TL 04 🔞

1.3K 103 3
                                    

Nunew terbangun di pagi hari.
Dia terkejut dan terduduk begitu melihat Zee sedang tertidur di sampingnya.
Kemudian Nunew mengintip ke dalam selimut dan dia melihat tubuhnya yang polos tanpa busana.

Nunew membelalakkan matanya berusaha mengingat kejadian tadi malam.
Nunew meneteskan airmata setelah dia mengingat apa yang terjadi.

Nunew menarik selimut dan berlari ke kamar mandi lalu menguncinya.

Zee yang merasakan gerakkan Nunew, membuka matanya dan terduduk, melihat dirinya yang polos tanpa busana dan tanpa selimut terlihat jelas.

Zee berjalan dan menghampiri kamar mandi dan menempelkan telinganya di pintu.
Zee tidak mendengar suara apapun dari dalam kamar mandi.
Dan dia pun mengambil pakaiannya lalu memakai celananya dan keluar dari kamar Nunew.

Sementara Nunew terduduk di belakang pintu, mendengakkan kepalanya dan menangis.
Nunew berjalan ke tempat shower dan menyalakan airnya dan berdiri di bawah pancuran air.

Nunew melamun dan tiba2 Nunew mengambil busa untuk mandi dan menggosok badannya dengan sangat keras sambil menangis tersedu2.
.

Siang harinya Nunew sedang melamun di kursi sofa yang ada di kamarnya ketika Zee datang.
Zee melihat Nunew dan menghampirinya.

Ketika sudah berada di depan Nunew, Zee melemparkan sebuah kartu kredit dan Ipad ke meja di depan Nunew.

Nunew menatap wajah Zee dengan wajah yang marah dan Zee menatap balik Nunew lalu tersenyum.

"Kau pakailah itu dan belilah apapun yang kau inginkan tidak perduli harganya. Kau manjakan dirimu sebelum aku membuangmu." ujar Zee namun Nunew hanya menatap Zee dengan penuh kemarahan.

"Apa yang kau berikan padaku tadi malam?" tanya Nunew.

Zee duduk di samping Nunew dan menyenderkan badannya lalu menopangkan kakinya di kaki yang lainnya.

"Kau tak perlu tahu, tapi kau menikmatinya juga kan?" ujar Zee, Nunew pun menunduk dan Zee tersenyum.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikmati apapun yang kau berikan padaku." ujar Nunew pelan dan berdiri lalu berjalan ke kamar mandi.

"Kita lihat saja nanti, bagaimana kau akan berlutut padaku agar tidak melepaskanmu." ujar Zee sambil tersenyum lalu keluar dari kamar Nunew.
.

Keesokkan malamnya Zee masuk kedalam kamar Nunew.
Nunew yang sedang berbaring pun menegakkan badannya.

Zee mendekati Nunew dengan sebuah borgol di tangannya.
Nunew membelalakkan matanya melihat borgol ditangan Zee yang sedang dimainkan oleh Zee.

Zee tersenyum dan menghampiri Nunew.
Nunew memundurkan tubuhnya ke belakang sampai punggungnya menyentuh besi di bagian kepala tempat tidur.

Setelah Zee tepat di depan Nunew, tiba2 Zee memegang tangan Nunew dengan keras dan dengan memaksa, memborgol tangan Nunew ke besi di atas kepala Nunew.

Zee kembali berdiri dan menatap tubuh Nunew dari atas sampai ke bawah.

"Apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku." ujar Nunew dengan setetes airmata mengalir di pipinya.

"Kita lihat apakah kau akan menikmatinya ketika kau sepenuhnya sadar seperti ini." ujar Zee.

Zee membuka pakaiannya hingga polos semuanya.
Zee juga dengan cepat membuka celana yang Nunew pakai dan juga menarik paksa kemeja Nunew hingga semua kancingnya berhamburan.

"Jangan.. Tolong jangan..." teriak Nunew sambil menangis.

Zee tersenyum melihat Nunew.
Zee naik ke atas tempat tidur dan meraba dada hingga junior Nunew.

Nunew memalingkan wajahnya ke samping.
Zee mulai menciumi dada dan perut Nunew dengan memejamkan matanya.

Kemudian Zee menatap wajah Nunew yang berbalik kesamping dengan matanya yang terpejam.
Zee tersenyum.

Zee menciumi leher dan wajah Nunew sementara Nunew semakin memejamkan matanya.

Zee menurunkan wajahnya ke perut Nunew dan tiba2 Zee memasukkan junior Nunew ke dalam mulutnya.

Nunew merasakan mulut hangat Zee dan mengeraskan rahangnya.
Junior Nunew yang tadinya terkulai mulai berdiri tegak.

Nafas Nunew terengah2 menahan rasa yang keluar dari dalam tubuhnya.

Sambil memainkan junior Nunew, jari Zee mulai masuk ke dalam lubang Nunew.
Nunew menekan kepalanya ke sandaran tempat tidur.

"Aghhhhh..." teriak Nunew yang menahan rasa sakit di belakangnya.

Zee tersenyum sambil terus memainkan junior Nunew di dalam mulutnya.
Tak lama kemudian nafas Nunew semakin berat dan kedua tangannya mengepal keras sampai akhirnya cairan keluar dari junior Nunew.

Zee tersenyum dan mengeluarkan junior Nunew dari mulutnya dan jari Zee dari lubang Nunew.

"Nikmat bukan?" ujar Zee sambil tersenyum, Nunew membuka matanya dan melihat pada Zee dengan matanya yang sembab dan memancarkan kebencian.

Zee kembali tertawa.

"Sekarang giliranku." ujar Zee.

Zee menindih Nunew dan bersiap memasukkan juniornya ke dalam lubang Nunew.
Perlahan Zee memasukkan juniornya dan Nunew membusungkan dadanya lalu memejamkan matanya dengan erat.

"Egmmm..." gumam Nunew.

"Ahhhh... Masih tetap sempit..." ujar Zee.

Setelah junior Zee masuk seluruhnya, Zee bergerak mengeluar masukkan juniornya di dalam lubang Nunew.

Junior Nunew pun yang tadinya sudah terkulai, kembali menegang.
Beberapa saat kemudian Nunew kembali membuka mata dan mulutnya lebar.

"aaahhhh..." teriak Nunew dan mengeluarkan cairannya untuk kedua kalinya.

"Ughhh..." desah Zee ketika dia pun mengeluarkan cairannya di dalam tubuh Nunew.

Nunew terkulai lemas dan Zee berdiri dengan bangganya menatap Nunew.
Zee kemudian membuka borgol dan membiarkannya di sana.
Zee tersenyum lalu masuk ke kamar mandi sementara Nunew terkulai lemas dengan mata yang penuh dengan airmata.

.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

786


True Love (ZeeNunew) 016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang