33

2.1K 328 99
                                    

"YEAHH!!" Jennie berseru senang saat berhasil mengalahkan Jisoo di game pertarungan tinju.

Saat ini mereka berada di arcade. Setelah makan, Jisoo merengek pada Jennie untuk pergi ke sana. Jennie jelas menolak karena dia mau jalan-jalan sambil cuci mata. Apa itu game? Gak seru sama sekali. Sayangnya, melihat Jisoo yang murung. Jennie akhirnya mengiyakan membuat Jisoo berjinkrak senang dan bahkan Jisoo melompat-lompat kecil saat mereka menuju ke tempat arcade berada.

Tapi, Pada akhirnya, Jennie lah yang menikmati waktu mereka di arcade itu. Dan kebanyakan koin mereka habis ditangan Jennie.

"Huuu.. Loser!!" Jennie menunjukan jari jempol ke bawah kepada Jisoo membuat Jisoo seketika memutar matanya malas.

"Aku sengaja ngalah, kalau nggak nanti kamu nangis" Ucap Jisoo dengan nada acuhnya.

"Kamu gak liat jariku sampe merah gara-gara berjuang tadi? Seenaknya aja bilang kalau kamu ngalah." Jennie berkata dengan tatapan tajam kearah Jisoo sambil menunjukan jari-jarinya yang memang terlihat memerah.

Kim Jisoo hanya tertawa kecil. Dia lalu mencondongkan tubuhnya untuk mengecup telapak tangan Jennie yang terekspos didepan nya.

Jennie langsung menarik tangannya seketika sambil menatap Jisoo penuh peringatan dengan pipinya yang memerah. "Jisoo!! Kamu gak liat banyak orang disini?!" Ucap Jennie dengan geraman tertahan.

Memang benar banyak orang di sekitaran mereka. Pasalnya saat mereka beradu tadi. Keduanya bereaksi heboh untuk bisa mengalahkan satu sama lain dan akhirnya menarik perhatian beberapa anak kecil yang penasaran serta orang tua mereka tentu nya.

Mendengar ucapan Jennie. Jisoo hanya mengangkat bahu acuh sambil memunguti barang belanjaan mereka yang berada di lantai. Sedangkan, para orang tua mulai menyeret anak mereka pergi karena pemahaman dalam diam.

"Pulang?" Tanya Jisoo pada Jennie.

"Cih!" Jennie mencibir pelan saat Jisoo menatapnya dengan polos, menunggu jawaban darinya. Jennie lalu berkata sambil menunjuk kearah mesin capit yang memiliki boneka Hiu berukuran sedang yang terlihat mencolok. "Aku masih pingin boneka baby shark di mesin capit itu!"

Jisoo menoleh kearah Jennie menunjuk. Helaan napas Jisoo keluarkan saat melihat kearah mesin capit itu. Mesin capit yang sama yang sudah menyedot hampir lima belas Koin permainan miliknya.

"Aku beliin langsung aja boneka baby shark nya" Ucap Jisoo dengan lembut, berusaha membujuk istrinya agar menyerah pada mesin capit penipu itu.

"Ck! Kamu bilang kalau aku menang game ini, kamu bakal ambilin aku itu!" Jennie melipat tangannya di depan dada. Tampak kesal saat ini.

Bahu Jisoo merosot. Jennie yang keras kepala adalah hal yang tidak mau Jisoo lawan. Apalagi Jennie sedang dalam tanggal merahnya membuat istrinya lebih sulit dihadapi daripada hari-hari biasanya.

"Tapi, kita habis koin banyak disana, wifey" Ucap Jisoo lagi dengan lemah. Jisoo suka permainan. Tapi, Jisoo lebih tidak suka jika membuang-buang uang.

"Gak mau tau! Aku mau itu!" Jennie menghentakan kakinya sambil mengembungkan pipi persis seperti anak kecil yang tengah merajuk.

Mata Jisoo berkedut dengan tingkah kekanakan istrinya. Tapi, Jisoo tetap berpegang teguh pada pendirian nya. Pasalnya, memang lebih baik membeli boneka nya langsung daripada menggunakan mesin penipu itu.

"Aku beliin---"

"Hubby.. " Jennie bergelayut manja di lengan Jisoo sambil menunjukan mata memohon nya. "Please?"

"Tapi---"

"Please?"

"Wifey... "

"Aku cuma mau liat effort kamu main itu. Jadi, bonekanya lebih berharga dibanding kamu beliin aku langsung" Jennie berucap dengan tampang sedih nya. "Kalau kamu gak mau, yaudah. Kita pulang aja"

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang