39

1.9K 353 116
                                    

"Apa?" Jisoo menatap Jennie dengan tidak percaya. "Kami gak salah dengarkan?" Lanjut Jisoo berbicara pada nini dengan gumaman.

Nini memutar matanya malas sebelum dia berdiri dan menepuk celananya yang kotor karena duduk di rumput bersama Jisoo. "Jennie baru saja memanggilmu dengan Chu, kita mendengarkan dengan jelas" Nini lalu menaruh tanganya dipinggang dan menatap Jisoo dengan tidak suka. "Berdiri dan bicara sama dia Chu! Jadilah Gantle!"

Jisoo tertawa remeh sebelum berbicara pada Jennie. "Apa Lisa menyuruh mu memanggilku seperti itu, Jen?"

Jennie menatapnya dingin. Dia lalu berjalan kearah Jisoo, meraih kerah bajunya sebelum menarik nya berdiri dan memaku diri Jisoo ke pohon dibelakangnya. "Apa menurutmu menyenangkan membodohi ku, Kim Jisoo?"

"Apa maksud---"

"Kamu tau maksudku Brengsek!" Jennie tiba-tiba berseru. Sedangkan Nini, dalam pandangan Jisoo, berdiri dibelakang Jennie sembari menatap mereka berdua, memperhatikan dengan polosnya.

"Kamu buat Jennie marah, Chu"

"Apa menyenangkan melihat ku bertingkah bodoh Ji? Apa kamu ketawa saat aku dengan bodohnya bilang kalau aku bingung sama perasaanku sendiri?! Apa kamu seneng liat aku benci dengan diriku sendiri karena berulang kali jatuh sama pesonamu?" Jennie semakin menekan tubuhnya kearah Jisoo. Mata Jennie mulai memerah saat dia bicara. "Kamu nipu aku, kamu dengan beraninya bodohi aku dan main-main sama perasaanku!"

"Bukanya kamu sama, Jennie?" Jisoo meraih tangan Jennie yang mencengkram kerah bajunya. "Bukanya kamu juga sedang bermain dengan perasaanku?"

"Apa?"

"Kamu kira aku gak tau?" Jisoo lalu mendorong tubuh Jennie menjauh darinya. Dia menatap Jennie dengan dingin sebelum bicara. "Kalau bukan karena kamu hamil. Aku yakin kamu pasti bakalan ninggalin aku dengan banyak luka, bukan? Kamu pingin aku bergantung pada mu, gak bisa jauh darimu. Dan akhirnya, kamu bakal liat kim Jisoo yang menderita karena mu. Kamu mainin perasaanku seakan kamu benar-benar tulus sama aku." Jisoo tertawa mengejek saat Jennie menatapnya dengan tidak percaya. "Tapi sayang sekali wifey, karena jujur aja. Aku juga ngelakuin itu ke kamu. Aku gak pernah tulus sama kamu."

"Chu.. Hentikan, bukan ini yang seharusnya kamu katakan" Nini berkata pelan di samping Jisoo. Namun, Jisoo tidak mendengarnya. Sedangkan Jennie mengepalkan tanganya dengan erat.

"Aku gak pernah sayang sama kamu. Aku terpaksa bicara sama kamu demi buat kamu percaya kalau kamu spesial buat aku." Jisoo berkedip dan Nini menghilang dari pandangannya menyisakan Jennie yang menatapnya penuh amarah. "Aku cuma pingin tubuhmu sebelum ninggalin kamu dalam penyesalan ----"

"Omong kosong apa yang kamu katakan, Chu?" Suara Jennie serak saat dia bicara sedangkan Jisoo langsung bungkam seketika.

"Kamu nyuruh aku percaya?" Jennie mengusap air matanya. "Siapa yang coba kamu bohongi? Aku atau dirimu sendiri?" Jennie lalu tertawa kecil. "Oh? Aku lupa, sedari kecil kamu memang sudah pandai berbohong, kan? Jichu? "

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu Jennie Kim" Jisoo berkata dengan dingin meski hatinya berdetak dengan kencang.

"Kenapa aku gak bisa?"

"Karena kamu---"

"Karena aku melupakan mu?" Jisoo tanpa sadar menelan ludahnya saat Jennie kembali bicara. "Jadi gimana kalau aku kembali dapat ingatanku?"

"Ingatanmu kembali? Jangan bercanda!"Jisoo merasakan kegugupan seketika. Namun, Dia dengan cepat menyembunyikan nya saat dia bicara dengan tawa. "Kalau emang iya, Kamu gak bakal menemuiku disini, Jennie. Karena kamu mungkin semakin membenciku karena kamu sudah mengingat semua."

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang