TL 24

1K 73 5
                                    

Zee dan Nunew pulang ke rumah bersama Nat.

"Bi Jaa.. Bi Jaa.." teriak Zee sambil mengendong Nat.

Bi Jaa pun tak lama berjalan dan menghampiri Zee dan Nunew.
Zee menurunkan Nat yang segera berlari entah kemana.

"Ada apa tuan muda?" ujar Bi Jaa yang terengah2.

"Nunew hamil, Nunew hamil, aku akan menjadi Daddy lagi." ujar Zee sambil memeluk Bi Jaa.

Bi Jaa membelalakkan matanya dan tersenyum lebar.
Namun tiba2 senyum Bi Jaa menghilang dan berganti murung.
Zee yang melihat itu merasa heran.

"Ada apa Bi?"

"Kapan kalian menikah? jangan cuma buat anak saja." ujar Bi Jaa yang membuat Zee tersenyum.
Namun Nunew menunduk malu.

"Bulan depan. Iya aku akan menikah bulan depan." ujar Zee semangat.
Namun Nunew kembali membelalakkan matanya.
Sementara Bi Jaa dan Zee tersenyum dan saling berpelukkan.

Nunew pun akhirnya tersenyum dan meninggalkan mereka berdua sambil menggelengkan kepalanya.

Zee memperlihatkan foto janin bayi yang diberikan dokter kepadanya.

"Lihat Bi, dia sudah besar." ujar Zee.

"Aku akan memperlihatkan adiknya pada Nat." ujar Zee yang berlari mencari anaknya Nat.

Bi Jaa tersenyum dan sedikit menangis.

"Akhirnya aku melihat kebahagiaan di hidup Zee. Syukurlah." ujar Bi Jaa dan mengusap airmatanya lalu berjalan kembali ke dapur.
.

Nunew keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe dan sedang mengeringkan rambutnya.
Nunew lalu melihat Zee dan Nat di atas tempat tidur tertawa2 sambil melihat foto janin bayi tadi.

Zee melihat pada Nunew dan tersenyum lebar.
Nunew berjalan menuju lemari dan mengambil piyama.
Setelah itu Nunew mengganti pakaiannya dengan piyama di dalam kamar mandi.

Nunew duduk di pinggir tempat tidur dan mengambil obatnya lalu meminumnya.

"Apakah masih pusing dan mual?" tanya Zee sambil mengusap tangan Nunew.
Nunew menggeleng dan tersenyum.

Nunew melihat pada Nat yang memandangi foto calon adiknya.
Zee terus tersenyum melihat Nunew.
Zee lalu mengusap perut Nunew.

"Jangan nakal ya sayang. Jangan buat ibumu sakit." ujar Zee pada si jabang bayi yang membuat Nunew tersenyum.

"Nat ayo tidur sayang sudah malam, besok Nat harus sekolah." ujar Nunew dan membawa Nat keluar dari kamar ZeeNunew menuju ke kamarnya.

Karena sudah besar Nat ingin mempunyai kamar sendiri dan di kabulkan oleh Papa dan Daddynya.
Nunew pun menemani Nat hingga dia tertidur.

Setelah Nat tertidur Nunew pun kembali ke kamarnya.
Nunew melihat kamar yang kosong.
Nunew tahu kalau Zee sedang mandi.

Nunew berjalan ke atas tempat tidur dan berbaring di sana.
Nunew lalu memejamkan matanya.

Tak beberapa lama kemudian Zee pun keluar dari kamar mandi lalu menuju lemari dan mengganti pakaiannya.
Zee menyusul Nunew naik ke atas tempat tidur.
Zee mengusap rambut Nunew yang membuat Nunew membuka matanya.

Zee kemudian mengusap perut Nunew dan tidur di atas dada Nunew sambil terus mengusap2 perut Nunew.

"Phi, apa Phi serius akan menikah bulan depan?" tanya Nunew sambil membelai2 rambut Zee.

"Hmm. Lebih cepat lebih baik." ujar Zee dan melihat pada Nunew.

"Phi tidak malu menikah dengan seorang pria yang bisa hamil?" ujar Nunew lagi.

Zee mengangkat kepalanya dan menatap wajah Nunew.

"Kenapa Phi harus malu? Kau adalah pria terbaik dan limited edition. Kau tidak ada duanya di dunia ini. Seharusnya Phi bangga bisa menikahimu bukannya malu." ujar Zee dan kembali meletakkan kepalanya di dada Nunew dan mengelus2 perut Nunew.

"Apa Nunew pantas buat Phi?" ujar Nunew lagi dan kali ini pertanyaan2 Nunew membuat Zee heran.

Zee pun bangun dan duduk di samping Nunew.
Tiba2 Nunew menangis, Zee merasa bingung kenapa Nunew menjadi perasa seperti ini.

"New, jika bukan Nunew siapa lagi yang pantas untuk Phi? Hm?" ujar Zee.

"Entahlah, seorang wanita sejati mungkin." ujar Nunew dengan airmata yang semakin deras mengalir.

"Kau memang bukan wanita sejati, kau juga mungkin bukan pria sejati dengan bisa hamilnya kau, tapi untuk Phi, kau adalah cinta sejati Phi. You're my true love." ujar Zee lagi sambil membelai pipi Nunew.

Zee menghela nafas panjang dan menarik kepala Nunew dan menaruhnya di dada Zee lalu memeluknya erat.

"New. Jangan terlalu banyak memikirkan yang bukan2, kau harus sehat dan bahagia. Ingat ada anak kita di dalam tubuhmu." ujar Zee dan mencium rambut Nunew.
Nunew pun membenamkan wajahnya di dada Zee sambil menangis keras.

Kali ini Zee benar2 bingung dengan kelakuan Nunew calon istrinya.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

679

True Love (ZeeNunew) 016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang