"kalian berdua dengerin enda ga? ketawa mulu, enda lagi marah loh ini"
di pagi pagi buta, sudah terjadi keributan di kediaman dirga dan juga jastara. anak kembar itu baru saja berulah dengan berbagai macam hal yang diluar nalar dirga dan juga jastara.
"kan! baru aja mulut enda ini diem" dirga menghampiri kedua anak laki-laki nya dengan celemek dan juga spatula di tangan nya.
tuk!
tuk!
ringis kedua anak nya tedengar
"ayah lagi meeting loh kak, bang. kasihan ayah belum ada tidur, suara nya kecilin dulu, ayah meeting di ruang keluarga. kedengaran suara tawa kalian tuh"
sabian dan juga jemian menunduk takut, siku kedua nya saling bersinggungan
"mau enda potong juga siku nya?"
kedua nya menggeleng lucu
"mau 19 tahun loh kak, bang, umur kalian tuh. tapi enda ini serasa ngurus balita 3 tahun yang lagi aktif aktif nya"
dirga menghela napas, lalu berjalan gontai menuju pantri untuk kembali mempersiapkan makanan makan siang keluarga nya.
si kembar yang merasa bersalah sekarang hanya diam seperti anak kecil yang ketahuan kedua orang tua nya main pada saat jam tidur siang.
"bi, tolong sayur nya dipotong agak kecil dari biasanya yaa?"
"oh iyaa, tuan"
tidak lama kemudian dirga terkejut dengan kehadiran anak kembar nya tepat dibelakang tubuh nya.
"astaga! kalian tuh"
"maaf endaa"
dirga menggeleng, ia usap kepala kedua anak nya dengan sayang.
"iyaa iyaaa, ayo sana ke meja makan. kita makan siang lebih awal mau? soalnya enda sama ayah sehabis ini mau keluar sebentar"
"mau kemana memang nya? meeting? atau apa?"
enda menggeleng, ia berjalan untuk mencuci tangan nya di wastafel dan melepas celemek nya "engga, mau ketemu client tapi bukan meeting sih. pertemuan biasa, gapapa kalo enda sama ayah tinggal?"
"gapapa, nanti jemi sama bian dirumah aja kaya nya. males keluar, lagi panas panas nya"
enda mengangguk "jangan aneh aneh kalian, mending bawa pacar kalian kerumah-"
jemi tersenyum menang,
"tapi jangan aneh aneh, diruang tamu!"
senyum jemi menghilang seketika membuat sabian tertawa "ndaa ndaa, jemi nih uda merencakan hal aneh aneh ndaa. liat!"
"dasar muda mudi"
"yauda sih biarin, emang lo mau ajak siapa kerumah? pacar aje kaga punya lo"
"bacot ah"
jemi tertawa, kali ini sampai air mata nya tak sengaja menetes.
"ajak si narel aja ga sih bi? mayan lah pdkt"
____________
dugaan jemi dan bian mau bermain dirumah kali ini gagal, sebelum makan siang tadi enda menghampiri ayah diruang keluarga. tak di sangka ayah jastara jatuh sakit karena kelelahan, tepat saat enda datang, ayah mimisan hebat.
sekarang keluarga tersebut sedang menunggu hasil pemeriksaan dokter, enda yang cemas di tengah tengah kedua anak laki-laki nya. sedangkan sabian dan jemi diam, mencoba tenang walaupun didalam hati mereka juga merasa cemas seperti enda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap yang hilang|| Sabian
Teen FictionSabian itu, tidak pernah membenci papa. _______________ #1 in jenonctdream #1 in angst #1 in bxbnct #1 in taeyong #1 in jaeyong #1 in jaeyongfamily #1 in nct #1 in bxb #2 in jenonctdream #2 in bxbnct #2 in leejeno