"Jadi jisoo benar benar harus kembali ya???"
Jisoo terduduk di sofa ruang tamu rumah paman lee, "iya... Sesuai yang paman bilang kemarin jisoo...jika kamu setuju paman akan membawa mu ke New York karena Appa taeyang juga sedang ada di sana karena pekerjaan nya..." Paman lee yang duduk di sofa single.
"Paman sudah bilang sama Appa taeyang?"
"Belumm.. Kan paman akan mengikuti permintaan mu taun muda..."
"Kalau gitu diam diam saja paman... Biar sedikit surprise..."
Paman lee terkekeh mendengar hal tersebut, "baik lah... Tapi kau beneran mau mengerjakan dokumen tadi?" Tanya paman lee memastikan. "Iya... Paman tenang saja...jisoo ini kan pintar.." Ucapan jisoo kembali membuat paman lee tertawa, "ngomong ngomong paman di mana si kecil lee?" Tanya jisoo yang menanyakan anak nya paman lee.
"Dia sudah tidur jisoo..." Bibi lee yang datang membawa nampan berisikan coklat hangat untuk kedua orang itu, "aigoo bibi.. Tak perlu repot repot jisoo hanya sebentar..." Ucap jisoo saat melihat secangkir coklat di sodorkan ke dia.
"Minum lah jisoo sebelum pulang... Di luar lumayan dingin.. Kau akan sakit nanti..." Ucapan bibi lee membuat jisoo terkekeh, "hehehe iya iya bibi..." Jisoo yang meminum coklat itu.
"Ngomong ngomong bibi... Apa kamu masih menjadi guru di sekolah?" Jisoo ingat kalau pekerjaan bibi lee itu seorang guru bk, "tidak... Aku sudah lama keluar.." Bibi lee yang menggeleng.
"Loh? Kenapa?"
"Karena ya... Masa kerja ku pada mereka sudah habis..."
Jisoo sedikit iba mendengar itu, "oh iya jisoo.. Kamu tau saham sekolah mu itu juga punya mu?" Pertanyaan paman lee membuat jisoo kaget. "Hah? Saham sekolah juga punya ku?" Jisoo yang menyirit.
"iya.. Sebenarnya saham sekolah mu itu adalah saham mu juga yang di bagi dua sama sahabat Appa mu.. Ya kamu berbagi saham itu dengan dia.... aku rasa Appa mu lupa memberitahu mu.." Ucapan paman lee membuat jisoo yang teringat perkataan rosé kemaren kalau saham dia bukan punya dia sepenuhnya.
"Jadi.. Bagaimana yang tadi?"
"Baiklah jisoo setuju ikut paman..."
¶¶¶
Jisoo membuka lokernya untuk memasukkan jeket yang dia pakai semalem, "hahaha liat berandalan ini... Ternyata dia writer di cafe yang semalem gue kunjungi..." Jaehyun yang datang dengan antek anteknya.
"Sorry? Lo ada masalah apa sama gue?" Jisoo menoleh menatap datar jaehyun, "aigooo aku sangat takut di tatap seperti itu sama berandalan sekolah yang ternyata writer di cafe..." Ucap jaehyun yang nada meledek membuat ketiga antek anteknya tertawa.
"Hahaha... Sudah miskin jangan belagu lo di sekolah ini..." Ucapan jaehyun membuat jisoo mengepal kedua tangannya, semua orang yang ada di situ menyaksikan kejadian itu.
"Hidup hanya sendiri hahaha..kasian orang tuanya uda---"
BUGH!
Jaehyun terjatuh karena jisoo memukul nya dengan kuat membuat semua orang terkejut, kesabaran jisoo benar benar di uji manusia sialan ini.
BUGH
BUGH
jisoo meninju ninju jaehyun, saat ia ingin meninju lagi dia di tahan oleh wendy yang tiba tiba datang. Jisoo di geret ketiga sahabat nya sedikit menjauh dari jaehyun, "jaga omongan lo ya anjing! Lo bisa ngejelekin gue..tapi kalau lo nyangkutin orang tua gue..gue ga segan segan buat tangan lo patah!" Jisoo kembali meninju jaehyun.
BUGH
"Ji ji udah..." Seulgi yang menahan jisoo, "anak orang kaya ga punya adab lo! Terlalu menyombongkan diri!" Geram jisoo yang siap meninju jaehyun tetapi dia di tahan kuat oleh ketiga sahabat nya.
"JISOO! JUNG JAEHYUN!"
Guru bk datang menghampiri mereka, guru tersebut tak sengaja lewati dan melihat perkelahian itu. "Kalian berdua ikut saya ke ruang bk!" Pinta guru bk itu menatap jaehyun dan jisoo, "sekarang!" Ucap guru bk itu dengan tajam.
¶¶¶
"Kamu saya scorching empat hari..."
Ucap guru bk itu pada jisoo yang dengan santai menatapnya, "lalu jaehyun?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya. "Dia tidak di hukum karena dia tidak berbuat salah..." Mendengar itu jisoo langsung berdiri mengebrak meja membuat jaehyun dan guru itu kaget.
"GA SALAH ANDA BILANG!?"
"Pelan kan suara mu jisoo!" Pintar guru itu pada jisoo, "anda jelas jelas liat kan siapa yang mengusik dan siapa yang di usik!?" Jisoo tak menghiraukan perkataan gurunya tadi. "Tidak adil kalau hanya saya yang di hukum!" Jisoo kembali menggebrak meja, "cukup jisoo!jaehyun tidak salah!" Ucap guru bk itu.
"Apa karena dia anak orang kaya di sini sedangkan saya hanya orang biasa hah!?" Ucapan jisoo membuat guru bk itu tertegun, melihat itu jisoo terkekeh sinis.
"Di bayar berapa anda sama orang tuanya !?" Jisoo memasukkan kedua tangannya ke kantong celana, "hahaha apa di dalam kamus mu itu keadilan hanya untuk anak anak terpandang hah!?" Jisoo yang memutar bola mata malas.
"Anda tidak pantas menjadi guru di sini.." Ucapan jisoo membuat guru itu menatapnya, "orang seperti mu tak pantas bilang begitu jisoo!" Jisoo kembali terkekeh mendengar hal tersebut, "anda hanya menscoring saya kan? Oke.. Saya Terima..." Ucap jisoo yang mengangguk.
"Tapi setelah ini jangan harap anda bisa kembali bekerja di sini.."
Jisoo keluar dari ruang bk itu dengan santai, dia melihat ada banyak pasang mata melihat nya, "woi jis gimana?" Tanya salah satu dari mereka saat jisoo mengambil tasnya yang berada di depan loker.
"Gue di score doang.. Empat hari.." Jisoo yang menjawab, "terus tuh anak baru?" Tanya si kawan satu lagi membuat jisoo terkekeh. "Keadilan hanya untuk anak anak terpandang.." Mereka mengerti maksud jisoo, "gue cabut.." Ucap jisoo sebelum pergi dari sana.
"Ti ati ji!"
Woke
"Gue kasian sama jisoo.. Bisa bisa nya dia ngatain jisoo seperti itu.."
"Anak baru itu sombong... Gue ga suka ngeliat dia.."
"Setuju... Apa lagi dia dekat sama rosé.."
"Sifat anak baru itu terlalu angkuh sementang dari keluarga kaya..."
Vote mas mbak 🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I (END)
RandomHanya menceritakan si berandalan sekolah yang fall in love with ketos Sorry sorry buanyak typo 🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠