34

1.8K 288 72
                                    

"Jadi, kamu kehilangan tiga preman yang kita kirim?" Kai berkata pada Jihoon yang menyesap minuman beralkohol dengan sekali teguk.

"Ya" Mata Jihoon memerah saat dia kembali menuang soju kedalam gelas kecil miliknya. "Mereka mungkin disingkirkan oleh bodyguard Jennie"

Kai tertawa kecil saat mendengar itu. "Kamu tau Jihoon, sejak menikah dengan Jisoo, tidak tau apa yang terjadi, Tapi, Ayah Jennie seperti lepas tanggung jawab nya. Intinya, Jennie bukan lagi dibawah perlindungan ayah nya."

Jihoon menatap terkejut kearah Kai sebelum berseru tidak percaya. "Gak mungkin!"

"Aku mendapatkan informasi itu dengan susah payah melalui koneksi ku" Kai mengangkat bahu acuh. "Percaya atau tidak. Jennie hanya bergantung pada Jisoo sekarang. Dari segi ekonomi dan perlindungan"

Jihoon tampak merenung. "Lalu, siapa yang menyingkirkan para preman itu?" Dahinya mengerut dengan tidak nyaman saat dia kembali berbicara dengan ragu. "Gak mungkin kan itu Jisoo? Atau perlindungan dari keluarga Jisoo?"

"Itu pasti Jisoo sendiri" Kai mengangguk ringan, tidak lama senyum terbit dibibir nya saat pacarnya, Krytal, berjalan masuk dan duduk di sampingnya. "Halo sayang" Ucap nya sambil mencium bibir sang pacar.

"Hai" Krytal bermanja pada pelukan pacarnya. "Apa yang kalian bicarakan?"

"Ini tentang tiga preman yang dikirim Jihoon untuk menculik Jisoo" Jelas Kai. "Mereka menghilang tiba-tiba"

"Gak mungkin Jisoo sendiri yang menyingkirkan preman-preman itu, kan? Dia mungkin bisa berantem, Tapi, gak mungkin mengalahkan tiga pria sekaligus" Bantah Jihoon sambil mengunyah kacang didepan nya.

"Gimana menurutmu sayang? Apa itu Jisoo atau keluarga Jisoo?" Kai bertanya pada pacarnya dengan main-main.

Krytal terkekeh kecil saat dia bersandar di sofa dan menatap Jihoon dengan geli.

"Jihoonie. Kamu kira aku benci Jisoo cuma karena kalah saing sama dia?" krystal tiba-tiba bertanya dengan tangan yang terlipat di dada. Sedangkan, Kai hanya tersenyum melihat tingkah pacar nya sebelum menyalakan rokok untuk dirinya sendiri.

Jihoon, disisi lain, terlihat bingung dengan pertanyaan itu sebelum mengangguk dengan tidak yakin.

"Kamu salah, Han Jihoon." Krystal menggeleng. "Jisoo itu... Dia adalah monster yang menyamar dalam tubuh Malaikat yang terlihat lemah"

Mendengar ucapan Krytal, Jihoon dibuat menjadi semakin terkejut. "Apa maksudmu, Jung?"

"Apa kamu percaya kalau aku memberitahumu kalau ibuku adalah Terapis yang menangani Jisoo?" Ucap Krystal.

"A-Apa?"

"Sudah sayang, Kamu membuatnya kaget. Jangan langsung memberitahunya sekaligus. Kasihan mental nya" Bisik Kai ditelinga pacarnya membuat krytal terkekeh kecil.

Kai lalu menuangkan minuman untuk pacarnya sambil berbicara pada Jihoon.

"Han Jihoon. Alasanku menyuruhmu untuk mengirim preman lebih dulu daripada kita bergerak sendiri, agar kamu tau seperti apa Kim Jisoo yang kamu hadapi itu"

Krystal menerima minuman dari Kai dengan ucapan terimakasih sebelum bersandar kembali pada bahu sang pacar. Sedangkan, Han Jihoon masih belum mencerna semuanya.

"Aku menyuruhmu untuk melihat cara kerja para preman itu. Tapi, saat mendekati kosan mereka, kamu justru meremehkan Jisoo dan menyerahkan semuanya pada para Preman." Kai menggeleng pelan. "Kalau saja kamu menunggu lebih lama. Kamu pasti bisa melihat sosok asli Kim Jisoo. Dan sosok itu bukanlah manusia."

"A-Apa?" Jihoon terbata sebelum menatap Kai dan Krystal yang tampak santai didepan nya. "Kalian mencoba menakutiku, kan? Agar aku menyerah?"

"Kenapa juga kita harus menakutimu agar menyerah saat kita sendiri yang mendukungmu dalam balas dendam?" Ucap Kai dengan nada mencemooh membuat Krystal tertawa.

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang