FF 04

1K 88 0
                                    

Nukuea memasuki coffee shop gedung, tiba2 Yi mendekati Nukuea dan menarik bahunya.

"Kau pacaran dengan bos Lian?" bisik Yi yang membuat Nukuea terkejut.
Namun Nukuea hanya terdiam dan melihat menu yang ada di atas meja kasir.

"Hey aku bertanya." ujar Yi lagi dan kembali menarik bahu Nukuea.

"Kuea kira itu sekarang sudah bukan urusan Hia lagi. Kuea juga tidak mempermasalahkan Hia berpacaran dengan siapapun." ujar Nukuea dan kembali melihat ke buku menu.

Dan ketika Yi akan menarik bahu Nukuea kembali, sebuah tangan sudah terlebih dulu menarik bahu Yi.

"Ada apa kau mendekati Kuea?" ujar Lian yang sudah berada di belakang Yi.

Yi gelagapan menjawab pertanyaan Lian.

"Tolong jangan dekati Kuea lagi atau kau ku pecat. Mengerti?" ujar Lian dan merangkul bahu Nukuea dan membawanya bersamanya.

"Bawakan aku 2 kopi. 1 americano dan 1 latte ke kantorku segera." teriak Lian pada pegawai coffee shop itu.

Lian pun membawa Nukuea ke dalam kantornya.
Nukuea duduk di sofa tamu kantor Lian dan Lian memandang Nukuea dari kursi kerjanya.

"Apa kau baik2 saja?" tanya Lian dan Nukuea pun tersenyum.

"Bos terima kasih lagi. Seharusnya bos tidak perlu melakukan itu di kantor. Kuea takut bos malu." ujar Nukuea.

"Kenapa harus malu? Dengarkan Phi, Kuea. Kuea sudah Phi anggap sebagai sahabat. Aku belum pernah mempunyai sahabat sebelumnya. Jadi Phi pasti akan membantu Kuea." ujar Lian sambil tersenyum.

Dan tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu dan mengantarkan kopi pesanan Lian dan Kuea.

"Bagaimana bos tahu kalau Kuea suka Latte?" tanya Kuea.

"Entahlah, hanya feeling Phi saja. Dan kalau tak ada orang lain, Kuea panggil aku Phi saja." ujar Lian dan meminum kopi itu.

Setelah meminum kopi itu, Nukuea pun kembali ke tempat bekerjanya.
Namun Nukuea merasa tidak nyaman bekerja di sana karena mata Yi selalu memandang benci padanya.

Siang harinya Nukuea merasa tidak ingin makan siang di kantin karena di sana dia pasti bertemu dengan Yi.

Akhirnya Nukuea membeli makanan di seberang jalan dan membawanya ke atas atap gedung.

Sesampainya di sana Nukuea tersenyum karena melihat Lian juga ada di sana sedang merokok.

"Phi." ujar Nukuea dan Lian pun membalikkan badannya dan tersenyum melihat Nukuea.

"Apa yang kau lakukan disini?" ujar Lian.

Lian menatap rokoknya dan ingat, kalau Nukuea tidak suka dengan asapnya hingga Lian pun membuang dan menginjak rokok itu.

Nukuea duduk dan menyender pada tembok pagar atap dan Lian pun mengikutinya.

"Kuea malas jika harus ke kantin, karena pasti Hia Yi ada disana." ujar Nukuea dan membuka bungkusan makanannya.

Nukuea mulai menyantapnya dan melihat pada Lian yang juga menatap pada makanan Nukuea.

"Phi mau?" tanya Nukuea dan mengangkat makanan itu dan menyodorkannya pada Lian.

"Bolehkah?" ujar Lian sambil tersenyum.

"Hmm." gumam Nukuea sambil menganggukkan kepalanya.

Akhirnya mereka pun makan bersama.
Lian tampak sangat menyukai makanan yang Nukuea bawa.
Dan Nukuea pun tersenyum.

"Besok akan Nukuea bawakan untuk Phi, Phi mau?" ujar Nukuea.
Dan segera Lian pun menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai makan akhirnya mereka pun kembali ke tempat masing2.
.

Nukuea turun dari taksi menuju rumahnya dan Nukuea melihat Yi berdiri di depan mobilnya di jalan depan rumah Nukuea.

Nukuea pun berjalan menghampiri rumahnya yang secara pasti mendekati Yi juga.

"Kuea, Hia ingin bicara." ujar Yi dan Nukuea pun menghentikan jalannya dan melihat pada Yi.

"Tidak ada yang harus kita bicarakan lagi, Hia." ujar Nukuea.

"Hia minta maaf, Kuea. Bisakah kita mulai dari awal lagi?" ujar Yi.
Nukuea melihat pada Yi dan menggelengkan kepalanya pelan.

Yi membelalakkan matanya dan segera berjalan dan memegang tangan Nukuea yang membuat Nukuea terkejut

"Dengar. Kau kira kau pantas dengan tuan Lian? Kau itu miskin Kuea. Jangan bermimpi terlalu tinggi." ujar Yi.

Nukuea menepiskan tangan Yi.

"Biar Phi Lian yang menilai, Hia. Hia tidak usah ikut campur urusan Kuea." ujar Nukuea dan berlari masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya.

Nukuea menangis di belakang pintu.
Apa salah dia pada Yi sehingga Yi begitu jahat padanya.

Sementara Yi mengeraskan rahangnya.

"Lihat saja Kuea. Kau akan mendapatkan malu karena sudah menolakku." ujar Yi sambil berjalan kembali masuk ke dalam mobilnya.





TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang