PART 21

1.9K 209 10
                                    

Jisoo masih terisak karena dia benar benar sakit hati, bagaimana tidak? Dia baru pulang kerja cape lah ya trus tadi sore liat kejadian yang seharusnya tidak ia liat dan sekarang? Dia baru saja putus dengan orang yang sangat ka cintai.

Isakannya mulai mereda, jisoo mendongak menatap bulan yang menerangi malam itu. Suasana hening di taman itu hanya ada suara jangkrik, dia menghapus jejak air matanya.

"Jisooo!"

Jisoo menoleh saat mendengar ada yang memanggilnya, lisa seulgi dan wendy yang terengah engah karena berlari. "Ada apa?" Tanya jisoo dengan suara seraknya, "lo gapapa?" Tanya wendy membuat lisa mengeplak kepalanya.

"Dasar bego.. Mana ada orang yang baik baik aja setelah putus..." Ucap lisa memutar bola mata malas, "ya mana tau.. Kan si chikin strong..." Ucapan wendy membuat jisoo terkekeh kecil. "Gue gapapa kok.." Jisoo yang menggeleng sambil tersenyum, "ck pabbo.. Jangan berbohong... Dari mata lo saja keliatan lo ga baik baik aja.." Seulgi yang duduk di samping jisoo diikuti dengan lisa dan wendy.

"Udah lah chikin... Lo masih ada kita kita... Wanita mah banyak... Bisa di cari lagi." Ucap wendy merangkul jisoo, "dih dasar buaya... Gue aduin joy lo ntar..." Ucap lisa membuat wendy menyikut nya. "Ck ga gitu anjir!" Wendy yang berdecak sebal, "udah udah njir malah berantem lo berdua..." Ucap seulgi pada mereka.

"Nih si anak ayam duluan..."

"Dih anjir? Kok gue!?"

"Yakan elo duluan tadi."

"Udeh udeh... Aelah..." Seulgi yang menghentikan perdebatan mereka, jisoo yang melihat itu hanya terkekeh. Setidaknya mengurangi sedikit rasa sakitnya.

"udah pokoknya lo jan sedih sedih chikin... Masih ada kita kita yang selalu ada untuk lo..." Benar perkataan lisa. Dia masih ada sahabat yang senantiasa menemaninya, "gue cuman cape aja kok lis..." Ucap jisoo yang masih serak.

"Cape... Pulang kerja di putusin.. Tadi sore ngeliat dia sama yang lain ciuman.." Ucapan jisoo membuat mereka terkejut, "gimana gimana?" Lisa beralih duduk di depan jisoo.

¶¶¶

"Udah la... Jangan dipikirkan kali..." Ucap seulgi merangkul jisoo, "tinggal cari aja lagi yang lain.... Lagian lo cakep.. Banyak juga yang suka sama lo.." Ucap lisa yang masih duduk di depan jisoo.

"Dapetin yang kayak chaeng itu susah lis..." Jisoo menatap sedu mata lisa, "iya sih... Tapi udeh lah jan nangis nangis lagi... Kayak bukan jisoo yang biasanya..." Ucapan lisa membuat mereka tertawa.

Setidaknya jika dia tidak beruntung di percintaan dan keluarga, dia beruntung di pertemanan.

"Udah ayo guys balik.. Besok kita harus sekolah..." Ucap seulgi yang bangkit, "ayo chik... Balik.." Lisa dan wendy juga berdiri.

¶¶¶

Seulgi keluar dari kamarnya karena merasa haus, dia pergi menuju dapur untuk minum air putih.

Setelah nya ia berniat untuk kembali kekamar, namun langkah nya terhenti saat melihat pintu kamar jisoo yang terbuka sedikit.

Seulgi berjalan mendekati pintu kamar tersebut, di lihatnya ada jisoo yang duduk dikasur sambil memegang gitar.

Seulgi terdiam karena alunan musik jisoo.

Entah kenapa seulgi masuk gitu aja kekamar jisoo, dia benar benar bisa merasakan sakitnya hati jisoo yang di salurkan ke gitar listrik.

"Eh seul?lo kenapa belum tidur?"

"Lo sendiri kenapa belum tidur?" Seulgi betwnya balik pada jisoo, "gue baru aja mau tidur..." Ucap jisoo yang merapikan gitarnya.

"Bagus lah..lo harus istirahat... Besok lo harus sekolah lagi..." Ucap seulgi yang duduk di kasur jisoo, "iya..." Jisoo mengacungi jempol pada seulgi.

"Ji..."

"Hm?"

"Gapapa... Cuman manggil aja"

"Yakin?"

"Iya.."
















Vote dong guys 🌚

You & I (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang