TL 12

1K 91 5
                                    

"Pergi? Pergi kemana, Mae?" ujar Zee.

"Bukan urusanmu, lebih baik kau cari Nukuea." ujar Mae.

"Mae, aku mencintai Nunew dan aku juga ayah dari anak Nunew Nat. Tolong beritahu aku dimana keluargaku! Mae, Zee mohon." isak Zee dan Zee pun bersimpuh dan bersujud di depan pintu rumah Mae.

Mae terkejut melihat Zee.

"Bangunlah, apa yang kau lakukan?" ujar Mae dan kembali membuka pintu.

"Zee akan bangun kalau Mae memberitahu Zee dimana anak dan istri Zee." ujar Zee.

Mae kembali terkejut mendengar kata istri dari Zee.
Akhirnya Mae merasa tidak tega dan memegang bahu Zee agar Zee bangun dari sujudnya.

"Bangunlah dan kita bicarakan di dalam." ujar Mae.

Zee melihat pada Mae dan berdiri.
Mae menopang bahu Zee dan membawanya masuk.

Zee duduk di bangku rotan di dalam rumah Mae.
Wajahnya menunduk dan Mae mengambil air dalam gelas dan memberikannya pada Zee.

"Minumlah dulu." ujar Mae.

"Mae, Zee meminta pada Mae, Zee benar2 mencintai Nunew. Zee ingin menemukan Nunew dan Nat. Zee mohon Mae." ujar Zee sambil terus menangis.

Zee benar2 putus asa selain pada Mae yang tahu dimana keberadaan Nunew, pada siapa lagi dia akan bertanya, kemana lagi dia akan mencari.

"Apa buktimu kalau kau tidak akan membuat Nunew menderita lagi?" ujar Mae.

Zee melihat pada Mae.

"Apapun syarat yang Mae beri Zee akan penuhi, apapun bukti yang Mae minta Zee akan berikan." ujar Zee.

"Mae minta agar Zee berjanji dalam nama orangtua kamu sendiri kalau kamu tidak akan pernah menyakiti Nunew lagi." ujar Mae.

"Zee berjanji Mae atas nama orangtua Zee kalau Zee tidak akan pernah menyakiti Nunew lagi. Zee berjanji akan selalu membuat Nunew dan Nat bahagia." ujar Zee.

Akhirnya Mae pun luluh dan memberitahukan dimana keberadaan Nunew pada Zee.

"Zee Mae mohon tolong jaga dia, bahagiakan dia." ujar Mae.

Zee memegang tangan Mae dan menganggukkan kepalanya.

"Khap, Zee berjanji Mae." ujar Zee.

Setelah itu Zee pun segera menuju alamat yang diberikan oleh Mae.
.

Sementara siang itu Nunew sedang melayani tamu yang akan membayar di toko kosmetik tempat dia bekerja, dan tiba2 ponselnya berbunyi.

Setelah selesai melayani kostumer itu, Nunew pun mengangkat telpnya.

"Ya Bi?" ujar Nunew pada bibi teman ibunya.

Setelah mendengar apa yang dikatakan bibi itu Nunew membelalakkan matanya dan segera berlari meninggalkan tempat bekerjanya.

Nunew segera naik taksi dan melaju ke rumah kontrakkannya.

"Bi apa yang terjadi?" teriak Nunew begitu sampai di depan rumah bibi teman Mae.

"Maafkan Bibi New. Bibi sedang memasak dan bibi lupa menutup pintu hingga sepertinya Nat keluar dan bibi sudah mencarinya kemana namun bibi tidak bisa menemukannya, maafkan bibi New."

Nunew pun tanpa berkata apa2 segera berlari keluar dan mencari Nat di setiap sudut jalan.
Nunew menangis sambil berlari dan berteriak2 memanggil nama Nat.

Zee yang sedang melihat map tiba2 terkejut melihat Nunew yang berlarian dan menangis memanggil2 nama Nat.

Zee meminggirkan mobilnya dan berlari mengejar Nunew.
Zee menangkap tangan Nunew.
Nunew kaget dan melihat pada Zee.

"Apa yang terjadi, New?" ujar Zee yang ikut merasa khawatir.

Nunew melihat pada Zee dan karena dia sangat takut dan putus asa, Nunew memegang tangan Zee.

"Phi tolong New, Nat menghilang, tolong New, Phi." ujar Nunew dan terus menangis.

"Apa? Tenanglah kita cari bersama ok?" ujar Zee dan di balas anggukkan oleh Nunew.

Nunew dan Zee berlarian dan melihat ke sekitar mencari2 sosok Nat.

"Papaaa.." teriak Nat dari ujung jalan dan di gendong oleh seorang wanita.

Nunew dan Zee segera melihat kearah suara Nat.
Nunew melihatnya dan segera berlari sekuat tenaganya di susul oleh Zee.

"Nat." isak Nunew sambil mengambil Nat dari gendongan wanita itu lalu memeluknya dan menciuminya.

Wanita itu tersenyum melihat pemandangan itu.
Zee melihat pada wanita itu dan mengulurkan tangannya.

"Terima kasih nona sudah menemukan anak kami." ujar Zee.

Wanita itu sedikit mengernyitkan dahinya lalu kembali tersenyum dan menyambut tangan Zee.

"Aku menemukannya di ujung jalan sana, dia bilang dia mencari papanya." ujar Wanita itu.

"Oh, maafkan kami yang sudah teledor dan menyusahkan anda." ujar Zee dan mengeluarkan dompetnya lalu memberikan semua uang yang ada di dompetnya.

"Ini terimalah." ujar Zee sambil menyodorkan uang itu.

Wanita itu melihat uang itu yang lumayan berjumlah banyak.

"Terima kasih tuan tapi saya benar2 tulus membantu anak manis ini." ujar wanita sambil mencubit pipi Nat.

Zee memundurkan tangannya kembali.
Dan melihat wanita itu pergi lalu melihat pada Nunew yang memeluk Nat sambil menatap tajam kepadanya.

"Tidak semua orang di dunia ini menolong sesama untuk uang." ujar Nunew.

Zee menundukkan kepalanya dan Nunew menggendong Nat dan berjalan.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

733

True Love (ZeeNunew) 016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang