TL 17

964 82 5
                                    

Akhirnya Nunew pun tidak bekerja dan fokus hanya pada Nat.
Hari itu Zee menyuruh Nunew untuk membelikan pakaian dan mainan untuk Nat yang dengan terpaksa Nunew menyetujui karena memang barang2 Nat banyak yang kurang.

Nunew pun akhirnya pergi ke mall dengan seorang supir.
Nunew membeli susu, makanan dan segala keperluan Nat.
Nunew pun membawa Nat bermain di game station di mall itu.
Nat terlihat sangat bahagia.
Senyuman tidak lepas dari bibirnya.

Akhirnya sorepun tiba lalu Nunew yang menggandeng tangan Nat pun kembali jalan ke parkiran tempat mobil menunggu mereka.
Supir pun sudah menunggu mereka sambil tersenyum dan berdiri di depan mobil.

Ketika mereka sedang berjalan di parkiran itu tiba2..

"Wah, wah, wah. Bahagianya kau yah? Potret keluarga bahagia." ujar Nukuea.

Nunew terdiam dan menatap Nukuea.

"Kuea." ujar Nunew.

"Tapi apa kau tahu? Kalau kau dan anak haram ini sudah mengambil kebahagiaanku dengan Phi Zee." ujar Nukuea.

Nunew yang mendengar anaknya disebut anak haram mengeraskan rahangnya, namun Nunew tidak berani melawan Kuea karena adanya Nat.

Tiba2..

Buk..

Supir tadi memukul Nukuea dari belakang dan Nukuea pun melihat padanya sambil memegang bahunya dan berusaha memukul supir itu kembali.

"Pergilah tuan, dan bawa tuan muda cepat." ujar supir itu.

Nunew segera berlari dan tiba2 Nukuea mengejarnya dan mengambil Nat.

"Kuea kumohon jangan." ujar Nunew yang melihat Nat di tangan Nukuea dengan tangan Nukuea di leher Nat siap untuk mencekiknya.

Nunew dan supir itu mengelilingi Nukuea.

"Kuea berikan anakku." ujar Nunew.

"Baik. Tapi kau ikut denganku. Aku tidak butuh anak haram ini." ujar Nunew.

Dan Nunew menyadari kalau Nukuea tidak tahu kalau Nat adalah anak Zee juga.

"Baiklah, aku ikut denganmu, tapi lepaskan anakku." ujar Nunew dengan kedua tangannya menggapai kedepan.

Nunew menghampiri Nukuea dan Nukuea perlahan meletakkan Nat ke bawah.

"Papa.." teriak Nat sambil menangis.

Nunew segera menarik dan melempar tubuh Nat ke arah supir itu hingga Nat terjatuh.
Supir itu segera menggendong Nat dan di saat bersamaan Nukuea menaruh tangannya di leher Nunew dengan setengah mencekiknya.

"Bawa Nat pergi dari sini, cepat." teriak Nunew dengan parau karena cekikkan dari tangan Nukuea.

Nukuea perlahan mundur dan masuk ke dalam sebuah mobil.
Dan memasukkan Nunew ke belakang mobil itu lalu memukul Nunew sekeras dia bisa hingga Nunew pingsan.

Nukuea segera masuk ke mobil dan menjalankan mobil itu dengan kencang keluar dari tempat parkir mall itu.
.

Supir itu pun segera mengendarai mobilnya menuju kantor Zee dan berlari menemui Zee di temani oleh seorang sekuriti.

Supir itu membuka kantor Zee dengan tanpa permisi yang membuat Zee terkejut.

"Ada apa ini? Nat?" ujar Zee ketika melihat Nat yang menangis dan berdarah di bagian lutut dan sikunya.

"Papa dua jahat Daddy, dia bawa papanya Nat." ujar Nat.

"Tuan maafkan saya. Saya sudah berusaha tapi pria yang mirip dengan tuan Nunew berhasil mengambil tuan Nunew. Maafkan saya tuan." ujar supir itu dengan nafas yang  terengah2.

Zee membelalakkan matanya dan rahangnya memgeras.

"Panggil semua anak buah kita." teriak Zee dan mengenakan jasnya keluar dari kantor.

Tak lama kemudian ponsel Zee berbunyi, Zee berhenti berjalan dan melihat pada ponselnya.

Zee menghela nafasnya dan mengangkat telp itu.

"Halo." ujar Zee.

"Halo Phi sayang, apa kabar?" ujar Nukuea.

"Dimana Nunew?"

"Ouh apa kau tidak rindu padaku? Karena aku sangat merindukanmu."

"Lepaskan dia! Dia saudaramu sendiri Kuea."

"Ohhh biasanya kau memanggilku New. Apa baiknya dia untukmu? Dia sudah mempunyai anak yang entah dari siapa, kau masih mau menerima anak haram itu demi Nunew?"

Zee sebenarnya sangat marah Nukuea menyebut anaknya dengan sebutan anak haram, tapi Zee mencoba tenang.

"Aku sebenarnya lebih suka padamu, aku hanya penasaran pada Nunew yang pura2 jual mahal, menyebalkan. Aku ingin membuatnya bertekuk lutut padaku. Dan aku marah padamu karena kau menipuku menjadi orang lain dan mengagalkan rencanaku. Kalau kau mau kembali padaku, baiklah. Aku tidak butuh Nunew, aku menyerah padanya. Dimana kau? Kita tunjukan padanya kalau aku tidak butuh dia." ujar Zee.

Nukuea pun tersenyum mendengar penjelasan Zee.
Nukuea pun akhirnya memberikan alamatnya.

Sementara tak lama Nunew terbangun dengan tangan terikat ke belakang di sebuah kursi di sebuah gedung tua dengan banyak reruntuhan di lantai.

"Kau sudah bangun putri malu? Ah bukan tapi putri pembuat malu. Apa kau tahu kalau Phi Zee menjebakmu lagi? Kasihan kau." ujar Nukuea sambil memainkan sebuah kayu di tangannya.

'Phi Zee menjebakku?' pikir Nunew.

'Apakah dia yang menyuruh Nukuea untuk menangkapku?'

"Kau seharusnya berpikir mana mungkin seorang Zee Pruk mau padamu dengan seorang anak yang tidak tahu asal usulnya." ujar Nukuea.

Nunew menghela nafas lega karena Nukuea masih tidak tahu kalau Nat adalah anak Zee.

"Sayang dimana kau?" teriak Zee.

Nunew membelalakkan matanya melihat Zee dengan santainya berjalan menghampiri Nukuea dan memeluknya.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

760

True Love (ZeeNunew) 016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang