¹⁹

523 37 1
                                    

ENJOY!














Zean berusaha untuk senyum walaupun ia tengah menahan sedih setelah melihat gadisnya yang ia cintai sedang memejamkan matanya dengan tenang.

Zean takut untuk menyentuh marsha. Seakan-akan marsha adalah barang rapuh yang bisa pecah jika dipegang.

"Marsha , zee dateng". Ujarnya pelan . Dia duduk disebelah kasur marsha dan terus menatap wajah pucah gadis nya itu.

Tak ada yang berani membuka suara . Mereka undur diri untuk membiarkan zean berduaan dengan marsha saat ini . Pasti remaja tampan itu amat merindukan marsha.

"Kamu tau gak ? Aku baru bicara sekarang. Selama 2 bulan ini aku irit bicara . Semua gara-gara kamu".

Zean dengar jika orang koma dia bisa mendengar apapun disekitarnya. Jadi zean memilih untuk berbicara agar marsha segera sadar.

"Si ben sialan itu udah dipenjara. 25 tahun di dalam sana . Dia gak bakal bisa nyogok soalnya oma kamu punya kuasa yang gak tanggung-tanggung."

Zean mengelus pipi tirus marsha . Dia menahan air mata yang sewaktu-waktu bisa meluncur keluar.

"Sekarang aku ngerti kenapa keluarga kamu ngelarang kita untuk samasama. Ternyata derajat kita beda ya? Kamu bagaikan putri dari kerajaan sementara aku hanyalah rakyat biasa".

"Kamu itu cocoknya sama aldo . Dia tuan muda yang akan jadi pewaris tambang emas keluarganya atau gak sama oniel , dia juga tuan muda di perusahaan perhiasan keluarganya.

Zean menunduk . "Sementara aku hanya anak dari seorang Direktur perusahaan elektronik dan juga dosen . Gak sederajat sama kamu" cicitnya.

Setelah lulus ini , zean menyakinkan diri ya agar tak lagi bermain-main. Dia akan bersungguh-sungguh menata masa depannya bersama marsha.

"Nanti kamu mau punya anak berapa? Kalau aku sih mau punya 4 , biar sama kayak oma kamu , oma kamu punya 4 anak kembar."

Zean terkekeh pelan . "Kalau kamu gamau hamil gak papa kok. Biar aku aja , operasi pemasangan rahim biar aku yang hamil". Fix zean bucin akut.

Dia terus berceloteh , sampai akhirnya tertidur dengan kepala yang ada dikasur marsha.

Perjalanan 5 jam menuju New York membuatnya lelah . Tapi kelelahannya terbayar dengan bertemu dengan marsha  lagi.

.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari menyapa , zean menggeliat pelan dan menyamankan posisinya . Mengeratkan pelukan hangat yang ada ditubuhnya.

"Anget". Bisiknya mengigau , dia mendusel pada benda empuk didepannya.

"Zee! Bangun elah , ngebo banget lo!"

Perlahan zean menbuka matanya , melihat sebuah guling besar dipelukannya . Dia tertidur disofa saat ini.

"Bangun mandi sana". Perintah lulun , dia merapikan selimut dan guling yang zean pakai . Kemudian melipatnya rapi

Teman-temannya sudah berkumpul dikamar inap marsha . Mereka juga turut membawa sarapan masing-masing.

Marsha masih memejamkan matanya , tak apalah setidaknya zean lega kerana marsha masih tak ditutupi kain putih.

"Bentar mama , zean mau cium istri zean dulu". Cetusnya pada lulun , kemudian berjalan mendekati marsha.

Lulun terdiam. "Ngaco lo ! Gue bukan mama ya!!" Serunya kesal.

Zean berdiri disebelah ranjang marsha dan menunduk perlahan.

"Pagi sayang. Semoga waktu kamu koma habis ya , biar kamu cepat sedarkan diri". Bisiknya lembut seraya mengecup pipi marsha pelan.

Dia tak sabar untuk menunggu marsha segera sadarkn diri .









Bersambung.

Esok puasa toh selamat menjalankan ibadah puasa yee!

Insyaallah besok gue usahanin buat upload bab yang seterusnya!

My Baby Boy ( ZeeSha)     [END]Where stories live. Discover now