FF 13

799 88 3
                                    

Pada waktu makan siang hari ini, Lian naik ke atas atap gedung dan Lian melihat bungkusan makanan yang sudah basi.

Lian membuang bungkusan itu dan menunggu Nukuea datang sambil merokok.
Namun hingga waktu makan siang habis, Nukuea masih juga belum datang.

Lian mematikan rokoknya dan turun kembali ke bawah.
Lian merasa heran mengapa Nukuea tidak datang siang itu.
Lian dengan sengaja melewati tempat kerja Nukuea.

Lian melihat Nukuea sedang mengerjakan tugasnya dengan komputernya.
Lian menyangka hari itu mungkin Nukuea sibuk sehingga tidak bisa menemuinya di atas atap.

Lian kembali ke kantornya dan duduk di kursinya dan memainkan pulpen di tangannya.
Lian tidak mengerti dengan sikap Nukuea.
Apakah karena ciuman kemarin?
Sikap Nukuea terlihat berbeda pada Lian sejak kemarin.

Sore harinya Lian menunggu Nukuea keluar dari gedung sambil menyandarkan tubuhnya pada sebuah tiang penyangga gedung.

Ketika Lian melihat Nukuea, Lian segera menegakkan badannya.
Lian melihat Nukuea melihat padanya dan menghentikan langkahnya seakan ragu untuk berjalan kembali mendekati Lian.

Nukuea kembali berjalan dengan wajah yang menunduk.

'Lagi2 dia menunduk.' pikir Lian.

Nukuea berjalan dan hampir melewati Lian.

"Kuea. Bisa kita bicara?" ujar Lian dan Nukuea pun menghentikan langkahnya.

Nukuea menghela nafasnya dan menatap Lian sambil tersenyum.

"Kuea harus cepat2 pulang Phi. Maaf mungkin lain waktu." ujar Nukuea.

"Sekarang." ujar Lian dan memegang tangan Nukuea dan membawanya ke tempat parkir depan mobil Lian.

Namun karena banyak juga yang melewati jalan itu untuk menuju mobil mereka masing2, Lian memutuskan untuk berbicara dalam mobil di perjalanan mengantar Nukuea.

"Masuklah, aku antar kau pulang." ujar Lian.
Namun Nukuea terlihat sangat ragu2 untuk masuk.

"Masuk." ujar Lian dan akhirnya Nukuea pun mengangguk.

Nukuea masuk dan memasang seatbeltnya dan Lian pun menjalankan mobilnya.

Nukuea hanya terdiam dan menunduk sepanjang perjalanan.
Akhirnya Lian pun memulai pembicaraan.

"Kenapa kau menghindariku?" tanya Lian dan Nukuea pun menatap pada Lian.

"Kuea tidak ada maksud untuk menghindari Phi." ujar Nukuea dengan gugup.

"Kau sudah mulai sering berbohong, Kuea." ujar Lian mulai memasang muka marah.

"Dan kau sangat buruk soal itu." ujar Lian lagi.

"Kuea tidak bermaksud berbohong atau menghindar dari Phi. Kuea hanya ingin sendiri dan menenangkan diri setelah kejadian dengan Hia Yi." ujar Nukuea.

"Apa urusannya aku dengan apa yang terjadi dengan si Yi itu?" ujar Lian.

"Phi, Kuea mohon beri Kuea waktu dulu untuk sendiri." ujar Kuea lagi.

Lian pun terdiam dan hanya fokus pada jalanan sampai akhirnya sampailah mereka di jalan depan rumah Nukuea.

"Terima kasih, Phi. Sampai jumpa besok." ujar Nukuea sambil membuka pintu dan keluar dari mobil.

Nukuea segera berjalan menuju rumahnya tanpa kembali melihat ke belakang.
Nukuea menutup pintu dan segera masuk ke kamar mandi.

Nukuea mandi lalu mengganti pakaiannya.
Dia pun berbaring di atas tempat tidur.

Apakah keputusannya menjauhi Lian adalah keputusan yang tepat?
Tapi Nukuea tidak mau kalau sampai dia jatuh cinta pada Lian.

Sementara Lian termenung dengan perkatan Nukuea yang memintanya agar tak menemuinya lagi.

Ada apa sebenarnya?
Pasti ada sesuatu yang terjadi yang membuat Nukuea bersikap seperti itu. Pikir Lian.

Lian pun akhirnya menjalankan kembali mobilnya dan kembali ke rumahnya.
.

Nukuea mendengar suara ketukan di pintu rumahnya.
Nukuea melihat pada jam di dinding dan melihat waktu sudah menunjukkan jam 10 malam.

Nukuea turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke depan pintu lalu melihat di jendela siapa yang mengetuk pintunya.

Nukuea sangat terkejut ketika dia melihat Lian ada di depan pintunya.
Nukuea membuka pintunya dan melihat Lian di sana.

Lian menatap mata Nukuea dan tiba2 Lian menarik pinggang Nukuea dan mencium bibirnya.
Nukuea membelalakkan matanya dan mendorong dada Lian.

"Phi apa yang Phi lakukan?" ujar Nukuea.

Lianpun kembali menatap wajah Nukuea yang bingung dan takut.

"Maafkan Phi, Kuea. Tapi Phi tidak bisa." ujar Lian yang membuat Nukuea semakin bingung.

"Tidak bisa apa?" tanya Nukuea.

"Phi tidak bisa membayangkan jauh dari Kuea. Phi tidak bisa jauh dari Kuea." ujar Lian.

Nukuea membelalakkan matanya mendengar pengakuan Lian.

"Phi tidak tahu apa arti Phi buat Nukuea, apakah Phi friend or faen untuk Nukuea, tapi Phi tahu arti Nukuea untuk Phi." ujar Lian.

Flash back

Lian mengendarai mobilnya hingga sampai di rumahnya.
Lian memarkirkan mobilnya.
Namun Lian tidak keluar dari mobil.

Lian memikirkan kalau di hari2 dia selanjutnya tidak akan ada Nukuea lagi.
Lian memejamkan matanya dan tak lama membukanya kembali.

"Aku tidak bisa." ujar Lian dan kembali menghidupkan mobilnya dan segera kembali ke rumah Nukuea.

End of flash back.






TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang