"Kau lupa kau tidak bisa mandi hujan tuan muda? Jika nyonya kim ada pasti kau akan di marahi nya karena mandi hujan.."
"P-paman lee?"
Jisoo terkejut melihat siapa yang ada di depannya, dia adalah orang kepercayaan appanya yang juga dekat dengan jisoo.
"Ah.. Aku kira aku salah orang..." Paman Lee tersenyum pada jisoo, "bagaimana bisa?" Tanya jisoo yang masih kaget karena pasalnya dia kan menghilang.
"Kau bisa menghilang di depan orang banyak tuan muda... Tapi kau tak bisa menghilang di depan ku..." Paman Lee tetap memayungi jisoo, "bagaimana bisa paman menemukan ku?kan jisoo sudah menghilang beberapa tahun?" Jisoo benar benar bingung.
"Aku menemukan mu berhenti di depan rumahmu sebulan lalu tuan.. Saat malam hari.." Ucapan paman Lee membuat jisoo tertegun, "aku pikir kau hanya orang yang kagum dengan rumah besar itu Namun setelah aku perhatikan lagi wajah mu... Kau benar benar mirip dengan apa yang aku cari..." Lanjut paman lee yang masih tersenyum.
"Bagaimana bisa? Padahal itu kondisinya tidak ada orang sama sekali.." Jisoo yang berdiri terheran heran, "tuan... Mobil yang ada di sebrang mu itu mobil ku... Aku sengaja memarkirkan nya di situ sebelum masuk kedalam rumah keluarga mu karena aku mengangkat telepon manajer... " jisoo ingat memang ada mobil hitam yang terparkir disebrang rumahnya.
"Karena itu aku selalu mengikuti mu untuk mencari tau apakah kamu itu benar tuan muda kim jisoo yang menghilang atau tidak..." Lanjut paman Lee membuat jisoo memutar bola mata malas.
"berhenti memanggilku tuan muda paman... Kan sudah pernah aku bilang panggil aku jisoo saja..." Ucapan jisoo membuat paman Lee terkekeh.
Jisoo merasa kepalanya berdenyut, "jisoo apa kamu baik baik aja?" Tanya paman Lee menyirit. "Aku..." Sebelum jisoo menjawab tiba tiba dia terjatuh di tubuh paman Lee, "aish... Anak ini... Sudah tau tidak bisa mandi hujan malah mandi hujan.." Paman Lee memegang tubuh jisoo agar tidak jatuh.
¶¶¶
Bel pulang baru saja berbunyi setelah lamanya jam pelajaran, "gue yakin pasti jisoo pulang..." Ucap wendy saat mereka keluar kelas. "Ga mungkin dia pulang meninggalkan motornya di parkiran" ucap lisa yang frustasi karena dia sudah menunju jisoo, Jennie sudah menceritakan apa yang terjadi padanya dan dia benar benar marah dengan lisa.
Jennie bahkan pulang dengan kai karena kai menawarkan nya pulang bersama membuat lisa kesal dan marah tapi ya salah dia juga, mereka semua sudah mencari jisoo di sekitar sekolah bahkan kedai langganan bolos mereka.
"Iya juga... Tapi lo pada mau nyari kemana tuh jisoo?" Joy yang naik ke motor wendy, "tempat kerja nya... Tapi gue ga tau dia kerja di mana..." Lisa yang terduduk lemas di motor nya.
"Si chaeng tau.." Irene menunjuk rosé yang berdiri di depan gerbang, tanpa berlama lama lisa turun dari motor lalu berlari ke rosé.
"Lah kenapa lis?" Tanya rosé yang kaget melihat lisa berlari ke arahnya, "lo tau tempat kerja jisoo kan?" Tanya lisa yang tidak menghiraukan pertanyaan rosé tadi.
"Tau... Kenapa?"
"Kasih tau gue di mana..."
"Belum... Ketemu juga ya?"
"Belom... Plis kasih tau gue dimana dia kerja..."
Lisa yang menggeleng, "cafe stucco pusat kota lis.." Ucap rosé menjawab pertanyaan Lisa. "Thanks..." Lisa kembali berlari ke parkiran setelah tau dimana jisoo bekerja.
rosé yang melihat itu sedikit iba karena dia juga sudah tau apa yang terjadi pada mereka. Dia mengigit bibir bawahnya karena dia benar benar khawatir dengan jisoo, rosé meremas ujung roknya.
¶¶¶
Jisoo menerjap kan matanya lalu terduduk, "shh..." Kepalanya terasa sakit saat ia terduduk. "Kau sudah bangun?" Wanita yang mungkin lebih muda dari eomma nya masuk kedalam ruangan, "bibi lee?" Jisoo yang kenal siapa wanita itu.
"Ku kira kamu melupakan ku tuan muda.." Bibi Lee menaruh nampat berisikan teh hangat di nakas, "dimana ini?" Tanya jisoo yang melihat sekeliling. "Di rumah ku tuan muda.." Paman lee masuk ke ruangan itu, "aish paman... Kan sudah dibilang seperti biasa saja memanggil ku.." Ucapan jisoo membuat paman dan bibi lee terkekeh.
"Ternyata kau tidak ada beda nya dengan yang dulu jisoo.." Paman lee duduk di sebelah jisoo sedangkan bibi lee keluar dari ruangan itu, "paman ku mohon jangan bilang dulu kalau aku sudah di temukan pada appa taeyang..." Jisoo menghadap ke arah paman lee.
"Baik lah... Tapi apa alasan mu jisoo?" Paman lee yang mengiyakan, "biar aku mencari dulu siapa yang sengaja menabrak mobil kedua orang tua ku..." Ucapan jisoo membuat paman lee tertegun.
"Aku yakin itu kecelakaan yang di rencanakan seseorang tidak mungkin kasus itu hanya di bilang kecelakaan biasa..." Lanjut jisoo menatap paman lee, "jadi kau juga merasa begitu?" Tanya paman lee yang membuat jisoo bingung.
"Maksud paman?"
"Memang ada yang ngerencanain kecelakaan itu jisoo... Bukan firasat mu saja..."
Jisoo terkejut mendengar hal tersebut, "paman sudah memeriksa kasus itu dua tahun ini... Dan memang... Kecelakaan itu direncanakan dan polisi dibayar oleh mereka..." Jisoo benar benar shock dibuat paman lee.
"Maksud paman?"
"Mereka melakukan kecelakaan itu untuk mencuri aset orang tua mu jisoo dan mereka berhasil mencuri nya tetapi tanpa mereka sadari aset itu masih bertuliskan nama mu..."
"Hah!? Paman tau mereka siapa!?"
"Itu lah yang masih paman selidiki untuk saat ini..."
"Apa keluarga kim tau?"
"Tidak... Paman diam diam menyelidiki kasus itu... Dan berencana untuk memberi tau mu terlebih dahulu..."
Jisoo terdiam mengetahui fakta itu, "dan Tuhan ternyata berkehendak pada paman... Mangkanya tadi kita bisa bertemu di taman tadi.." Lanjut paman lee mengelus kepala jisoo.
"Paman untuk ini biarkan saja kita berdua yang menyelidiki..." Ucap jisoo membuat paman lee heran, "biar aku sendiri yang menangkap orang itu..." Lanjut jisoo membuat paman lee tersenyum.
"Baik lah tuan muda.."
Vote me guys
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I (END)
De TodoHanya menceritakan si berandalan sekolah yang fall in love with ketos Sorry sorry buanyak typo 🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠