Rosé fokus mengajarkan jisoo, sedangkan jisoo dia tidak fokus dengan apa yang di ajarkan rosé. Dia malah fokus menatap wajah rosé yang benar benar cantik, dia sebenarnya tau jawaban tugas tersebut tapi ya namanya jisoo.
"Dah ngerti kan lo?"
Tak ada sautan dari jisoo yang sibuk dengan dunianya, rosé menoleh menatap jisoo yang melamun. "Heh.. Soo.." Rosé menyadarkan jisoo dari lamunannya, "hm? Ya?" Jisoo yang bergerak. "Malah melamun lo... Udah ngerti kan?" Rosé yang bersandar, "udah kok..." Jisoo yang ikut bersandar.
Rosé sibuk memainkan handphone nya sedangkan jisoo sibuk menatap rosé dari samping tanpa berkedip, "chaeng... Joy----lah jisoo?" Ucap Irene yang menoleh kebelakang mendapati jisoo yang duduk di samping rosé bukan joy.
Jennie juga ikut menoleh ke belakang, namun ya namanya jisoo dia tetap dengan dunianya yang menatap rosé. "Kenapa ren?" Tanya rosé memasukkan handphone nya ke kantong seragam, "sejak kapan nih anak di mari?" Tanya Jennie menunjuk jisoo yang melamun.
"Ga tau... Gue aja tadi juga kaget..." Rosé yang menoleh ke jisoo, ia menyirit karena jisoo sama sekali benar benar ga berkedip. "Jis?" Panggil rosé menaikkan sebelah alisnya, "jis!" Rosé menepuk pipi kiri jisoo dan berhasil menyadarkan jisoo dari lamunannya.
"Hah? Ya?" Jisoo yang duduk tegak sambil berdehem, "ngelamun mulu... Ngelamunin apaan lo?" Rosé yang menopang dagunya dengan tangan kiri. "Gapapa..." Jisoo yang menyembunyikan wajahnya di kedua tangan yang dia lipat, "lo kok bisa di sini njir?" Tanya Irene pada jisoo.
"Pake kekuatan seribu bayangan gue..mo perang.."
"Dih anjir..."
Jisoo tertawa melihat ekspresi ketiga yeoja itu, "engga engga.. Gue kesini mo ngerjain tugas matematika yang ga gue tau..." Jisoo yang kembali bersandar. "Ah yang bener... Nanti cuman modus aja..." Ucap Irene yang menaik turunkan ke dua alisnya, "modus mah modus aja ji.." Jennie yang ikut menggoda jisoo.
"Shut... Apa sih lo berdua... Noh Noh.. Pak mino ngeliatin kita..." Ucapan jisoo membuat keduanya kembali menghadap ke depan, dan benar saja pak mino memerhatikan mereka. Jisoo terkekeh kecil sambil meletakkan kepalanya di meja menghadap ke rosé, sedangkan rosé hanya menggeleng kepala.
"Kenapa lo?" Tanya rosé menatap jisoo, "gapapa... Kepala gue sakit doang..." Ucap jisoo yang sedikit menggeleng. Tiba tiba tangan lentik rosé memijat pelipis jisoo membuat sang empu menerjap kan mata berkali kali, "enakan?" Tanya rosé yang menopang dagunya.
"Hm..." Jisoo mengangguk menikmati pijetan rosé di pelipis nya, mata jisoo benar benar tak berkedip lagi menatap wajah cantik nya rosé sedangkan yang di tatap melihat netra mata jisoo.
Cantiknya ga manusiawi.. Pingsan nih gue..
Bego kenapa lo tetapi sih matanya...
Begitulah batin keduanya, namun tanpa mereka sadari ternyata Irene dan jennie memotret mereka diam diam. Karena mereka benar benar mesra, "curiga nih gue mereka pacaran.." Bisik lisa pada seulgi. Keduanya ternyata juga melihat jisoo dan rosé, "nah gue juga gitu.." Balas seulgi yang mengangguk.
"Ngomong ngomong lo kenapa suka main gitar?" Tanya jisoo yang memecahkan keheningan, "ya... Gue emang suka musik.. Lo sendiri?" Tanya rosé balik pada jisoo."Kata eomma.. Gue keren kalau main gitar dan eomma suka gue main gitar.. Mangkanya gue dulu les gitar juga.." Ucapan jisoo membuat rosé berhenti memijat nya lalu kembali lagi, "lo lagi kangen eomma lo ya?" Pertanyaan rosé membuat jisoo tertegun lalu terkekeh.
"Banget sih... Orang gue di tinggal waktu gue belum siap di tinggal..."
Ucapan jisoo membuat rosé iba," tapi gue sekarang udah terbiasa kok.." Ucap jisoo saat melihat ekspresi rosé yang menatapnya sedih. "Orang tua lo kenapa?" Tanya rosé yang menaikkan sebelah alisnya, "kecelakaan waktu mau keluar kota..." Kali ini benar benar membuat rosé ikutan sedih.
"Sorry gue jadi nanya nanya ji.."
"It's oke.. Ga ada salahnya gue menjawab pertanyaan lo.."
Rosé tersenyum mendengar perkataan jisoo, sedangkan jisoo ikut tersenyum melihat senyum rosé. "Kepala lo masih sakit?" Tanya rosé yang setia memijat pelipis jisoo, "dikit..." Ucapan jisoo di angguki rosé.
Tak lama bel istirahat berbunyi, "heh.. Pacaran ya lo berdua.." Lisa yang tiba tiba datang membuat keduanya kaget. "Anjir lo ya.. Hampir lepas jantung gue.." Jisoo yang menggeplak kepala lisa, "mesra amat lo berdua tadi.. Curiga gue lo berdua pacaran.." Ucap seulgi yang menyipitkan matanya.
"Tau... Mana minta barter barter segala lagi tadi..." Wendy yang nyamperin mereka bareng joy, "apa sih lo.. Orang kita dua kagak pacaran.." Ucap jisoo memutar bola mata malas. "Boong ah... mana ada orang ga pacaran tapi begini..." Ucap Irene menunjukkan hasil potret diam diamnya tadi, "anjir?" Rosé yang melotot.
"Abis lo berdua serius amat kontakan matanya ampe gue sama Rene manggil ga denger...mana lo mijet si jisoo lagi.." Jennie yang menaikkan kedua bahunya, "kepala dia sakit mangkanya gue pijet..." Rosé memutar bola mata malas.
"Cieeeeeee..."
Sorak mereka semua membuat jisoo dan rosé kaget, "napa lo pada cie cie..." Jisoo yang menyatukan kedua alisnya. "Cie girl crush sekolah sama si brandalan..." Joy yang menunjuk rosé dan jisoo, "ngapa?" Rosé yang menyatukan kedua alisnya. Tiba tiba bona nyamperin mereka eh bukan jisoo maksudnya, "haii jisoo..." Bona yang menerobos di antara lisa dan wendy.
"Kenapa bon? Tumben lo kesini.."
"Gapapa gue cuman kangen lo aja..."
Hanya jisoo yang sadar kalau rosé sedang meremas pahanya, jisoo melirik tangan rosé yang benar benar meremas nya. "Lalu?" Jisoo pura pura tidak melihat tangan rosé, "kantin bareng yuk sama gue..." Ucap bona menaikkan sebelah alisnya.
"Sorry gue sibuk..."
"Lo sibuk ngapain?"
"Sibuk sama pacar gue.."
Jisoo yang memeluk rosé dari samping membuat mereka semua kaget termasuk rosé sendiri, "p-pacar lo?" Tanya bona menatap sinis rosé. Jisoo sengaja menyembunyikan wajahnya di leher rosé, "ketos.. Bilang aja iya.. Gue males di ganggu mulu..." Bisik jisoo di telinga rosé.
"Iya... Dia pacar gue... Kenapa?" Rosé sendiri sengaja mengelus kepala jisoo membuat jisoo tersenyum di leher rosé sedangkan para sahabat nya melongo, "stop ganggu pacar gue lagi" Sebenarnya ucapan rosé itu mengandung sedikit kecemburuan.
Bona pergi gitu aja dari sana, "jis.. Lepas.. Udah pergi orang nya.." Ucap rosé menepuk nepuk punggung jisoo. "Gue ngantuk.." Jisoo mengeratkan pelukannya,membuat jantung rosé berdegup kencang.
Duh moga nih anak ga dengar jantung gue dah...
"HEH ANJIR PACARAN BENERAN NYA LO BERDUA!"
Teriakan lisa membuat jennie mengeplak nya, "jangkung bising bet sih lo.." Jennie yang menyatukan kedua alisnya. "Abis gue kaget cing... Tadi ngakunya ga pacaran... Pas bonbon datang ini belagak orang pacaran..." Ucap lisa yang mengelus kepala nya yang di geplak, "gue cuman bantu jisoo aja menghindari si bona..." Ucap rosé yang berusaha ngelepasin pelukan jisoo namun hasilnya nihil.
"Kenapa ga pacaran aja lo berdua?"
Pertanyaan seulgi membuat jisoo terdiam, "yaudah sekarang nih ketos pacar gue.." Jisoo mengangkat bahu tak acuh. "Dih ga ada romantis nya lo.." Ucap lisa melongo, "yaudah sih jomblo diem..." Ucapan jisoo membuat mereka tertawa sedangkan lisa menggerutu kesal.
Kata mama ga boleh pelit
Jadi jan lupa vote
🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I (END)
RandomHanya menceritakan si berandalan sekolah yang fall in love with ketos Sorry sorry buanyak typo 🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠