FF 15

851 84 4
                                    

Setelah pesanannya selesai Nukuea membayar makanannya dan segera keluar.
Lian mengikuti langkah Nukuea dan menatap terus wajahnya.
Nukuea berjalan cepat menyebrangi jalan.

Setibanya mereka di lift gedung, Nukuea memberikan makanan yang dia beli pada Lian.

"Hmm." gumam Nukuea, sementara matanya menatap pada angka lantai di atasnya.

"Kita langsung naik ke atap kan?" tanya Lian sambil mengambil makanan dari tangan Nukuea.

"Terserah Phi, tapi Kuea akan memakan ini di meja kerja Kuea saja." ujar Nukuea.

Lian mengernyitkan dahinya.

Ketika pintu lift terbuka, Nukuea keluar dari lift dan berjalan menuju ke meja kerjanya.

Lian terdiam di depan lift dan lalu berlari mengejar Nukuea.
Nukuea sudah terduduk di meja kerjanya bersama teman2nya yang lain.

Tiba2 Nukuea membelalakkan matanya melihat Lian mengambil kursi dan duduk di sampingnya.
Lian melihat Nukuea yang tampak terkejut.

"Kau bilang terserah aku mau makan dimana." ujar Lian dan sedikit mengeser tangan Nukuea karena meja yang sempit.

Nukuea melihat sekitar dan menyadari teman2nya memandang pada mereka.
Ada yang tersenyum dan ada juga yang pura2 tidak melihat.

Nukuea menutup kembali bungkusan makanannya dan menutup makanan Lian juga dan segera berdiri dan membawa bungkusan makanan itu bersamanya.

Lian tersenyum dengan masih memegang sendok di tangannya, lalu dia pun berdiri dan berjalan mengikuti Nukuea.

Mereka naik ke atas atap dan Nukuea dengan wajah kesalnya duduk dan menyandar pada tembok pagar lalu membuka kembali makanannya.

Lian tersenyum dan duduk di samping Nukuea.
Nukuea melirik pada Lian dan melihat kembali pada makanannya.

Setelah selesai makan, Nukuea berdiri dan menyandar pada tembok pagar dengan kedua lengannya melipat di atas tembok itu dan memandang gedung2 di depannya.

Lian yang masih terduduk melihat pada Nukuea lalu berdiri di dekat Nukuea.
Mata Lian tidak lepas dari wajah Nukuea.

"Jangan memandang Kuea seperti itu, Phi." ujar Nukuea yang masih tetap memandang ke depannya.

"Kalau bukan memandangmu, siapa yang akan Phi pandang?" ujar Lian.

Nukuea melihat pada Lian dan menggelengkan kepalanya lalu Lian pun tersenyum.

"Mengapa kau berpikir kalau kau tidak pantas untuk Phi?" ujar Lian.

Nukuea menunduk dan melihat ke bawahnya.

"Phi pikir saja sendiri, jangan karena alasan suka atau cinta, Phi melakukan kesalahan." ujar Nukuea sambil membalikkan badannya lalu menunduk dan memainkan kuku jarinya.

Lian berjalan dan berdiri di depan Nukuea.
Nukuea menaikkan wajahnya dan menatap wajah Lian.
Lian tersenyum dan Nukuea kembali menunduk.

Lian semakin mendekatkan badannya kepada Nukuea dan mengangkat dagunya hingga Nukuea menatap pada wajah Lian.

"Phi ingin kejujuranmu Kuea, apa Kuea suka pada Phi?" tanya Lian.

Nukuea mengedip2kan matanya lalu melihat ke bawah.

"Lihat padaku Kuea." ujar Lian.

Nukuea menepiskan tangan Lian di dagunya dan membalikkan badannya lagi.

Lian menghela nafas panjang dan tiba2 Lian memeluk pinggang Nukuea dan menempelkan pipinya ke pipi Nukuea.

"Phi sayang sama Nukuea. Phi akan memperjuangkan apa yang menurut Kuea tidak pantas menjadi yang paling pantas untuk Phi." ujar Lian.

Nukuea meneteskan airmata.

"Bagaimana caranya? Apa Phi bisa membuat Kuea bukan lagi anak seorang pembunuh dan pelacur?" ujar Nukuea.

Lian pun berdiri tegak dan menatap rambut Nukuea dengan wajah yang terkejut.

Lian membalikkan tubuh Nukuea dan melihat airmata di pipi Nukuea.
Lalu menarik kepala Nukuea dan memeluk tubuh Nukuea.

"Kuea tidak pantas untuk Phi. Kuea tidak akan pernah pantas untuk siapapun. Bahkan untuk Hia Yi sekalipun. Phi orang yang baik, Phi juga orang yang dihormati semua orang. Bagaimana mungkin Kuea punya nyali untuk suka dan mencintai Phi." isak Nukuea.

"Phi bisa mendapatkan siapapun yang Phi mau, lalu kenapa harus Kuea?" ujar Nukuea yang semakin terisak.

Lian melepaskan pelukkannya dan memegang pipi Nukuea.

"Kenapa harus Kuea? Karena Kuea orang yang Phi cinta, karena Kuea orang yang Phi pilih. Pantas atau tidak, Phi tidak perduli. Phi hanya ingin Nukuea." ujar Lian.

Lian menatap wajah Nukuea dan perlahan menurunkan wajahnya dan mencium bibir Nukuea.
Kuea memegang tangan Lian yang berada di pipi Kuea dan membalas ciuman Lian.

"Katakan kalau Kuea juga mencintai Phi." ujar Lian yang merasakan Nukuea yang selalu membalas ciumannya.

"Kuea... Cinta Phi Lian." ujar Nukuea dan membuat Lian tersenyum dan kembali memeluk Nukuea lalu mencium rambutnya.

"Terima kasih." ujar Lian dan kembali mencium rambut Nukuea.





TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang