¹⁷

516 38 0
                                    


ENJOY!

















Seminggu setelah kepulangan mereka.

Zean tersenyum senang saat team basketnya memenangkan pertandingan kali ini . Dia bertos ria dengan teman seteamnya.

"Keren lo zee makin jago aja". Puji fiont sembari menepuk bahu zean bangga.

Zean menepuk dadanya bangga. Dia tertawa saja mendengar ucapan fiont. Tak lama lulun dan oniel datang dengan handuk dan minuman dingin ditangan mereka.

"Keren ah kalian bisa menangin pertandingan langka ini". Puji lulun pada teman-temannya.

Aldo dan ollan menerima minuman pemberian lulun dan menyiram kewajah mereka. "Wa capek njir , untung menang". Keluh ollan.

Lagi dan lagi zean hanya tertawa pelan . Dia menepuk bahu lulun dan mengisyaratkan ke arah kamar mandi.

"Yaudah gih sono jangan kelamaan Soalnya kita mau pergi cafe habis ini". Ujar lulun.

Zean mengangguk sembari menunjukkan jempolnya dia berlari cepat menuju ke kamar mandi. Sepeninggal nya zean , semua terdiam dengan atmosfer yang sedikit menyesakan . "Dia masih tak mau berbicara ya?" Tanya floran pada anggota basket tadi.

Mereka mengangguk. "Udah seminggu dia masih mogok bicara." Keluh lulun.

Dia tak tenang , sepulangnya mereka dari New York , zean berubah drastis . Dia jadi lebih dewasa , kalem bahkan dia irit untuk berbicara. Bahkan selama seminggu ini dia tak pernah mengeluarkan suara pun. Jika absen dia hanya akan mengangkat tangan nya saja.

"Kapan ini akan selesai?" Tanya ollan sedih . Dia rindu zean yang selalu memakinya yang selalu memarahinya. Bukan zean yang sekarang.

"Udah dapat kabar soal kak marsha?"  Tanya oniel.

Hening , tak ada yang menjawab. Mereka mencari tau apa yang akan dilakukan marsha disana . Tapi tak ada hal yang begitu menarik.

"Sudahlah biarkan saja semua berlalu layaknya air sungai mengalir." Cetus floran.

Mereka mengangguk setuju toh zean kelihatan bahagia , kelihatan tak terpuruk . Zean sudah baik-baik saja. Dia memang baik-baik saja didepan teman-temannya tapi tidak disaat kesendiriannya.

Zean kini terduduk dibawah guyuran shower kamar mandi sekolah . Matanya memandang kosong lantai kamar mandi. Matanya memerah , air mata dan air shower sudah bercampur menjadi satu . Dia memang kelihatan biasa aja didepan teman-temannya. Tapi tak ada yang tahu jika zean menyimpan luka menganga sendirian . Setiap malam dia menangis merindukan marsha.

Dia amat merindukan gadis itu . Mereka bahkan belum ada kata putus sampai saat ini. Zean hanya menganggap mereka break sejenak.

"Hikss.. aku merindukanmu.. hikss.." zean berjongkok, memeluk lututnya erat dan menangis disana.

Kapan Marsha kembali , kapan marsha kembali menjadi marshanya . Kapan???

"Hiks . Imissyou so bad"...

Yang mereka tahu saat ini marsha di restoran nya seperti biasa . Padahal kenyataan nya tidak seperti itu. Marsha tak baik-baik saja.

Jika marsha tau kondisi marsha saat ini dijamin dia akan pingsan dan hancur diwaktu yang sama.












Bersambung.

Gua double up hari ini tapi kalau bole gua trible upload

Hehe tunggu ya!

Luve you gais.

My Baby Boy ( ZeeSha)     [END]Where stories live. Discover now