Kembar yang terpisah

1.8K 142 6
                                    

!!2000 kata!!!

hamil itu sulit apalagi harus sendirian seperti ini, seperti yang dirasakan dirga sewaktu itu. hidup sebatang kara dengan dua janin dikandungan nya dalah hal yang sama sekali tidak menjadi sebuah impian dari seorang dirga.

dunia malam ia tinggalkan semenjak kehamilan nya yang semakin membesar,

dirga berkali-kali mempunyai niat untuk aborsi, namun lagi-lagi dia menempatkan posisi dimana tidak semua diberikan keturunan.

langkah tertatih dengan usia kandungan 4 bulan sudah membuat nafas dirga memendek cepat lelah, mengingat kandungan nya tidak seperti kebanyakan orang dengan 1 janin.

kehidupan dirga menjadi lebih sulit, pemenuhan gizi kandungan, susu hamil, hingga check kandungan membuat dirinya tercekik penghasilan.

"dek.. maafin enda ya? kita ga check kandungan dulu, enda belum ada biaya"

"kalian berdua baik-baik ya, jangan ngidam aneh-aneh. uang enda belum cukup"

"maafin enda karena masih ada niatan untuk bunuh kalian berdua, maaf"

hari demi hari hingga berganti bulan dirga lewati seorang diri, banyak cacian dan makian yang ia terima karena kehamilan nya. memang, siapa yang menaruh rasa curiga dan jijik pada seseorang yang tengah berbadan dua tanpa suami?

dirga berkali-kali menghela napas, menulikan telinga nya kala banyak cemooh dari beberapa tetangga kost yang bertemu sapa dengan diri nya.

"sayang, maaf aku lama" tubuh dirga tersentak, lelaki itu turut membantu membawa barang belanjaan dirga yang tergeletak ditanah.

"suami nya dirga?" lelaki itu mengangguk

"lain kali dijaga suami nya, kirain hamil diluar nikah dan suami nya banyak karena dicelup sana-sini"

dirga menutup matanya, sakit hati mendengar kalimat berulang setiap hari nya.

"iya bu, maaf ya? istri saya lagi ngidam gamau ketemu sama saya, tapi semalem telpon minta jemput buat pulang kok. maaf kalau bikin ibu dan mas-mas ga nyaman sama keberadaan istri saya. saya dan istri saya duluan, permisi"

lelaki itu membawa dirga dan semua belanjaan dirga dengan cepat, dirga menggerutu.

"lo apa-apan sih? kenapa ngomong gitu?"

"boleh saya elus perut nya? kamu biasanya keram kalo kebanyakan jalan" dirga mendengus membiarkan lelaki itu mengelus perut buncitnya,

"jastara jawab!"

lelaki itu jastara, client dirga sewaktu menjadi penyanyi malam.

satu-satu nya client yang menghargai suara dirga, tidak hanya suara tapi semua nya.

seorang yang dirga bilang penguntit yang setiap hari selalu memantau kegiatan dirga, baik ditempat kerja maupu dirumah. ya seperti saat ini,

"gada alasan khusus, kamu tau sendiri saya cinta sama kamu"

baru saja dirga ingin menjawan namun terpotong oleh ucapan jastara,

"sssttt, saya terima kamu ya karena kamu. ga peduli kamu ini hamil anak siapa"

dirga menggeleng "orang gila, mending kamu pergi"

jastara terkekeh, meluluhkan dirga tak seampang itu. banyak yang sudah jastara berikan namun berakhir menjadi sampah yang tergeletak diteras rumah nya, semua nya dikembalikan lagi oleh dirga seorang diri.

uang, barang dan cinta selalu jastara kasih namun ditolak halus bahkan secara mentah-mentah oleh dirga.

semua hal kecuali waktu.

Sayap yang hilang|| SabianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang