TL 22 🔞💖

1.3K 74 10
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun Nat yang ke 4.
Zee mengadakan pesta yang lumayan besar untuk pesta ulang tahun ke 4.
Zee mengundang semua kolega2nya.

Pesta pun berjalan meriah, Zee mengundang banyak hiburan untuk anak2.
Akhirnya pesta pun selesai dengan lancar.
Dan Zee masih berbincang dengan salah satu kolega dekatnya.

"Aku sungguh terkejut ketika kau mengundangku ke pesta anakmu, Zee. Kapan kau punya anak, gila, sudah 4 tahun juga usia anakmu." ujar Max salah satu kolega Zee.

"Akupun merasa tidak percaya Max kalau aku bisa mempunyai anak." ujar Zee.

"Mana ibunya? Aku seperti tidak melihat istrimu?" ujar Max lagi sambil melihat sekitar.

"Kau tak akan percaya siapa ibu anakku, Max." ujar Zee sambil tertawa.

"Memang siapa dia? Pasti secantik May Davikah ya?" ujar Max.

"Humm. Mendekati, kupikir calon istriku lebih cantik dari May." ujar Zee lagi.

"Calon istri? Ohh pantas saja, kupikir kau menikah tanpa mengundangku." ujar Max sambil tertawa lagi.

Mereka pun melanjutkan kembali percakapan mereka.

"Phi, Nat sepertinya sudah mengantuk, New permisi dulu." ujar Nunew yang datang sambil menggendong Nat.

"Hmm. Nanti Phi menyusul masuk." ujar Zee.

Nunew pun masuk ke dalam rumah.
Max melihat Nunew dengan pandangan berbeda.
Zee melihat itu, kalau Max menyukai Nunew.

"Siapa dia? Manis juga." ujar Max.

"Jaga matamu pada calon istriku, Max." ujar Zee sambil tersenyum namun Max membelalakkan matanya.

"Calon istri? Bukankah kau bilang kalau calon istrimu adalah ibu dari anakmu?" ujar Max.

"Iya, benar." ujar Zee santai dan tersenyum melihat Max yang semakin bingung.

Zee berdiri dan menepuk bahu Max dan masuk ke dalam rumah.
Max pun ikut berdiri dan mengikuti Zee dengan wajah yang masih bingung.
.

Nunew menepuk2 pantat Nat sampai dia tertidur.
Zee membuka pintu dan melihat Nunew dan Nat.
Zee mendekati mereka dan berjongkok di depan wajah Nat lalu mengusap kepalanya dan mencium keningnya.

"Bisakah kita bicara sebentar. Aku tunggu di kamarku." ujar Zee dan di balas anggukkan oleh Nunew.
Zee pun kembali mengusap rambut Nat dan berjalan keluar kamar dan menunggu Nunew datang.

Tak lama kemudian Nunew mengetuk pintu dan membukanya lalu masuk ke dalam kamar.

"Ada apa Phi?" tanya Nunew dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Ada yang ingin Phi tanyakan pada Nunew dan jika Nunew menolaknya, percayalah kalau Phi mengerti. Ok?" ujar Zee dan Nunew pun mengernyitkan dahinya tidak mengerti namun Nunew menganggukkan kepalanya.

"New.." ujar Zee dan berjalan menghampiri Nunew dan bersimpuh di depan kaki Nunew yang membuat Nunew terkejut.

"New, Terima kasih sudah memberikan hal2 terindah dalam hidup Phi. Terima kasih juga selama 4 tahun ini New sudah menjaga anak Phi. Dan Terima kasih New sudah mengandung dan melahirkan anak Phi. New, Phi sungguh merasa kalau Phi dan Nat, anak Phi tidak akan bisa hidup tanpa New. New, maukan Nunew menikah dengan Phi?" ujar Zee sambil mengeluarkan cincin dari kantung jasnya.

Nunew meneteskan airmata mendengarkan pernyataan Zee dan juga cincin di depan matanya.
Nunew menatap wajah Zee yang tersenyum.
Nunew pun mengulurkan tangannya pada Zee.

Zee tersenyum dan meneteskan airmata lalu memakaikan cincin itu pada jari manis Nunew.
Zee memegang kedua tangan Nunew dan menciuminya.

"Dengan kau memakai cincin itu, apa itu berarti Phi tidak usah meminta ijin lagi kalau Phi ingin menyentuh Nunew?" ujar Zee yang membuat Nunew tersenyum.

Nunew pun menganggukkan kepalanya dan perlahan Nunew membelai wajah Zee dan Nunew menurunkan wajahnya dan mencium bibir Zee.

Zee membalas ciuman Nunew sambil perlahan berdiri.
Zee menatap wajah Nunew dan menurunkan wajahnya dan menciumi bibir Nunew, Nunew pun kembali memejamkan matanya.

Nunew memegang kedua pipi Zee dan Zee membuka jasnya sendiri.
Nunew perlahan berbaring dengan Zee di atasnya.
Zee mencium leher Nunew sambil membuka kemeja yang Nunew pakai.

Zee melepaskan kemeja Nunew dan juga kemejanya sendiri.
Zee kembali berdiri dan membuka celananya.
Zee melepaskan celana Nunew.
Nunew melihat kepada Zee lalu membaringkan lagi kepalanya.
Zee merangkak lagi ke atas Nunew dan menciumi perut dan dada Nunew.

Zee membentangkan kaki Nunew lebar dan memasukkan jarinya pada lubang belakang Nunew.
Nunew mendesah keras dan setelah Nunew tenang Zee mengeluarkan jarinya dan menempatkan juniornya di depan lubang Nunew.

Perlahan Zee memasukkan juniornya dan Nunew pun menjerit.
Zee menghentikan gerakkannya, nafas Zee dan Nunew sama2 memburu.

Zee mengusap paha Nunew dan mengusap2 junior Nunew untuk sekedar menghilangkan sedikit rasa sakit yang Nunew rasakan.

Nunew membusungkan dadanya dan meremas bantal di bawah kepalanya, matanya terpejam dan mulutnya yang mengatup rapat.
Nunew akhirnya mengeluarkan cairan di tangan Zee.

Tak lama berselang Zee juga merasakan sesuatu mendesak untuk keluar, Zee mempercepat gerakkannya hingga..
Keluarlah cairan memenuhi lubang Nunew.

Nunew berbaring lemas dan matanya yang menatap Zee sayu, namun jelas terlihat ada kebahagiaan di sana.
Zee mencium bibir Nunew dan berbaring di samping Nunew.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

766


True Love (ZeeNunew) 016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang