FF 26 🔞💖

1.4K 80 4
                                    

Lian melepaskan pelukannya, dan sedikit menundukkan kepalanya bermaksud melihat wajah Nukuea yang menunduk.

"Kuea maafkan Phi, na?" ujar Lian lagi.

Nukuea melihat pada Lian dan tersenyum, Nukuea memegang kalungnya dan beralih memegang kemejanya yang sudah terbuka dan perlahan melepaskannya.

Lian membelalakkan matanya dan tersenyum.
Nukuea membuka kemeja Lian dan mencium bibir Lian.
Setelah seluruh kancing kemeja Lian terbuka Nukuea pun melepasnya di bantu oleh Lian.

Nukuea meraba tubuh Lian sambil memandangnya.
Tiba2 Nukuea menundukkan kepalanya dan menciumi dada dan leher Lian.

Lian memejamkan matanya dan menikmati ciuman Nukuea.
Lian kemudian menarik wajah Nukuea.

"Kuea, kau yakin mau melakukan ini?" tanya Lian.

Nukuea tersenyum dan mencium bibir Lian dan mengambil tangannya dan menyimpannya di pinggang Nukuea.

Lian menciumi bibir Nukuea dan Nukuea menurunkan badannya hingga akhirnya dia berbaring di sofa ruang tamu dengan Lian di atasnya.

Nukuea membuka kancing celana Lian dan memasukkan tangannya dan menyentuh junior Lian.
Lian yang merasakan itu semakin gila menciumi Nukuea.

Nukuea pun semakin gencar mengusap2 junior Lian.

"Aghh.." desah Lian dan menarik tangan Nukuea dari dalam celananya.

Lian menatap mata Nukuea sambil membuka celana Nukuea.
Nukuea bernafas dengan terengah2 dan menelan ludahnya.

Nukuea kembali menarik Lian dan mencium bibirnya kembali dan melepaskan celana Lian.
Lian memegang junior Nukuea dan mengusap2nya.

Tiba2 Nukuea menggigit bibir Lian dan menekan kepala Lian padanya.

"Aghhhh..." Nukuea lemas setelah mengeluarkan cairannya dan Lianpun tersenyum.

Lian melebarkan satu kaki Nukuea dan menempatkan juniornya di lubang Nukuea.
Lian menatap wajah Nukuea yang penuh oleh keringat.
Nukuea pun merasakan junior Lian di depan lubangnya.

Lian menatap mata Nukuea, Nukuea pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Lian tersenyum dan menurunkan kepalanya dan menciumi bibir dan leher Nukuea.
Bersamaan dengan itu Lian memasukkan juniornya perlahan ke dalam lubang Nukuea.

"Ahhhhh...." teriak Nukuea.
Lian menghentikan gerakkannya dan menggenggam tangan Nukuea yang mengepal keras.

Setelah beberapa saat, Lian kembali bergerak dan akhirnya..

"Eghhhhhh..." bunyi suara Nukuea yang keluar saat mulut Nukuea yang tertutup rapat dan giginya yang merekat kuat.

Bersamaan dengan suara Nukuea, junior Lian masuk seluruhnya.
Nukuea mengeluarkan airmata.
Dan urat2 lehernya keluar terlihat dengan jelas.

Lian melihatnya dan merasa tidak tega.
Lian menelan ludahnya dan menundukkan kepalanya.
Nukuea merasakan Lian yang hanya terdiam.

"Teruskan saja Phi. Kuea baik2 saja." ujar Nukuea dan tersenyum.

Lian pun tersenyum dan Lian perlahan mulai bergerak lagi.
Mata Nukuea mendelik ke atas dan dadanya membusung ke atas.

"Aghhhh.." teriak Nukuea.

Lian kembali menghentikan gerakkannya.

"Jangan berhenti." teriak Nukuea.

Lian pun terkejut dan menatap pada Nukuea.
Lalu perlahan menggerakkan lagi juniornya keluar masuk lubang Nukuea.

"Aghhhh.." teriak Nukuea lagi dan menarik kepala Lian dan mencium bibirnya dengan buas.

Lian semakin mempercepat gerakkannya.

"Ahhh..." desah keras Nukuea.

"Ahhh.. Phi... Jangan berhenti.." teriak Nukuea dan Nukuea menancapkan kukunya di punggung Lian.

Lian merasakan sakit di punggungnya namun dia juga merasakan kalau klimaxnya akan tiba.

"Kueaaa..." desah Lian.

"Egmmmm..." desah Nukuea.

Kepala Nukuea mendengak hingga ke belakang dan tangannya meremas sandaran tangan sofa di kepalanya dan mulutnya terbuka lebar.
Sementara Lian mengertakkan giginya dan keluarlah cairan kenikmatan dari junior mereka berdua.

Perlahan Lian mengeluarkan juniornya dan dengan nafas yang terengah2.
Lian menatap wajah Nukuea yang memejamkan matanya dan berusaha menenangkan nafasnya.
Keringat membanjiri tubuh Nukuea.

Lian berjalan ke kamar mandi dan memakai bathrobenya serta membawa selimut dan menyelimuti Nukuea.

Lian duduk di lantai dekat kepala Nukuea lalu mengelus pipi dan dahi Nukuea.
Nukuea membuka matanya dan terlihat juga bibirnya yang kering.

Lian kembali berdiri dan mengambil segelas air putih.
Lian bersujud di lantai dan mengangkat sedikit kepala Nukuea lalu menempelkan gelas di bibir Nukuea dan Nukuea pun meminumnya.

Lian menyimpan gelas itu di meja dan kembali terduduk di lantai.
Lian mengusap kepala Nukuea.

"Apakah sakit sekali, Kuea?" ujar Lian yang tampak khawatir.

Nukuea membalikkan kepalanya menghadap Lian dan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Maafkan Phi, Kuea. Dan terima kasih." ujar Lian dan mencium kening Nukuea.

Lian pun berdiri dan menggendong Nukuea dan menempatkannya di atas tempat tidur.
Lian kembali mengambil selimut dan menyelimuti Nukuea.
Lian ikut masuk ke dalam selimut dan memeluk erat Nukuea.

"Tidurlah Kuea." ujar Lian dan mencium kening Nukuea kembali lalu memejamkan matanya.






TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang