FF 19

736 78 3
                                    

"Lian, ada yang mau kubicarakan." ujar Nana yang tiba2 masuk ke dalam kamar Lian.

Nana melihat wajah dan penampilan Lian yang tampak stress dan kusut setelah hampir 2 minggu Mae mengurungnya.

"Apa Phi?" jawab Lian.

"Dengar, aku mendengar kalau Mae akan mengadakan pertemuan dengan orangtua Nuchy untuk membicarakan pernikahan kalian. Kau setujui apapun yang Mae dan orangtua Nuchy rencanakan. Ok?" ujar Nana.

"Tapi aku tidak mungkin menerima pernikahan dengan Nuchy atau siapapun selain Nukuea, Phi." ujar Lian dengan nada sedih.

"Dengarkan aku dulu bodoh. Aku sudah memasukkan kembali Nukuea ke dalam perusahaanmu." ujar Nana.
Lian membelalakkan matanya dan tersenyum.

"Jika kau setidaknya ingin bebas dari kamar ini kau harus berpura2 kalau kau sudah sadar kalau kau dan Nukuea adalah kesalahan. Kau mengerti maksudku kan?" ujar Nana dan Lian pun menganggukkan kepalanya.

"Aku akan membujuk Mae kalau aku tidak bisa meneruskan pekerjaanmu, dan membuatmu bekerja kembali dan aku sebagai pengawasmu. Bagaimana?" ujar Nana lagi.

Lian pun tersenyum dan memeluk kakaknya itu.

"Terima kasih banyak Phi." ujar Lian.
.

Malam harinya Mae masuk ke dalam kamar Lian.

"Lian ada yang Mae mau bicarakan, sini kau duduklah." ujar Mae.
Lian menatap Maenya dan duduk di samping Mae.

"Apa kau sudah sadar kalau hubunganmu itu sebuah kesalahan?" ujar Mae.

"Lian sadar Mae. Lian akan melupakan Nukuea asal Mae jangan mengurung Lian lagi." ujar Lian.

"Baguslah kalau begitu, tapi Mae masih belum dapat mempercayaimu. Besok malam Mae mengundang Nuchy dan orangtuanya kemari dan melamar Nuchy untukmu. Kau harus menerima keputusan Mae ini." ujar Mae.

"Kenapa harus Nuchy, Mae. Dia sudah mengkhianati Lian."

"Keluarganya adalah keluarga yang terpandang, dan juga kau yang bilang sendiri kalau Nuchy sudah menyesalinya dan memohon agar kau mau kembali padanya."

"Humm. Baiklah Mae, terserah Mae saja." ujar Lian lagi.
.

Keesokan malamnya keluarga Nuchy datang bersama Nuchy dengan wajah menyebalkannya.
Nuchy merasa menang dari Nukuea yang akhirnya dia yang mendapatkan Lian menjadi miliknya.

Perjanjian pun dibuat kalau hari itu adalah hari pertunangan mereka.
Lian dan Nuchy pun bertukar cincin dan Lian secara resmi melamar Nuchy sebagai calon istrinya.
.

Seminggu setelah pertunangan itu akhirnya Lian diijinkan kembali ke kantor dengan syarat kalau kakaknya Nana akan selalu ada di samping Lian.

Hari itu Lian dan Nana menapakkan kakinya masuk ke dalam gedung perusahaan Lian.
Semua heboh dengan kembalinya Lian ke sana.

Sementara Nukuea yang sedang ada di coffee shop mendengar tentang datangnya kembali Lian ke kantor mereka.

Nukuea berlari dan melihat dari jauh Lian dan Nana berjalan masuk ke dalam gedung.
Nukuea menatap wajah Lian yang berjalan di depannya.
Nukuea menahan sekuat tenaganya agar tidak menangis.

Lian tiba2 berhenti dan melihat pada Nukuea.
Mereka saling bertatap2an, Lian mengeraskan rahangnya dan memalingkan wajahnya dan kembali berjalan menuju lift.

Nukuea tersenyum melihat Lian di dalam lift.
Nukuea merasa lega akhirnya Lian tidak lagi dikurung oleh ibunya.

"Lihatlah, sebaiknya kau sadar Kuea kalau sampai kapanpun kau tidak akan pernah menjadi pasangan Lian. Dia sekarang sudah bertunangan dengan seorang wanita bernama Nuchy."

Deg...
Jantung Nukuea terasa jatuh dan tertusuk2 duri.
Namun Nukuea tersenyum dan melihat pada orang itu.

"Aku sudah tahu. Kau tidak perlu lagi memberitahuku." ujar Nukuea.

Nukuea pun berjalan dan pergi ke tempat kerjanya dengan menahan airmatanya.
.

Akhirnya waktu makan siang pun tiba.
Nukuea sudah tidak sabar ingin segera pergi dari meja kerjanya.

Nukuea secara sembunyi2 berjalan menuju atas atap gedung.
Sesampainya di sana Nukuea memegang tembok pagar dan mengeluarkan airmatanya.

Nukuea menangis sekuat dia bisa dan berjongkok dengan wajahnya berada di lututnya di tutupi oleh kedua tangannya.

Lian sudah bertunangan, pantas saja ibunya melepaskannya.
Betapa sakit hati Nukuea yang tidak dapat memperjuangkan cintanya.

Akhirnya kehidupannya akan kembali seperti semula yang gelap dan sendiri.
Tidak ada lagi Lian yang selalu menemani dan menghiburnya.

Nukuea kembali berdiri dan memegang tembok pagar itu lagi.

"Apa salahku?" teriak Nukuea sekeras2nya.

"Apa karena perbuatan orangtuaku aku tidak berhak bahagia? Apa karena kemiskinanku aku tidak berhak mencintai?
Apa karena aku seorang pria aku tidak berhak dicintai?" teriak Nukuea dan mengeraskan tangisannya.

"Pho, Mae, bawa Nukuea bersama kalian, Kuea mohon." ujar Nukuea dan kembali berjongkok.

"Tidak akan kubiarkan kau pergi kemanapun sampai kapanpun, Nukuea." teriak Lian.





TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang