4

2K 323 70
                                    

Jennie dengan tidak sabar menatap Jisoo yang masih berdiri diam didepanya.

Ini memuakan, sungguh.

Bahkan Jisoo dengan menyebalkan nya menguap di depan Jennie sembari menggaruk perutnya. Mata nya dibalik topeng terlihat amat sangat mengantuk.

Tapi, apa Jennie peduli?

Tidak!

Untuk itu, dengan sedikit bentakan. Jennie menatap nyalang pada Jisoo. "Hei! Aku bilang kita perlu membahas soal perjodohan nya!"

Jisoo mengangguk kecil. Dia bersandar di kusen pintunya dengan malas dan kembali menguap membuat Jennie gatal ingin menyeretnya untuk cuci muka.

'Apaan sih?! Sekarang baru jam sembilan malam? Kenapa si aneh ini udah kayak bayi yang masuk jam tidur?!' Batin Jennie.

Jennie menggeram. Bahkan mata Jisoo terlihat setengah tertutup saat bersandar di kusen pintu.

Pada akhirnya, Dengan tidak sabaran. Jennie menarik tangan Jisoo dan menyeretnya pergi ke dapur.

Jisoo jelas sedikit terkejut dan bingung. Dia dengan terpaksa mengikuti langkah kaki Jennie yang tidak sabaran itu.

Matanya yang mengantuk setengah sadar untuk memperhatikan kedua tangan mereka yang terjalin sebelum beralih pada sosok Jennie yang terlihat sebal di depan nya.

Sesampai nya di dapur. Jennie segera pergi ke kulkas dan mengambil air soda kalengan. Lalu, Dengan segera dia menempelkan nya pada pipi Jisoo membuat Jisoo tersentak kaget karena tiba-tiba merasakan dingin di pipinya.

"udah sadar?" Kata Jennie sinis sambil menyerahkan soda dengan kasar pada Jisoo.

"Apa?!" Jennie berkata ketus saat mendapati Jisoo menatapnya dengan pandangan protes. "Aku gak suka ya ngomong sama orang yang lagi ngantuk! Kek gak dihargai jatuhnya! Jadi, aku mau buat kamu sadar baru kita ngomong!" Ucap nya sembari berjalan untuk duduk di meja bar dapur nya.

Mendengar itu, Jisoo seketika memutar matanya. Dia mengikuti Jennie untuk duduk di depan nya.

"Terus? Dia mau dihargai tapi gak menghargai orang yang mau tidur" Batin Jisoo.

Jennie dengan Jelas melihat Jisoo yang memutar matanya. Dia kesal. Beraninya Si aneh ini memutar mata kearahnya? Namun, karena pembicaraan mereka penting, menurut Jennie. Alhasil, Jennie mengabaikan itu dan kembali berbicara.

Sedangkan Jisoo sekarang menunduk untuk memperhatikan kaleng soda yang tampak mengembun diatas meja didepannya. Memperhatikan seberapa estetik nya bulir air yang bergerak turun.

Lihat? Seberapa Aneh kim Jisoo? Bahkan butiran air yang turun dari kaleng lebih menarik minat Jisoo dari pada Jennie yang tampak sempurna di depan nya.

"Aku mau kamu nolak perjodohan kita" Ucap Jennie to the point. Dia jelas mengabaikan tingkah Jisoo. Menurutnya, asal Jisoo punya kesadaran dan masih bisa mendengarnya. Itu sudah cukup. Bahkan dia mengabaikan tingkah Jisoo yang mulai mengambar diatas meja dengan air embun dari kaleng soda itu.

Gerakan tangan Jisoo yang menggambar pisang terhenti saat mendengar ucapan Jennie. Dia menatap Jennie sebentar kemudian kembali mengambar pada meja dengan air yang jatuh dari kaleng soda.

Merasa tidak dihiraukan. Jennie merasakan kemarahan di hatinya.

Tidak, lebih tepatnya kemarahan Jennie semakin meningkat. Pasalnya setiap melihat Jisoo, bawaannya emosi Jennie selalu saja ingin marah.

Jadi dengan perasaan Jengkel. Jennie mengambil kaleng soda yang berada di depan Jisoo, membukanya, dan langsung meminumnya di bawah tatapan tidak Terima dari mata yang berbeda warna milik Jisoo.

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang