FF 18

727 78 3
                                    

Seminggu sudah Nukuea tidak masuk bekerja dan hari ini dia berencana untuk mencari pekerjaan yang baru.

Walau hatinya masih sakit namun Nukuea berusaha untuk menahannya.
Dia sadar kalau semua ini pasti akan terjadi.

Nukuea sedang menyiapkan semua berkas2 yang di perlukan untuk melamar pekerjaan.
Dan tiba2 pintu rumah Nukuea ada yang mengetuk.

Nukuea melihat dari jendela siapa yang mengetuk pintunya.
Seorang wanita berdiri di depan pintu rumah Nukuea.
Nukuea pun akhirnya membukakan pintu.

Nukuea seperti pernah melihat wanita yang sekarang berdiri di depannya.

"Halo Kuea." ujar wanita itu sambil masuk dan melihat2 sekitar rumah Nukuea.

"Anda siapa ya?" ujar Nukuea yang bingung dengan kedatangan wanita itu yang tiba2 dan dengan seenaknya masuk ke dalam rumahnya.

"Kenalkan aku Nana, kakaknya Lian. Kau boleh memanggilku Phi Nana" ujar wanita itu sambil memberikan tangannya pada Nukuea.

Nukuea menyalami tangan Phi Nana dengan wajah yang terkejut.
Nana pun duduk di kursi ruang tamu Nukuea dan memyuruh Nukuea duduk.

"Kenapa kau tidak masuk bekerja seminggu ini?" ujar Nana.

Nukuea menatap wajah Nana lalu tak lama menundukkan kepalanya.

"Benar juga kata si bodoh itu kalau kekasihnya selalu menundukkan kepalanya." ujar Nana yang masih menatap Nukuea.

"Hahh, pasangan yang bodoh. Yang satu tidak memikirkan dulu jika akan berbuat apa2 hingga sampai menderita seperti sekarang dan yang satu lagi sama sekali tidak mau berjuang demi cintanya." ujar Nana.

"Phi Lian, apakah dia baik2 saja?" tanya Nukuea.

"Kau pikir?" tanya Nana kembali.

"Kuea, kutahu kalau Lian sudah berjuang untuk mendapatkanmu dan juga sekarang dia sedang berjuang keluar dari rumah demi kamu, namun kau tahu kalau Lian juga manusia dan kekuatan Lian itu terbatas. Bukankah sekarang waktunya untukmu berjuang demi dia?" ujar Nana.

Nukuea mendengarkan Nana lalu menangis.

"Apakah bisa Phi, Kuea berjuang demi Phi Lian?" ujar Nukuea.

"Tentu saja kenapa tidak? Phi akan membantu kalian." ujar Nana.

"Phi tidak tahu siapa Kuea sebenarnya. Kuea bukan tidak mau berjuang demi cinta Kuea dan Phi Lian, tapi... Apakah Kuea pantas untuk Phi Lian? Bukankah lebih baik jika Phi Lian bersama orang lain di bandingkan dengan Kuea?" ujar Nukuea sambil terisak.

"Aku tidak tahu apakah kau pantas untuk Lian atau tidak, tapi yang Phi tahu, Phi akan membantu Lian. Phi juga tahu kalau Lian begitu menderita jauh denganmu." ujar Nana.

"Phi Nukuea adalah anak seorang pembunuh dan pelacur, apakah menurut Phi, Kuea masih pantas memperjuangkan cinta Kuea?" ujar Nukuea dan menatap wajah Nana yang terkejut dengan pengakuan Nukuea.

"Kuea, Phi tidak tahu apa yang membuat Lian jatuh cinta padamu. Namun Phi tahu kalau Lian tidak sebodoh itu mencintai orang yang salah." ujar Nana lagi.

"Kuea biar masa depan yang menentukan apakah kau pantas atau tidak untuk Lian. Tapi sekarang Lian membutuhkanmu. Maukah kau menolong Lian?" ujar Nana.

Nukuea menatap wajah Nana yang nampak sedih.
Lalu Nukuea menghapus airmatanya dan menganggukkan kepalanya, membuat Nana tersenyum.

"Mulai besok kau bekerjalah kembali." ujar Nana lagi dan berdiri lalu keluar dari rumah dan masuk ke mobilnya dan mwnjauh dari rumah Nukuea.
.

Keesokan harinya Nukuea menghela nafas panjang dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung tempatnya bekerja.

Nukuea menguatkan hatinya dan memasuki coffee shop lalu memesan dan menunggu pesanannya tiba.

"Nukuea? Benar kau." ujar seorang wanita yang dulu bersama Yi.

Nukuea melihat padanya dan memalingkan wajahnya.

"Hey kau jangan sombong. Kau itu sudah di buang oleh keluarga Lian. Seharusnya kau mengaca apakah kau pantas dengan seorang bos. Kau bahkan tak pantas ada disini." ujar wanita itu sambil.tersenyum.

"Dia aku yang mengundang. Apa ada masalah denganmu? Karena jika ada aku dengan senang hati menandatangani surat pengunduran dirimu." ujar Nana yang tiba2 ada di belakang.

Nukuea benar2 kagum pada adik kakak ini, karena bisa selalu ada si belakang ketika Nukuea membutuhkan.
Sementara wanita itu terkejut melihat Nana yang berjalan mendekat.

"Tidak nyonya, maaf." ujar wanita itu sambil pergi.

"Ayo kita ke kantorku." ujar Nana sambil mengandeng lengan Nukuea dan berjalan menuju kantor Nana.





TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang