32

2.2K 336 98
                                    

Dirumah sederhana Kakek Jisoo. Tiga mobil sekaligus berjajar diluar gerbang rumahnya, karena memang halaman rumah hanya cukup untuk satu mobil saja.

Kakek Kim sedang duduk dengan malas di sofa saat membaca hasil laporan mengenai perkembangan cucu nya di hadapan ketiga tamu nya.

Ketiga tamu itu adalah, Kwon Hera, Seorang terapis yang menangani Jisoo selama empat tahun lebih, yang tengah menikmati teh hangat yang di suguhkan oleh Nenek Kim, yang sekarang berada di dapur dan tidak berani menganggu pertemuan itu, meski dia juga penasaran dengan perkembangan cucu nya juga.

Shin Ryukyu, yang memiliki keringat dingin di dahinya karena jelas Tuan Besar nya sedang marah karena kasus yang ditimpa oleh cucu semata wayang sekaligus calon pewaris nya.

Dan, Kim Taehyung, tangan kanan sekaligus Loyalis yang dibesarkan untuk menjadi bayangan Jisoo, terlihat patuh  duduk disebelah sang pengacara, menunggu kakek dari tuan nya itu berbicara.

Kakek Kim membuang begitu saja kertas laporan yang dia baca di meja dan mendengus marah.

"Bocah gila!" Hardik kakek Kim. "Bagaimana bisa dia menghajar orang ditempat terbuka seperti itu?!"

"Tapi, Tuan. Nona hanya melakukan pembelaan. Dari CCTV yang didapatkan Taehyung, Mereka bertiga yang lebih dahulu menganggu nona" Ryukyu mencoba membela Jisoo karena dia sendiri juga melihat rekaman CCTV yang berhasil dihack Taehyung dan sudah berkali-kali juga ketiga pemuda itu berbuat keji pada Jisoo. Meski begitu rekaman CCTV itu dengan cepat dihapus dan sedikit dimanipulasi agar bisa menjebloskan Yui ke penjara.

"Itu karena keinginan gila nya untuk terlihat menjadi orang lemah!" Kakek Kim menatap Ryukyu dengan datar sebelum berucap dengan dingin. "Kau urus saja para pemuda itu. Untuk kepala Polisi nya lepaskan saja. Tidak perlu menuruti perkataan bocah gila itu. Lagipula dia pasti akan lupa pada kepala Polisi yang tidak penting itu"

"Tuan ini..." Ryukyu mencoba menjelaskan. Tapi, kakek Kim malah menatap dingin kearahnya memberi isyarat bahwa dia tidak perlu bicara jika tidak di suruh.

"Pengacara Shin. Apa kau mau membantahku untuk membela bocah gila itu?" Ucap kakek Kim ringan penuh penekanan.

Ryukyu langsung bungkam sedangkan Hera tertawa kecil. Dia lalu berbicara sambil meletakan kembali gelas teh nya di meja. "Anda harus belajar untuk mengatur emosi anda Tuan Kim. Lagipula, Jisoo tidak gila, dia hanya unik"

Kakek Kim mencibir meski begitu dia sedikit memberikan rasa hormat pada Hera, yang notabenya adalah seseorang yang berhasil, setidaknya, setengah menyeret cucunya kembali ke kewarasan.

"Taehyung!" Kakek Kim memanggil membuat menunduk dengan hormat padanya sebagai balasan. "Apa Jisoo tidak memberitahu mu apapun soal pernikahan nya, selain menyuruhmu membuat surat cerai?"

"Tidak Tuan." Taehyung menjawab dengan hormat. "Tapi, sehari setelah itu, Nona bilang untuk menahan surat cerainya terlebih dahulu. Lalu, Nona juga memerintahkan kalau dia menginginkan surat nya, itu harus segera ada saat itu juga" Taehyung lalu melirik Ryukyu sebelum kembali bicara. "Aku sudah meminta pengacara Shin untuk mengurus ini"

Shin Ryukyu kemudian mengangguk untuk menyetujui perkataan Taehyung.

"Untuk ini juga, jangan turuti keinginannya." Ucap Kakek Kim membuat Ryukyu dan Taehyung sedikit terkejut. Sedangkan, Alis Hera mengerut dengan tidak suka. Dua kali perintah Jisoo suruh diabaikan. Mungkin perihal kepala Polisi tidak masalah, tapi untuk surat cerai, itu terlalu beresiko karena Jisoo pastinya akan marah besar jika keinginan nya tidak dipenuhi.

"Tuan Kim. Anda tau konsekuensi dari tidak menuruti Jisoo, kan? Dia masih di tahap penyembuhan, akan sangat fatal kalau---"

"Itu urusanmu Dokter! Untuk itu aku membayarmu!" Kakek Kim berkata dingin pada Hera. "Aku tidak peduli bocah gila itu kembali kambuh atau membutuhkan waktu perawatan lebih lama lagi! Untuk sekarang, yang terpenting adalah tidak menghianati kepercayaan Jiyong!"

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang