FF 05

973 95 3
                                    

Keesokkan harinya seluruh kantor gempar dengan berita kalau CEO perusahaan itu berpacaran dengan sesama pria dan juga pegawai perusahaan itu.

Ketika Nukuea masuk semua mata memandang kepadanya.
Nukuea merasa aneh dan heran.
Nukuea pun menundukkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam kantor.

Nukuea tidak dapat bekerja dengan baik karena banyaknya mata yang memandangnya.
Nukuea bingung apa yang terjadi sebenarnya.

Pada saat makan siang Nukuea pergi ke rumah makan seberang jalan.
Karena banyak pegawai juga yang makan di sana maka banyak juga mata yang memandang pada Nukuea di rumah makan itu.

Nukuea memesan 2 porsi makanan dan segera membawanya.
Nukuea segera naik ke atas atap dan mencari Lian, namun Lian tidak terlihat di sana.

Nukuea pun duduk dan membuka makanan yang dia beli tadi.
Sambil makan pikiran Nukuea kemana2, Nukuea masih bingung dengan apa yang terjadi.

Tiba2 sebuah tangan memegang tangannya yang sedang menyendok makanan.
Nukuea terkejut melihat Lian sudah duduk di sampingnya san menatap aneh padanya.

"Kau sudah kupanggil berkali2 namun kau tak menjawab. Kau baik2 saja? Apa yang kau pikirkan?" tanya Lian sambil matanya menatap makanan di depan Nukuea.
Lian melihat ada bungkusan lain di dekat Nukuea.

"Ini untukku?" tanya Lian sambil tersenyum dan Nukuea melihat apa yang ditunjuk Lian dan mengangguk.

Lian tampak sangat senang dan segera membuka bungkusan itu dan memakannya.
Wajah Lian memperlihatkan betapa nikmatnya makanan yang sedang dia santap.

"Kau belum menjawabku." ujar Lian dan melihat pada Nukuea.

"Huhh. Oh hanya saja Kuea bingung, hari ini orang2 semuanya aneh dan memandang pada Kuea. Kuea tidak tahu karena apa." ujar Kuea dan kembali menyantap makanannya.

"Ohh itu. Kau tidak mendengar gosip hari ini?" ujar Lian dan Nukuea pun menggelengkan kepalanya.

"Gosip tentang kita." ujar Lian lagi dan membuat Nukuea hampir menyemburkan makanan di mulutnya.

"Kita?" tanya Nukuea.

"Humm. Mereka bilang kalau kita berpacaran." ujar Lian yang masih terus makan.

Nukuea menjatuhkan sendoknya dan menatap Lian.
Lian heran dan kembali menatap Nukuea dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Dan Phi setenang ini?" ujar Nukuea.

Lian kembali bingung.

"Humm. Memangnya kenapa?" ujar Lian.

"Apa Phi tidak malu di gosipkan berpacaran denganku?" tanya Nukuea dan Lian pun melamun sebentar dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa harus malu?" tanya Lian.

"Phi kita cuma bersahabat, bagaimana kalau pacar atau orang yang Phi suka mendengar ini." ujar Nukuea.
Lian menghentikan makannya dan terduduk tegap.

"Bagus kalau dia tahu." ujar Lian sambil menatap pada Nukuea.

"Maksud Phi?"

"Pacar Phi juga selingkuh, jadi kita win win. Kau mengusir mantanmu dan aku mengusir mantanku." ujar Lian.

"Tapi Phi, untuk Kuea ini tidak masalah karena mereka menggosipkan Kuea dengan Phi yang seorang bos besar, tapi kalau Phi digosipkan dengan orang miskin seperti aku, apakah tidak akan memalukan dan merusak reputasi Phi?" ujar Nukuea.

Lian menghela nafas panjang dan memiringkan badannya menatap wajah Nukuea.

"Phi tidak malu atau takut reputasi Phi rusak. Siapa mereka yang berani menghakimi siapa yang pantas atau tidak untuk seseorang." ujar Lian.

Lian melihat kalau Nukuea merasa Khawatir.

"Ou na. Tidak apa2. Tenang saja. Kau boleh berbangga bilang pada semua orang kalau kau mempunyai pacar seorang CEO tampan dan kaya seperti Phi." ujar Lian sambil merangkul bahu Nukuea, yang membuat Nukuea tertawa dan membuat muka jijik untuk menggoda Lian.

"Lalu apa yang akan Phi katakan untuk membanggakanku?" ujar Nukuea.
Lian pun menyenderkan badannya ke tembok sambil berpikir.

"Sebenarnya memang benar sih tidak ada yang bisa di banggakan darimu. Kau pendek, juga cengeng dan wajahmu tidak ada tampan2nya." ujar Lian tertawa yang membuat Nukuea cemberut dan mencubit perut Lian.

"Tapi bisa Phi bilang pada mereka, kalau pacar Phi, ehmm cantik, ehmm manis dannnn cute." ujar Lian sambil memandang wajah Nukuea namun semakin menjauhkan kepalanya dari Nukuea.

Nukuea kembali mencubit perut Lian dan mereka pun tertawa bersama.

Nukuea merasa kalau Lian si CEO perusahaan dan Lian sahabatnya sangatlah berbeda.
Lian si CEO adalah orang yang jarang tertawa dan tidak pernah berinteraksi dengan orang2, namun Lian sahabatnya adalah orang yang hangat dan lucu.

Nukuea menatap Lian yang masih tertawa terbahak2 karena mengejeknya, namun Nukuea tahu kalau dalam hati Lian dia hanya bermaksud menghibur Nukuea sahabatnya.

TBC

Friend or Faen (ZeeNunew) 017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang