FF 16

804 81 5
                                    

Nukuea memasuki coffee shop dan memesan kopi latte dan tiba2 Lian merangkul bahu Nukuea dan mencium pilipis Nukuea.

"Tambahkan Americano 1." ujar Lian pada pelayan coffee shop itu yang sedang tersipu melihat Lian dan Nukuea.
Sementara Nukuea memukul pelan perut Lian.

Setelah pesanan datang Lian membayar kopi mereka dan berjalan ke lift.
Lian terus merangkul Nukuea.
Dan Nukuea hanya mengikuti langkah Lian.
.

Siangnya seperti biasa mereka naik ke atas atap dan makan siang bersama di sana.
Setelah selesai makan Nukuea mengeluarkan sepotong kue kesukaannya.
Lian melihat Nukuea yang memandang kue itu dengan wajah yang terlihat sangat bahagia.

Dan ketika Nukuea menyantap sesendok kue itu, Nukuea memejamkan matanya menikmati rasa dari kue chess cake itu.
Lian tersenyum melihat itu, dan Lian melihat ada kue yang tertinggal di bibir Nukuea.

"Apakah senikmat itu?" tanya Lian.

"Humm." gumam Nukuea sambil mengangguk.

Tiba2 Lian mencium bibir Nukuea dan menyantap sisa kue yang berada di bibir Nukuea.

Nukuea membelalakkan matanya melihat Lian.

"Humm. Memang nikmat." ujar Lian.

Nukuea pun menunduk dan tersenyum.
.

Sore harinya Nukuea sedang membereskan mejanya dan bersiap untuk pulang dan tiba2 seorang teman Nukuea menghampiri Nukuea dan mencolek bahu Nukuea.
Nukuea pun melihat padanya.

"Kuea, tuh kekasihmu datang menjemput." ujarnya sambil tersenyum dan menunjuk dengan kepalanya.

Nukuea mengernyitkan dahinya dan melihat pintu keluar.
Nukuea terkejut melihat Lian sudah berdiri di sana menunggu Nukuea keluar dengan senyum di bibirnya.

"Khap, terima kasih." ujar Nukuea pada pria temannya itu.

"Bos Lian ternyata ganteng sekali ya kalau sedang tersenyum." ujar pria itu lagi.

Nukuea pun melihat pada Lian lalu tersenyum dan melihat pada pria itu lagi.

"Khap." ujar Nukuea dan lebih cepat membereskan mejanya.

Setelah selesai Nukuea segera keluar dan menghampiri Lian.

"Sudah beres?" tanya Lian dan kembali merangkul bahu Nukuea.

"Humm." gumam Nukuea dan berjalan bersama Lian.
.

Akhirnya sampailah mereka di depan rumah Nukuea.

"Terima kasih Phi sudah mengantarkan Nhu." ujar Nukuea dan membuka pintu mobil Lian.

"Tunggu." ujar Lian.

Nukuea pun kembali berbalik dan melihat pada Lian.
Lian pun tersenyum dan menepuk2 pipinya mengunakan jari telunjuknya.

Nukuea membelalakkan matanya dan tersenyum.
Nukuea pun keluar dari mobil dan membuat Lian cemberut.

Tiba2 Nukuea mengetuk kaca mobil Lian dan Lian berbalik dan tersenyum serta membuka kaca jendela mobilnya.

Nukuea memegang pipi kiri Lian dan menariknya lalu mencium pipi kanan Lian.
Nukuea menatap wajah Lian yang tersenyum bahagia lalu berdiri dan membalikkan badannya lalu berjalan cepat menuju rumahnya.

Lian tersenyum sangat lebar.

"Yess." teriak Lian.
.

Sebulan sudah Lian dan Nukuea menjalin hubungan.
Hari itu Lian dan Nukuea sedang berjalan2 di sebuah mall, mereka pun berencana akan menonton film dan makan malam bersama.

Ketika mereka sedang mengantri karcis di bioskop, tiba2 Lian melihat Nuchy dan teman2nya berjalan menghampiri Lian dan Nukuea.

"Aku tak akan pernah lagi masuk ke mall ini." gumam Lian.

Nukuea menatap pada Lian dan tersenyum.

"Guys, guys kenalkan ini mantan pacarku dan selingkuhannya yang sudah merebut pacarku." ujar Nuchy dengan suara yang cukup kencang.

Lian menatap pada Nuchy dengan pandangan yang sangat marah.
Hampir semua mata memandang pada Lian dan Nukuea.
Dan teman2nya Nuchy tertawa2 mengejek.

Lian merasakan lengannya yang di pegang erat oleh Nukuea.
Lian melihat Nukuea menunduk dan sedikit menutupi wajahnya dengan lengan Lian.

Lian kembali menatap Nuchy yang menatap padanya.

"Oh ini? jauh lebih cantikkan kamu ah, Nuch." ujar temannya sambil kembali tertawa2.

"Kalau temanmu lebih cantik daripada dia, kenapa aku harus selingkuh?" teriak Lian.

Nuchy dan teman2nya pun akhirnya menghentikan tawanya.

"Untuk apa aku berselingkuh jika pacarku cantik dan baik? Tapi apa alasanmu berselingkuh dariku? Apa dia lebih baik dariku? Atau lebih kaya? Atau lebih tampan?" ujar Lian dan berjalan menghampiri Nuchy.

"Jika iya, mengapa kau memohon lagi padaku untuk kembali padamu ketika aku sudah jijik bahkan untuk melihat wajahmu?" ujar Lian.

Lian pun menggandeng tangan Nukuea dan berjalan lalu menabrakkan lengannya ke bahu Nuchy.

"Dasar wanita gila." ujar Lian.

Dan keluar dari bioskop itu dengan mengandeng tangan Nukuea.

Nuchy mengeraskan rahangnya lalu memandang sekitarnya yang melihat padanya dan menghentakkan kakinya lalu keluar dari biokop itu dan diikuti oleh teman2nya.





TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang