Spesial Chap 02

1K 79 21
                                    

"Phi apakah Lian bisa membahagiakan Nukuea?" isak Lian.

Setelah dari pemakaman, Lian tidak pergi ke kantor namun dia menemui Nana di rumah ibu mereka.

"Maksud kamu apa Lian?" tanya Nana.

"Nukuea... Dia selalu merasa bersalah pada Mae dan Phi. Dia merasa karena kebahagiaannya merusak hubunganku dengan Mae." ujar Lian yang terduduk lalu membungkukkan badannya dan metutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Nana pun semakin merasa bersalah, karena kedatangannya membuat Nukuea dan Lian kembali bersedih.

"Apa yang harus Lian lakukan agar Nukuea merasakan kebahagiaan yang seutuhnya tanpa ada rasa bersalah? Pembunuhan ibunya dan siapa ayahnya atau siapa ibunya tidak ada sangkut pautnya dengan dia, namun Nukuea selalu merasa kalau dirinya adalah aib bagi siapapun yang dekat dengannya, apalagi dengan kejadian aku dan Mae." ujar Lian.

"Dengarkan Lian. Phi akan berusaha membantumu agar Mae mau menerima Nukuea apa adanya. Ok na?" ujar Nana dan Lian pun menganggukkan kepalanya diantara tangisannya.
.

Sore harinya Lian pulang dan menemukan Nukuea yang sedang membuat makan malam.

"Phi sudah pulang?" ujar Nukuea sambil tersenyum dan kembali memasak.

"Humm." gumam Lian dan menyimpan kunci mobil di meja makan.

Nukuea mematikan api kompor dan mengambil kunci mobil, tas dan juga jas Lian.
Nukuea menaruh semua barang2 itu di tempat seharusnya dan kembali berjalan melewati Lian untuk kembali ke dapur.

Ketika Nukuea melewati Lian, Lian menangkap pinggang Nukuea dan memeluknya.

"Apa yang harus Phi lakukan tanpa Nukuea?" ujar Lian sambil tersenyum.

"Rumah Phi selalu bersih sebelum Kuea pindah kesini." ujar Nukuea dan memegang bahu Lian.

"Tapi sekarang Phi sudah terbiasa menyimpan barang2 sembarangan karena ada Nukuea yang membantu Phi." ujar Lian lagi sambil mengecup bibir Nukuea.

Nukuea menatap wajah Lian dan Lian pun tersenyum dan memeluk erat pinggang Nukuea.

"Phi sayang Nukuea, Phi membutuhkan Nukuea dan Phi tidak mau kehilangan Nukuea." ujar Lian.

Nukuea memeluk erat Lian dan tersenyum.

Lian mencium bibir Nukuea, dan perlahan Lian membuka apron yang dipakai Nukuea.

Nukuea melepaskan ciuman Lian dan menatap wajah Lian dengan penuh curiga.
Lianpun tersenyum dan melepaskan apron yang Nukuea pakai.

"Phi tidak berselera makan masakan Nukuea, tapi Phi ingin memakan Nukuea." ujar Lian dan mengangkat Nukuea dalam pelukannya dan berjalan cepat masuk ke dalam kamar.
.

Setelah selesai memadu kasih Lian berbaring dengan kepala Nukuea di dadanya.
Lian mengusap2 rambut Nukuea sementara Nukuea mengelus dada Lian.

"Kuea." ujar Lian pelan.

"Hum?" gumam Nukuea.

"Kita menikah bulan depan yah?" ujar Lian dan Nukuea pun mengangkat wajahnya dan menatap Lian karena terkejut dengan kata2 Lian.
Lian pun menatap Nukuea lalu tersenyum dan melihat lagi ke sembarang arah.

"Tidak perlu pesta yang besar. Asal kita resmi saja. Phi ingin benar2 mengikat Nukuea menjadi milik Phi." ujar Lian.

Nukuea pun kembali membaringkan kepalanya di dada Lian.

"Phi tahu sekarang Phi sedang egois yang ingin memiliki Kuea seutuhnya untuk Phi sendiri. Jadi Nukuea tidak perlu berpikir kalau Nukuea yang egois dan bersalah demi kebahagiaan Nukuea sendiri."

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang