True Love (ZeeNunew) 016

TL 21

Zee hari ini akan bebas.
Nunew dan Nat menjemput Zee di depan penjara yang mengurung Zee selama 3 bulan.

Zee keluar dan melihat Nunew dan Nat di depan mobil.

"Daddy.." teriak Nat dan Nunew melepaskan pegangan tangannya hingga Nat berlari menghampiri Zee.

Zee menjatuhkan tasnya dan berjongkok lalu memeluk Nat.

"Ohh anakku yang tampan, Daddy rindu." ujar Zee dan Nat pun menempatkan kepalanya di bahu Zee.

Nunew pun tersenyum.
Zee menggendong Nat dan berjalan menghampiri Nunew.

Zee menurunkan Nat dan Zee menatap wajah Nunew dan Nunew pun menunduk malu.

Tiba2 kaki Nunew maju kedepan hingga tubuhnya menyentuh tubuh Zee.
Nunew dan Zee melihat ke bawah dan melihat Nat yang mendorong Nunew agar mendekat pada Zee.

"Papa tidak rindu Daddy? Papa tidak mau peluk Daddy?" ujar Nat dengan polosnya.

Nunew pun tersenyum dan kembali menatap Zee yang tepat di depan wajahnya.
Nunew perlahan menaikkan tangannya dan memeluk pinggang Zee.

"Selamat datang kembali, Phi." ujar Nunew dan menempelkan pipinya di dada Zee.

Zee mendekatkan mulutnya pada telinga Nunew.

"Boleh Phi memelukmu?" ujar Zee yang membuat Nunew melepaskan pelukkannya dan menatap wajah Zee lalu menganggukkan kepalanya.

Zee tersenyum dan segera memeluk Nunew dengan erat.
Dan Nunew pun membalas pelukkan Zee.

Zee melepaskan pelukkannya dan melihat pada Nat yang sedang tersenyum di bawah Zee.
Zee pun menggendong Nat dan berjalan masuk ke dalam mobil sambil mencium Nat.
.

Akhirnya sampailah mereka di rumah.
Semua anak2 buah Zee dan Bi Jaa bergembira melihat tuan mereka pulang.

Semua orang di rumah itu berpesta sampai malam pun tiba.
Nunew membawa Nat dan menidurkannya di atas tempat tidur.
Zee menatap Nunew dan Nat dari depan pintu.

Nunew menghampiri Zee dan berdiri di depannya sambil tersenyum.

"Terima kasih Phi untuk segalanya." ujar Nunew.

Zee terkejut mendengar itu dari Nunew.

"Terima kasih apa? Aku sudah menghancurkan hidupmu. Kau harus mengandung dan melahirkan serta membesarkan anakku seorang diri. Phi yang seharusnya berterima kasih padamu, New." ujar Zee.

"Terima kasih sudah memberiku anak yang baik seperti Nat dan juga kau sudah merubah hidupku menjadi lebih baik." ujar Zee dan Nunew pun kembali tersipu malu.

"New." ujar Zee dan Nunew pun menatap wajah Zee.

"Apakah mungkin kau mencintaiku?" ujar Zee.

Nunew menundukkan kepalanya.

"Tidak apa2 jika kau tidak bisa. Phi mengerti." ujar Zee lagi.

Namun tiba2 Nunew mencium bibir Zee yang membuat Zee terkejut dan membelalakkan matanya.

Nunew melepaskan ciumannya dan menatap Zee yang masih terpaku.

"Bolehkah aku menciummu?" tanya Zee.

Nunew pun tersenyum dan mendorong Zee keluar dari kamar bersamanya dan menutup pintu kamar di belakangnya.

Nunew menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Zee segera meraih tengkuk Nunew dan menatap matanya.
Zee lalu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Nunew.

Nunew memejamkan matanya dan membalas ciuman Zee.
Nunew memegang lengan Zee sementara tangan Zee yang lainnya memegang pinggang Nunew.

Mereka berciuman sampai nafas Nunew terasa sesak dan melepaskan ciuman mereka.
Nafas Nunew dan Zee terengah2.
Namun Nunew masih memejamkan matanya.

Zee mengelus2 belakang leher Nunew dan kembali mencium bibir Nunew.

Tiba2 terdengar suara Nat yang menangis, Nunew menghentikan ciumannya dan segera masuk ke dalam kamar sambil tersenyum.

Nunew menutup pintu dan berdiri di belakang pintu sambil memegang bibirnya dan tersenyum bahagia.

Tak lama Nat kembali menangis dan Nunew pun segera berlari dan berbaring di samping Nat.

Sementara Zee, setelah Nunew masuk ke dalam kamarnya, Zee membalikkan badannya dan mengayun2kan tangannya tanda dia berhasil dan tak lama Zee melihat sekitar dan kembali berjalan dengan gagah.

Zee masuk ke kamarnya dan menari2 sambil tersenyum bahagia.
Zee lalu melompat ke atas tempat tidur dan berbaring membentang di sana.

Zee merasa dia tidak bisa menghentikan senyumannya.
Zee mengambil bantalnya dan menciumnya.
Lalu memeluknya dengan erat.
Zee sudah seperti anak kecil.

Zee baru merasakan kebahagiaan yang susah Zee jelaskan.
Kebahagiaan yang melebihi ketika dia memenangkan tender apapun.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

617