Rosé terduduk lemas di kursi tunggu, tak lama kedua orang tua nya beserta paman lee datang. Rosé menunduk sambil memijat pelipis nya, kedua orang tua nya saling memandang lalu so hee duduk di samping rosé.
"Lee katakan kabar ini pada taeyang.." Ucap seo joon pada paman lee, "baik tuan park..." Ucap paman lee yang mengangguk. "Dan kamu pulang saja kerumah... Besok balik dengan taeyang kesini..." Ucap seo joon menaikkan kedua alisnya, "lalu tuan bagaimana dengan tuan muda kim?" Paman lee menyirit.
"Biar saya yang jaga.. Kamu tenang saja..."
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu..."
Paman lee pergi dari sana sambil menelfon taeyang untuk memberi kabar ini, "hey.. Anak mommy kenapa?" So hee mengelus punggung rosé. "Tak apa mom..." Rosé yang menggeleng sambil tersenyum, "kamu ada hubungan apa dengan dia sayang?" Seo joon yang duduk di samping kiri rosé.
Mendengar hal itu rosé sedikit tertegun, "hanya.. Teman sekelas dad..." Rosé yang sedikit berbohong. "Yakin hanya teman sekelas? Teman sekelas tak mungkin sekhawatir ini..." Rosé terdiam mendengar hal itu.
"Dia... Mantan chae dad.."
Kedua orang tua nya sedikit tertegun, "benarkah?" Tanya so hee yang mengelus kepala rosé. "Ya.. Tapi kita putus gegara ada... Salah paham..." Rosé yang bersandar, "sebelum nya kamu tau dia sepupunya jennie yang hilang?" Tanya so hee menaikkan sebelah alisnya.
"Tidak... Bahkan chae baru tau marganya kim.. Dia menyembunyikan semuanya dengan rapi..." Ucapan rosé membuat seo joon tersenyum, "kamu tau kan saham sekolah itu di bagi dua?" Pertanyaan seo joon di angguki rosé.
"Nah.. Anak sahabat daddy itu si jisoo.." Rosé terkejut mengetahui bahwa saham sekolah nya ternyata juga milik jisoo, "oh.. Ya?" Rosé sedikit menaikkan sebelah alisnya. Sedangkan seo joon hanya mengangguk, "jadi dia si berandalan yang jadi pacar mu kemarin, hm?" Rosé sedikit terkejut mendengar itu.
"E... Dad tau dari mana?" Tanya rosé yang menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal, "coach basket kalian..." Ucap seo joon mengelus kepala rosé. Tak lama para sahabatnya datang karena rosé sempat bilang ke mereka kalau jisoo kecelakaan.
¶¶¶
Girls dan lelembut itu sedang berada di ruang rawat jisoo, sejam lalu dia di pindah kan ke ruangan tersebut. "Lo ga mau cerita apa yang terjadi chaeng?" Irene yang duduk di samping rosé, "besok aja ya? Kepala gue sakit..." Ucapan rosé di angguki oleh semuanya.
"Yaudah guys.. Istirahat aja... Besok kita sekolah..." Ucap jennie yang berdiri, kedua orang tua rosé sudah pulang ke hotel dan besok akan kembali lagi kesini. Jennie, joy dan Irene bersiap tidur di kasur kosong samping jisoo yang di sediakan ruangan tersebut.
"Lo ga tidur chae?" Tanya lisa menaikkan sebelah alisnya,"gue mau keluar bentar.. Nyari angin..." Rosé berdiri dari duduk nya. "Kita ikut.." Serentak ketiganya membuat rosé bingung, "kalau lo lecet gue sama yang lain kena tonjok jisoo..." Ucapan wendy membuat rosé terkekeh.
"Yasudah..."
Keempat orang itu keluar dari ruang rawat jisoo, mereka pergi menuju kantin rumah sakit. "Lo pada mau minum apa?" Tanya rosé saat mereka sudah mendapatkan tempat duduk, "samain aja biar ga repot.." Ucapan seulgi di angguki wendy dan lisa sedangkan rosé mengacungi jempol.
Rosé balik membawa empat kaleng soda dan dua bungkus snack, mereka mulai membuka makanan dan minumannya. "Gue mau nanya sama kalian..." Ucapan rosé membuat ketiganya berhenti dengan kegiatan masing masing, "marga jisoo beneran kim?" Ketiganya saling pandang mendengar pertanyaan rosé.
"Dia udah buka identitasnya ya?" Seulgi yang bertanya balik pada rosé, "jadi benar?" Rosé menaikkan sebelah alisnya. "Iya... Marga dia kim..." Lisa yang menjawab, "kapan dia membuka identitas asli nya?" Wendy yang penasaran.
Rosé menceritakan apa yang terjadi tadi saat dia berada di rumah jaehyun, "ohh jadi orang tua si brengsek itu pelakunya..." Ucap wendy saat rosé selesai cerita. "Chae.. Lo masih sayang sama si chikin?" Pertanyaan lisa membuat rosé tertegun.
"Gue... Gue ga tau lis.."
¶¶¶
Semua orang yang ada di ruangan itu sudah tertidur pulas kecuali rosé yang masih duduk di sofa sambil memainkan handphone nya, dia benar benar tidak bisa tidur padahal itu sudah jam 04.09 pagi. Ia melirik ranjang yang di tempati tubuh jisoo yang lemah,rosé bangkit dari sana lalu nyamperin jisoo.
Di lihatnya wajah jisoo yang pucat sedang terpejam, rosé mengelus perlahan pipi kanan jisoo. "Kamu benar benar benci sama ku ya, kapten?" Rosé yang membelai lembut pipi jisoo.
Dia benar benar masih kepikiran sampe sekarang kejadian yang tadi sore, dia benar benar hampir saja di lecehkan pria brengsek. Rosé menghela nafas pelan lalu mengelus rambut jisoo, entah dorong dari mana dia mencium pipi dingin jisoo.
Setelah nya dia menarik kursi untuk duduk di samping ranjang jisoo, matanya tak sengaja melihat handphone jisoo yang tergeletak di nakas samping ranjang. Ia meraih handphone tersebut, betapa terkejutnya dia melihat fotonya masih menjadi lockscreen jisoo.
(Jisoo keliatan kali gamonnya..eh..yang gamon kan dua dua 🗿)
Rosé terkekeh kecil sambil menggeleng, di taruh nya kembali handphone jisoo ke nakas. Ia menatap wajah jisoo dari samping, rosé bersandar sambil memijat pelipisnya.
VOTE WOI 🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I (END)
De TodoHanya menceritakan si berandalan sekolah yang fall in love with ketos Sorry sorry buanyak typo 🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠