30

2.8K 347 121
                                    

"Akhirnya sampai!" Jisoo tertawa girang saat mereka sampai di tempat parkiran. "Baiklah nona-nona silahkan turun" Jisoo lalu berkata dengan hormat membuat Soojoo tertawa dan Jennie memutar matanya.

"Makasih ya, Ji" Ucap Soojoo dengan senyuman. Belum sempat Jisoo menjawab, Jennie lah yang lebih dulu bicara.

"Lebih berterimakasih lagi kalo kamu bawa kendaraan sendiri" Ucap Jennie dengan datarnya. "Apa kamu gak malu nebeng terus?"

"Jennie!" Jisoo segera berseru dan menyeret istrinya untuk mundur ke sisi lain sepedanya, menjauh dari Soojoo. "Joo-ya, jangan dengerin dia. Aku gak masalah k---"

"Kamu gak masalah! Tapi, aku sebagai istrimu yang masalah!" Ucap Jennie dengan seruan.

Jisoo menatap tajam kearah Jennie sebelum menunjukan senyum perminta maafan pada Soojoo. Jisoo lalu turun dari sepeda nya untuk berbisik pada Soojoo membuat wajah Jennie mengerut dengan tidak suka.

Wajah Jennie semakin suram saat melihat Soojoo yang cekikikan akibat bisikan Jisoo, apalagi Soojoo dengan genit ---dimata Jennie--- memukul bahu Jisoo. Sedangkan, Jisoo menunjukan senyum konyolnya.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Jennie dengan dingin.

Soojoo dan Jisoo saling pandang sebelum mereka berdua tertawa kecil. Melihat wajah istrinya yang semakin merengut, Jisoo akhirnya angkat bicara. "Gak ada yang penting, benarkan, Jooya?"

Soojoo mengangguk dengan sorot mata yang memandang geli kearah Jennie. Lalu, Soojoo kembali membuka suaranya saat melihat Jennie yang sepertinya siap meraung marah karena tingkah Jisoo dan dirinya

"Oke, aku pergi dulu" Soojoo menepuk lengan Jisoo. "Makasih ya, Ji. Ketemuan di kantin nanti siang" Soojoo lalu mengangguk pada Jennie. "Bye Jennie Kim"

Setelahnya Soojoo berlarian kecil meninggalkan pasutri yang dimana, satunya terlihat cuek sedangkan yang lain terlihat kesal.

"Aku gak suka kamu deket dia!" Jennie berkata dengan kesal pada Jisoo.

Jisoo hanya melirik Jennie sebentar sebelum mendorong sepedanya untuk pergi ke parkiran khusus sepeda.

"Jisoo! Kamu dengerin aku nggak?!" Ucap Jennie lagi sambil mengejar langkah kaki Jisoo.

"Iya, denger kok" Jisoo berkata dengan santai.

"Kamu denger tapi kenapa respon mu gitu?!" Ucap Jennie lagi dengan nada tidak santai.

"Terus aku harus respon apa, Jennie?" Jisoo bertanya dengan lemah saat dia mulai memarkirkan sepedanya.

"Jauhin dia kalau gitu!"

"Gak bisa" Jisoo menjawab tanpa menoleh kearah Jennie.

"Apa?!"

"Gak bisa dan gak mau" Jisoo berbicara saat dia mulai berjongkok untuk mengunci ban sepedanya. "Soojoo temenku. Aku gak bisa jauhin dia cuma karena sikap possesifmu yang tiba-tiba muncul ini"

"Posesif katamu?!" Jennie menatap punggung Jisoo yang tengah berjongkok dengan tajam.

"Dengar Jennie" Jisoo berkata sambil berdiri kembali untuk menghadap Jennie. "Kamu ingin kita kembali seperti dulu dan melewati pernikahan kita dalam damai selama sisa bulan, kan? Maka jangan lupakan kesepakatan kita."

"Apa maksudmu, kim?!" Jennie menatap Jisoo dengan tajam.

"Turuti apa yang aku katakan. Salah satu nya adalah Jauhi Hong Soojoo dan jangan ikut campur antara hubungan aku dengan dia" Ucap Jisoo dengan wajah dingin nya.

Tangan Jennie terkepal saat dia merasakan rasa tidak mengenakan di hatinya. "Kamu bilang mau mengabulkan apapun yang aku inginkan, bukan?" Jennie berkata dengan gigi terkatup menahan emosi yang entah kenapa tiba-tiba muncul. "Kalau gitu aku mau kamu menjauh darinya!"

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang