29

3.1K 383 251
                                    

Vote jan lupa!

*
*
*
*

Pagi ku cerah ku, wajah Kim Jisoo yang tidak tertutup topeng tampak bersinar didepan Jennie.

Jennie Kim terlalu tercengang dengan apa yang sudah terjadi dengan nya. Tubuhnya masih saja sakit meski sudah lewat semalam. Banyak pikiran yang menyerang kepalanya seketika hingga membuatnya tidak bisa melakukan apapun selain melihat wajah tidur dari Kim Jisoo.

Apa yang terjadi? Dia dan Jisoo melakukan itu semalam? Apa itu mimpi? Mimpi gila yang terasa luar biasa? Yang paling gila adalah... Kim Jisoo punya penis?!

Pipi Jennie seketika memerah ketika mengingat itu dan semakin parah saat saat Jisoo yang tengah tertidur menarik tubuhnya untuk dipeluk. Tangan Jisoo merengkuh erat tubuh Jennie dan kaki Jisoo naik keatas pinggang nya, mengunci Jennie seakan Jennie adalah guling. Jennie langsung bisa merasakan sesuatu yang mengeras menekan pahanya membuat Jennie tersentak dan reflek mendorong tubuh Jisoo menjauh dari tubuhnya.

Jisoo langsung terjatuh ke lantai akibat dorongan Jennie. Naas sekali bagi Kim Jisoo karena kepala nya membentur nakas jadi-jadian mereka hingga membuat Jisoo seketika bangun dan menggerang kesakitan.

Jisoo memegangi kepala nya. Jisoo bersumpah, sudah sebuah keajaiban dia tidak gagar otak karena seberapa sering kepalanya terbentur. Jisoo lalu mengangkat pandangan yang dan menatap tajam kearah Jennie. "Apa-apaan ini, Jennie?!?"

Jennie sudah duduk diatas kasur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Jennie tau itu tidak berguna karena dia sudah memakai bajunya. Tapi, melihat Jisoo yang memandangi nya, Jennie merasa bahwa dia tengah telanjang dibawah tatapan mata Jisoo.

Jennie menahan rasa ngilu ketika dia duduk dan menatap Jisoo balik dengan penuh kebencian. "Beraninya kamu nyentuh aku!!"

Jisoo memutar matanya malas sebelum meraih topengnya untuk dipasang. "Jangan munafik. Kamu juga suka aku sentuh"

"Apa?!"

"Apa?" Jisoo menatap malas pada Jennie. "Jika kamu lupa, Kamu mendesah paling keras sampai tetangga kita mendengarnya"

Jennie menggeram marah ketika matanya mulai memerah. "Aku bakal bunuh kamu, sialan!!"

Jennie lalu meraih guling sebelum memukuli Jisoo dengan brutal. Jisoo jelas langsung bertindak difensif dengan menutupi kepalanya dari kebrutalan Jennie.

"Kim Jisoo bajingan! Beraninya kamu! Bajingan sialan! Menjijikan! Mati kamu! Mati!"

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Jisoo menggeram marah dibawah pemukulan Jennie yang seakan tidak ada Jeda itu. Jisoo lalu tiba-tiba berdiri, meraih tangan Jennie sebelum mendorong tubuh Jennie kembali terlentang dan menguncinya, dengan guling yang berada diantara mereka berdua.

"Cukup!" Bentak Jisoo membuat Jennie tersentak dan air mata langsung menggenang dipelupuk mata Jennie.

"Brengsek.... " Jennie mulai terisak saat melihat kearah mata Jisoo. "Kim Jisoo brengsek..... "

Jisoo merasakan hatinya sedikit tercubit saat melihat Jennie kembali menangis. Tapi, Jisoo menolak untuk mengakui kesalahan bahwa dia memperkosa Jennie. Lagian Jennie adalah istrinya dan itu salah Jennie sendiri karena memancing emosinya.

Jisoo melepaskan kuncian nya pada Jennie dan menyingkir dari atas tubuh Jennie lalu duduk di pinggiran kasur. Jennie disisi lain, masih dengan isak tangis nya memeluk guling dan tidur memunggungi Jisoo.

Tidak ada yang bicara. Jisoo hanya diam mendengar isak tangis Jennie. Entah berapa lama, tangis Jennie akhirnya mereda dan berganti dengan sesenggukan. Yang terdengar menyebalkan di telinga Jisoo.

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang