16

1.9K 336 67
                                    

Jennie secara kasar melepaskan tangan Irene dari cengkraman hingga membuat Irene terbentur dingin.

Saat ini mereka berada dibelakang gedung olahraga lama. Jarang sekali mahasiswa akan datang ke sini. Tempat yang cocok bagi Jennie untuk bicara dengan Irene.

Irene meringis sakit saat punggung nya membentur dinding. Dia menatap tajam kearah Jennie yang tengah menatapnya penuh amarah.

"Bisa lebih kasar lagi, Nona?!" Ucap nya dengan sindiran.

"Aku bakalan nampar kamu kalo aku gak inget kamu lebih tua dari ku!" Ucap Jennie dengan marah.

"Oh?" Irene tertawa dengan emosi saat mendorong bahu Jennie ke belakang dengan kasar. "Tampar sini, B*tch. Terus Kita lihat apa yang bakal aku lakuin sama tangan murahanmu itu!"

Kata murahan seakan menyulut bom kemarahan Jennie hingga meledak. Tanpa pikir panjang, Jennie mengangkat tangannya untuk menampar Irene.

PLAK!

Suara renyah tamparan menggema dibelakang gedung olahraga lama itu. Namun, Semuanya membeku saat yang menerima tamparan itu bukan Irene melainkan Lisa, yang tiba-tiba berlari masuk diantara keduanya.

Saat Jennie pergi sembari menyeret Irene. Lisa dan Rose segera mengejar mereka berdua. Mereka berdua bisa dengan jelas melihat Jennie yang hendak menampar Irene. Lisa tiba-tiba berlari dan berdiri diantara keduanya alhasil Lisa menerima tamparan Jennie.

Rose tidak tau apa yang Lisa pikirkan dengan menjadi tameng Irene. Apa Lisa memiliki hubungan dengan Irene? Secara Irene dirumorkan pacaran dengan Jisoo, yang merupakan teman masa kecil Lisa. Atau Lisa hanya mencoba melindungi Jennie dari masalah menyerang anak rektor?

Tidak tau, Rose bingung. Untuk sekarang dia hanya ingin menonton dari samping.

Rasa kasihan terbit dihati Rose saat melihat pipi Lisa yang memerah. Sama seperti Rose mengasihani batagor nya yang masih banyak namun dia tinggal demi mengejar Jennie.

"Lisa?! Apa yang kamu lakuin, hah?!" Jennie membentak Lisa. Dia marah namun dia merasa bersalah pada Lisa.

"Udah Jen, Hentikan" Lisa berkata serius sambil memegangi pipinya sebelum menoleh kearah Irene. "Kakak juga, Hentikan" Lisa lalu menatap tajam kearah keduanya. "Buat apa sih kalian berantem? Ego kalian? Atau apa?! Kan bisa ngomong secara baik-baik! Emangnya kalian anak kecil?!" Bentak Lisa.

Lisa sebenarnya takut pada keduanya. Jika itu Irene dan Jennie biasanya, Lisa pasti sudah dicincang sampai halus oleh keduanya saat dia mengatakan itu. Tapi, karena tamparan itu, Lisa yakin kedua orang itu akan merasa bersalah dan tidak akan menyerang dirinya.

Iya, kan?

"Aku udah berusaha ngajak ngomong baik-baik." Irene berkata dengan acuh. "Tapi, temen mu itu yang cari gara-gara" Irene kemudian mencibir kearah Jennie. "Kok bisa Jisoo nikah sama dia yang tempramen"

"Yak! Apa yang kamu bilang?!" Jennie tidak Terima perkataan Irene. Dia ingin melangkah maju untuk meraih Irene, tapi Lisa menahan tubuhnya.

"Kak!!!" Lisa berseru saat dia terlihat memohon pada Irene. "Please stop! Kakak kenapa sih??!!"

Irene mengangkat bahu ringan, terlihat tidak peduli, semakin membuat Jennie geram.

"Kamu tau tentang Jisoo nggak, Lisa?" Tanya Irene akhirnya pada Lisa. Terlalu malas bertanya pada Istri Jisoo itu.

"Ji---"

Bahkan sebelum Lisa bicara. Jennie sudah tertawa sinis pada Irene dan berbicara terlebih dahulu. "Kamu kan pacarnya, gak salah tanya Jisoo ke kita? Pacar apa yang gak tau pacarnya dimana?"

My Weird Hubby (Jensoo G!P) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang