"enda aja belum sadar, kenapa lo ikutan?"
suara seseorang memasuki pendengaran estha, kala dia menginjakkan kaki di ruang icu untuk menjenguk sang kekasih.
dilihat nya seorang lelaki cantik dengan jas dokter yang kini sedang menyapa halus wajah sang kekasih yang tengah tak sadarkan diri.
estha mendekat, diraih nya pundak lelaki manis itu membuat seseorang itu berjingkat terkejut.
lelaki manis itu, jemian.
jemian yang terkejut sontak mengembalikan ekspresi wajah nya lalu tersenyum.
"gua jemian, anak dokter yang tadi ngurusin sabian"
estha tersenyum membalas uluran tangan jemian "kenal sabian? tapi sabian belum pernah cerita tentang lo. asing nama lo" tutur estha yang diangguki jemian.
"beberapa hari yang lalu, enda gua kecelakaan dan sabian yang nolong. sejak saat itu kita kenal dan sabian sering ke rumah sakit buat bantu jaga enda. gausah khawatir, gua ada pacar dan gua dominan. wajah gua, turunan dari enda" jelas jemian panjang lebar sewaktu ia lihat kilat kecemburuan dari mata estha untuk nya.
memang wajah manis jemian membuat orang lain salah paham terhadap nya.
estha tersenyum canggung "semoga enda lo cepet pulih"
"by the way, lo seumuran sama gua dan sabian kan? kenapa udah pakai jas dokter?" tanya estha penasaran.
"iya seumuran sama lo, lagi praktek tadi terus tiba-tiba dapat kabar kalau sabian kecelakaan" estha mengangguk menanggapi.
estha mengulurkan tangan nya untuk mengelus lengan sang kekasih yang setia menutup matanya. ia genggam jemari sabian, merapalkan banyak doa untuk kepulihan sang kekasih.
"gua tinggal ya? ga perlu khawatir, setelah dia bangun nanti tinggal stabilin detak jantung nya supaya normal lagi kok"
"terima kasih jemian, maaf sabian merepotkan"
jemian terkekeh "anytime, udah gua anggap sodara sendiri. gua duluan" estha mengangguk.
ia melihat jemian sudah hilang ditelan balik nya pintu tangis nya pecah dalam diam, ia telungkupkan wajah nya pada lengan sakit sabian. isakan kecil yang estha lolos sedikit demi sedikit.
sakit hati nya melihat keadaan sabian,
"aku udah bilang mami kalau aku ini pacar mu, maaf ya kalau ingkar? ayo bangun terus marahin aku"
hening.
hanya suara alat-alat yang estha sendiri tidak tahu.
"sabian, aku kangen"
"sabian ku ga mau peluk-peluk aku lagi? mami sama papi sayang sama kamu tau, dari dulu mami papi tau kalau kita pacaran. sia-sia dong kita sembunyi-sembunyi" estha tertawa kecil ditengah tangis nya.
"bibin.. maaf ya?? aku gabisa bawa bubu kesini buat jaga kamu"
"sabian, hati ku sakit. sakit melihat perlakuan keluarga mu secara langsung sama kamu. sabian, tolong jangan menyerah"
"jangan jadi pengecut untuk terus-terusan tidur, sabian aku rindu"
"sabian, aku mau egois. aku mau kamu buka mata lagi meskipun kamu takut"
estha mengecup pelan kening sabian cukup lama, ia tahan tangis nya. estha elus pipi pucat sabian sembari membisikkan beberapa kata rindu untuk sang kekasih.
"sabian, bangun. ayo saling mencintai sampai nanti, jangan pergi"
_______________
Catena Dzytferd
(mami tena, mami nya estha. Dzytferd bacanya disferd yaa)
43 tahunJoan Chrys Emmanuel
(papi jo, papi nya estha) 45 tahun________________
halooo👋👋
maaf menunggu lama hehevote dan komen ya🥺🫰
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap yang hilang|| Sabian
Teen FictionSabian itu, tidak pernah membenci papa. _______________ #1 in jenonctdream #1 in angst #1 in bxbnct #1 in taeyong #1 in jaeyong #1 in jaeyongfamily #1 in nct #1 in bxb #2 in jenonctdream #2 in bxbnct #2 in leejeno