha yang nganggur.

"Eunghhhh" zean menikmati acara nenen paginya dengan tenang.

Sedangkan marsha menghela nafas pendek . "Katanya mau mandi , kenapa jadi nenen?" Tanya marsha.

Zean diam , cengiran terbentuk diwajahnya dan dia segera melepas nipple marsha . "Pagi sayang" sapanya serapa mencium bibir ranum marsha.

"Iyaa" balas marsha lembut , zean tersenyum lebar sampai membuat matanya tenggelam dan membuat bulan sabit yang indah .

Zean mengambil alih keranjang pakaian kotor mereka , lalu melemparnya ke sudut kamar.

"Zee-"

Zean tak acuh . Dia menggendong bridal marsha lalu membawanya ke kamar mandi . "Aku mau nenen di bathup,  pakai air hangat dan aku mau yang kanan kiri" cerocos zean bersemangat.

Marsha menggelengkan kepalanya , ada - ada saja kekanakan suaminya ini.

.
.
.
.
.

Meja makan terasa hangat seperti biasanya.

"Ciee malik uda balikan sama kak Michie pasti . Makanya bahagia banget". Celetuk zain.

Malik mendongak , senyum malu langsung terbentuk . "Ya.. tapi sayangnya michie nya rada cuek" gumam malik sedikit sedih.

"Halah bang , ngapain sedih nanti perhatian lagi tu" oceh zain memberi kan tanggapannya.

Marsha meletakkan nasi goreng milik zean ke meja dan tak pula dengan susu coklat hangatnya. Zean segera memberikan 1 kecupan di pipi marsha.

"Makasih sayang". Ucapnya hangat.

Marsha mengganguk sekali kemudian melanjutkan pekerjaannya . Dia harus bersiap untuk pergi ke restoran, wanita berusia 32 tahun yang serasa berusia 20 tahun itu masi bekerja sebagai chef.

"Cepatlah bersiap , kamu ada meeting hari ini". Ucap marsha tenang.

Zean mengangguk saja , dia makan dengan sangat menikmati. Nasi goreng buatan marsha memang the best.

"Malik , janhan lupa pakai masker" ingat marsha , malik mengangguk patuh.

"Zain , jangan buat ulah lagi ya" ucap marsha , zain mengangguk patuh.

Marsha mengangguk puas melihat kepatuhan dari 3 orang kesayangannya jtu.

10 tahun mereka sudah menjalinkan hubungan ruamh tangga , tak ada lagi masalah diantara mereka setelah kasus chika.

Tak apa , marsha berharap mereka akan damai tanpa adanya masalah sampai tua nanti.







The end.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Baby Boy ( ZeeSha)     [END]Where stories live. Discover now