"Lo beneran ga tidur semalem?"
Joy yang bertanya saat melihat rosé melamun sambil mencatat materi, "hm? Engga..." Rosé yang menggeleng tetapi matanya tetap fokus ke buku. "Kepala lo ga sakit?" Joy yang bertanya lagi, dia khawatir sama keadaan sahabatnya ini.
"Engga.. Tenang aja joy gue gapapa..." Rosé yang meyakinkan, sedangkan joy hanya mengangguk saja tetapi tidak percaya dengan omongan rosé. Rosé teringat perkataan dokter semalem.
"Kondisi kecelakaan nya lumayan parah, ditambah lagi kondisi tubuh yang kurang sehat... Jadi saya membiusnya agar dia bisa beristirahat dengan sedikit lama.." dokter yang menjelaskan saat jisoo sudah di pindahkan ke ruang rawat VVIP, "kapan dia akan sadar dok?" Tanya lisa yang khawatir.
"Mungkin sekitar empat puluh delapan jam lagi.. Tapi tenang saja.. Dia hanya beristirahat..."
Ucapan dokter di angguki mereka, "kalau begitu saya permisi dulu.." Dokter yang pergi keluar dari ruangan jisoo.
Rosé menghela nafas lalu bersandar di kursi, ia menatap kosong guru yang sedang menjelaskan. Rosé memainkan pulpen yang berada di tangannya sambil mendengarkan penjelasan sang guru.
¶¶¶
Girls dan lelembut itu sedang berada di ruangan jisoo, mereka datang kemari setelah para lelembut selesai latihan basket. Mereka sedang berbincang bincang mengenai lomba basket nanti, tak lama tiga pria dewasa masuk.
"Appa!?"
"Loh? Jennie?"
Ya, taeyang datang membuat semua terkecuali rosé terkejut, "appa ngapain?" Jennie yang berdiri. "Appa melihat unnie mu yang kecelakaan lah.." Ucapan taeyang membuat mereka kaget, "tunggu apa?" Jennie mendekati appanya.
"Ah appa lupa bilang kepadamu jen.. Unnie mu itu sudah kembali.." Ucap taeyang menaikkan kedua alisnya, "maksud appa jisoo... Unnie ku yang hilang?" Jennie yang menebak. "Ya.. Kamu beneran lupa dengan mukanya ya?" Taeyang mengotak atik handphone nya, "lihat ini dan lihat wajah jisoo itu..." Taeyang memberi sebuah foto.
"Lah iya.."Jennie yang melihat jisoo lalu melihat foto yang ada di handphone taeyang, "jadi dia unnie ku!?" Jennie menaikkan kedua alisnya.
"Yaps.."
"Kenapa dia tak bilang kepada ku!?"
"Ah.. Appa rasa dia juga lupa dengan wajah mu jendeukie.."
¶¶¶
Waktu begitu cepat dan kini sudah lagi kembali, "yak rosé park! Lo udah ga tidur dua hari ini!?" Irene yang bersedikap dada menatap rosé. "Gue benar benar tidak ngantuk ren... Serius.." Rosé yang meminum susunya, "udah lo di sini aja ga usah sekolah..." Ucap Jennie yang menenteng tasnya.
"Gapapa.. Gue baik.. Tenang aja.."
"Jangan berbohong Roséanne.." Joy
menyipitkan matanya, "ck.. Gue serius juga... Udah ah gue duluan... Bye..." Rosé keluar dari ruangan tersebut.Seulgi, wendy dan lisa yang melihat itu hanya menghela nafas pelan, tiga pasangan itu juga keluar dari ruangan tersebut meninggalkan jisoo yang masih terbaring lemah.
¶¶¶
Rosé sedang mendengarkan arahan dari pak namu tetapi ia kurang fokus, Jennie menyenggol kaki rosé. "Fokus chae.." Bisik jennie yang menyadarkan rosé, rosé yang sadar langsung berdehem dan kembali fokus pada pak namu.
"Baik hanya itu yang saya sampai kan... Ada yang mau di tanya?" Pak namu menatap seluruh anak osis, "pak nanti anak anak dari sekolah sebelah ikut nonton juga? " joy yang mengangkat tangan.
"Iya... Katanya mereka akan menonton juga dan menjadi support tim basket mereka.." Pak namu mengangguk, "oh iya rosé..." Panggil pak namu. "Iya pak" rosé yang berdiri, "kamu yakin bisa ngehendle anak anak basket nanti waktu lomba?" Pak namu menaikkan sebelah alisnya.
"Iya Pak saya yakin... Bapak tenang saja.." Rosé yang mengangguk, "kalau gitu tolong kerja samanya untuk nanti..." Ucapan pak namu di angguki mereka.
"Kalau begitu kalian sudah boleh bubar... Terima kasih untuk rapat kali ini.."
¶¶¶
Girls dan lelembut sedang berjalan di koridor rumah sakit, "gue masih ga nyangka ye si jisoo anak yang ilang itu.." Celetuk joy yang di rangkul wendy.
"Hahaha gue juga kaget..." Di lanjut Irene, "ya sebenarnya tuh anak memang cocok jadi anak ilang sih..." Ucapan wendy membuat mereka tertawa. Mereka masuk kedalam ruangan tersebut, sambil tertawa dan bercanda.
"Haishh berisik sekali kalian... Ini di rumah sakit bukan pasar malam.."
Suara seseorang itu membuat mereka melotot melihat nya, si pasien rumah sakit itu sudah terduduk menatap mereka.
"Napa Natap gue kayak liat setan anjir?"
Bukannya menjawab mereka semua kecuali rosé memeluk jisoo membuat jisoo sedikit kaget, "lo kok ga bilang sih kalau lo unnie gue yang ilang?" Jennie yang melonggarkan pelukannya.
"Lupa muka mu jendeuk... Hehehe" jisoo menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal, "jis..." Panggil lisa membuat semua atensi menatapnya.
"Gue... Gue... Maafin gue ya.. Kemaren salah paham sama lo.."
Lisa yang menunduk sedangkan jisoo terkekeh dalam hati, "gak,gue ga maafin lo.." Ucapan jisoo membuat lisa menatap nya."j-jis.. Gue... Gue tau gue salah paham sama lo... Plis maafin gue... Gue... Gue bener bener nyesal nonjok lo tanpa tau masalah... M-maafin gue..." Mata lisa sudah berkaca kaca melihat jisoo yang menahan tawa.
"Gue maafin lo tapi dengan satu syarat.." Lisa langsung menghapus air matanya yang menggenang, "apa pun ji.. Asal kita temenan kayak semula lagi.." Lisa menatap jisoo yang tersenyum.
"Kalau sampai adik gue lecet.. Gue ga segan segan nonjok muka lo nyet.." Ucapan jisoo membuat lisa merinding, "iya siap kakak ipar..." Ucapan lisa membuat mereka tertawa.
"Chae.. Sini... Kok diem aja?" Seulgi yang memanggil rosé yang masih diam di tempat, rosé yang tadi melihat jisoo kini memalingkan wajahnya. Seakan peka, wendy dan joy saling tatap tatapan lalu menatap para sahabatnya. "Yok guys makan dulu... Biar gue yang bayarin.." Wendy yang mendorong lisa dan seulgi keluar begitu juga joy yang mendorong jennie dan Irene keluar, "anjir lo ngapa sih dorong dorong?" Lisa yang menggerutu.
"Dasar bego.. Dikasih isyarat tidak mau mengerti..." Wendy menoyor poni anti badai si lilis, "anjir ya wen..." Lisa membalas perlakuan wendy.
"Udah ayo guys... Biarin aja si ketos sama si berandalan itu berdua di dalam..." Irene yang mengerti maksud wendy tadi, "karena tadi lo yang bilang mau traktir jadi ayo..." Seulgi dan lisa merangkul wendy.
"Dih anjir... Kalau soal traktir cepet aja lo berdua..."
VOTEEEEEEEEE MENNNNN👀
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I (END)
RandomHanya menceritakan si berandalan sekolah yang fall in love with ketos Sorry sorry buanyak typo 🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠