38.5

2.1K 319 145
                                    


"Dia siapa, Mom?" Tanya Jennie dengan kebingungan.

Jennie bisa melihat wajah terkejut yang asing itu. Alisnya mengerut. Meski terlihat kurus dengan kantong mata yang samar. Bibir hati yang sedikit pucat. Perempuan yang berdiri di depan nya masih terlihat cantik. Yang menarik adalah Matanya yang berbeda warna.

Namun, Mata itu seakan melihat Jennie dengan penuh kesakitan sebelum berubah menjadi kosong tanpa perasaan.

"Apa maksud kamu, Jennie? Dia Jisoo!" Mommy Sandara terlihat sama bingungnya. "Kamu jangan bercanda dengan ini kalau cuma mau buat Jisoo sedih"

"Maksud Mommy? Bercanda apa?" Jennie melihat kearah Mommy nya. "Aku beneran asing sama dia! Aku gak kenal. Apa dia temen aku? Saudara jauh kita?"

"Jennie, kamu beneran gak ingat Jisoo?!" Ucap Sandara tanpa sadar dengan nada keras. Terlalu kaget dengan respon putrinya. "Dia Jisoo, Jennie! Jichu!"

"Kenapa aku harus ingat Dia? Apa dia penting?" Tanya Jennie dengan datar, seakan tidak suka dengan nada Mommy nya. "Sepenting apa sampai Mommy membentakku?"

"Jennie----"

"Kalau emang penting, aku juga gak bakal lupain dia, Mom. Buktinya aku gak lupa sama keluarga aku sendiri, sama temen-temen aku. Sama semua nya. Kecuali... Dia emang gak terlalu penting buat aku." Tambah Jennie memotong ucapan Mommy nya.

Sungguh, Jantung Jisoo berdetak dengan keras hingga terasa sakit ketika melihat mata coklat yang sama yang dulu menatapnya dengan binar dan cinta kini justru melihatnya dengan berbeda.

Tubuh Jisoo bergetar hebat saat dia dengan susah payah menahan air mata yang ingin keluar setiap kali Jennie berbicara bahwa dia tidak mengenalnya.

Jisoo menunduk. Tangannya terkepal erat. Saat matanya yang unik perlahan berubah menjadi keruh.

Gadis itu bukan Nini nya.

Nini nya tidak akan menatapnya dengan dingin seperti itu. Nini nya tidak akan merendahkan nya. Nini nya tidak boleh, tidak bisa, dan tidak akan pernah melupakan nya.

"Kamu bener, Aku emang gak penting." Jisoo berkata dengan serak. "Aku bukan siapa-siapamu"

Perkataan Jisoo benar-benar membuat mommy Sandara terkesiap.

"Jisoo! Apa yang---"

Ucapan sandara terhenti saat Jisoo menarik ujung bajunya. Jisoo tersenyum kecil pada Mommy dari 'mantan' pacarnya itu.

"Ayo keluar dulu, Mom" Jisoo berbisik pelan. "Kayaknya Jennie perlu diperiksa lagi"

Mommy sandara membalas tatapan Jisoo dengan rasa bersalah. Dia lalu menghela napas kecil sebelum berbalik pada Jennie. "Sayang, Mommy keluar dulu. Kamu istirahatlah kembali"

Meski Jennie bingung. Jennie tetap mengangguk. Sungguh, Melihat wajah asing itu sedikit membuat Jennie tidak nyaman. Jennie ingin orang itu segera pergi dari hadapan nya.

*
*
*

"Saya sudah selesai dalam pemeriksaan nya" Ucap Dokter yang menangani Jennie. "Saya dengan berat hati menyampaikan. Ada kerusakan yang terdeteksi di otak putri anda karena kecelakaan itu. Tapi, itu bukan hal yang fatal, hanya saja sebagian memori nya terganggu dan berakibat putri anda mengalami amnesia"

Semua orang tampak terkejut di tempat. Saat ini mereka berada di ruang dokter yang memeriksa Jennie. Mulai dari Mommy dan Daddy Jennie, Yerim, Irene, Lisa, Rose dan terakhir Jisoo.

"Tapi, Dok. Kenapa Jennie hanya tidak mengingat Jisoo?" Tanya Rose dengan kerutan di dahinya.

"Permisi?" Irene mengangkat tangan. "Jennie juga gak ingat sama aku" Ucap Irene membenarkan.

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang